"AKU AKAN MEMBUNUHMU!"
Aku melompat ke arah laki-laki itu, mengangkat pantera claw-ku untuk menusuknya.
Apa ini hal yang benar?
Aku masih mengangkat pantera claw-ku di udara. Tanganku bergetar karena emosi dan ragu yang bercampur.
Bagaimana kalo aku salah?
Aku menatap tubuh Ryan yang tergeletak tak jauh dariku.
Apa yang ku lakukan itu salah?
Aku menurunkan tanganku dan mulai menangis lagi. Aku lelah dengan semua ini. Emosiku tidak stabil dan aku tidak mengerti apa itu salah dan benar. Aku lelah karena tidak bisa mengendalikan perasaaku. Aku merasa ada yang rusak dengan tubuhku.
"Aku hanya ingin bahagia... Kenapa kalian tidak mengerti... Kenapa kalian harus menyakitiku... Apa... Apa aku tidak boleh bahagia...? Apa salahku hingga aku tidak boleh bahagia..." Aku teringat banyak hal yang menyakitkan, ketika aku melukai Cyan, membunuh mama dan membunuh keluarga Ryan satu-satunya...
"Ini semua salahku... Kalau saja aku selalu baik pada Cyan, kalau saja aku bisa mengendalikan kekuatanku... Mungkin kalian tidak akan membenciku... Ini semua salahku..." Aku menangis di dada laki-laki itu, papaku. "Apa yang harus aku lakukan papa..."
"Berhenti menyalahkan dirimu... putri kecilku..." Aku merasakan tangan papa mengelus kepalaku. Tangisku semakin tersedu-sedu. "Maaf papa memberimu beban yang terlalu berat. Papa hanya tidak ingin kau pergi seperti Cyan..."
"Jadi... Aku bukan kelinci percobaan?" Aku mendongak pada papa. Ia menggeleng lemas sambil tersenyum.
"Tentu saja bukan... Ini semua terjadi karena ketakutan papa... Papa telah gagal sebagai seorang ayah." Papa berusaha bangkit dan duduk. Ia menatapku dan kembali tersenyum, lalu memelukku. "Papa akan menebus kegagalan papa." Tiba-tiba aku merasakan nyeri di leherku dan kepalaku terasa sangat sakit. Aku berusaha menjauh perlahan. Dengan pandangan yang tidak begitu jelas, aku melihat papa berdiri di kejauhan. Aku tidak percaya telah dihianati untuk kesekian kalinya. Telingaku tidak bisa mendengar apa pun, pandanganku mulai gelap dan tubuhku tidak bisa merasakan apa-apa. Yang bisa ku lakukan hanya menangis.
oOo 1 bulan kemudian oOo
'... Profesor Bleu yang terkenal ditemukan meninggal dunia di sebuah rumah yang di duga sebagai laboratorium ilegal miliknya. Hal tersebut terjadi karena kebakaran yang diduga disebabkan oleh ledakan...'
Aku mendengarkan berita tentang papa di YouTube. Setelah papa menyuntikku dengan obat yang ku kira obat bius, aku terbangun dengan kotak pantera-ku di depan rumah yang sudah dilahap api. Saat itu aku benar-benar kebingungan dengan apa yang terjadi dan memutuskan untuk pergi dari situ sebelum ada orang datang. Lalu aku melihat ada banyak berkas di dalam kotak pantera-ku, ada kartu identitas, paspor dan kartu kredit dengan jumlah yang tidak terkira. Aku menggunakan uang itu untuk berpindah dari satu kota ke kota lain, menghindari pihak berwajib.
Tiga hari kemudian sebuah berita muncul di mana-mana, tentang seorang profesor terkenal yang terbunuh di laboratorium ilegalnya. Aku sangat terpukul, aku menangis seharian dan terus menyalahkan diriku sendiri. Saat itu aku tersadar mengapa Ryan selalu menghalangi untuk membalas dendam, karena Ia tidak mau aku tersakiti lagi. Sejak itu aku pergi ke luar negri dengan bantuan berkas yang papa berikan, aku menghindari berita papa... Hingga hari ini...
'... jumlah korban dari kebakaran ini adalah dua orang...'
Aku menghela nafas, teringat kebodohan lain yang ku lakukan di hari itu dan kembali menyalahkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Wolf
Science Fiction"Orang yang selama ini ku sayang... Adalah orang yang menciptakan monster dalam diriku. Orang yang selama ini ku benci... Adalah orang yang selalu melindungi ku Dan aku buta akan itu..." "Aku tidak tahu lagi siapa yang bisa aku percaya." ___________...