06 : Cadar

201 20 4
                                    

Wanita seharusnya tidak seperti Bulan, yang setiap orang bisa melihatnya tanpa tertutupi apapun. Tapi wanita seharusnya menjadi seperti Matahari, yang membuat mata tertunduk sebelum melihatnya.

-DHMJ-


Happy reading❤

Kring... Kring... Kring...

Terdengar suara jam beker yang keras, jarum jamnya menunjukan jam 4 pagi. Bunyinya yang memekikkan telinga, sehingga salah satu dari gadis yang sedang terlelap dalam tidurnya pun terbangun.

"Enghh..."

Gadis yang terbangun itu melihat temannya belum terbangun dari tidurnya. Ia berpikir untuk membangunkannya.

"Wulan, bangun. Ayo sholat shubuh." teriak Azwa sembari menggoyangkan tubuh sahabatnya itu dan berharap gadis itu terbangun dari tidurnya.

Satu kali
Dua kali

Hasilnya pun sama, nihil. Wulan belum juga mau terbangun dari tidurnya. Tiba-tiba terlintas ide dibenak Azwa. Lalu, Azwa langsung menjalankan ide tersebut.

Azwa bergegas pergi ke kamar mandi untuk mengambil air. Setelah mengambil air Azwa keluar kamar mandi dengan gayung ditangan kanan nya. Lalu, ia keluar sambil terkekeh pelan dan langsung menuju tempat tidurnya.

Crik... Crik... Crik...

Azwa memercikkan air ke wajah gadis yang masih menutup matanya itu. Gadis itu mulai merasa tidak nyaman dengan tidurnya.

"Wulan, ayo bangun!" teriak Azwa.

"Apaan sih, gue masih ngantuk."
ucap Wulan dengan setengah kesadarannya

"Lo nggak sholat shubuh apa, ayo buruan bangun!" teriak Azwa lagi.

"Ck, iya iya. Lo duluan aja, ntar gue nyusul." ucap Wulan yang masih setia menutup matanya.

"Yaudah terserah lo." ucap Azwa pasrah.

Lalu Azwa bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan badannya dan mengambil wudhu.

***

Setelah merasa badannya sudah segar dan bersih ia segera bergegas keluar dari kamar mandi dan berharap saat ia keluar dari kamar mandi, ia mendapati Wulan sudah bangun dari tidurnya.

Namun, dugaannya salah besar. Wulan ternyata masih setia terlelap dalam tidurnya. Azwa menggelengkan kepalanya, sahabatnya yang satu ini memang susah dibangunin.

Azwa tak ambil pusing, ia langsung menuju tempat tidurnya.

"Wulan, bangun ayo ya Allah! Ini sudah pagi, lo nggak sholat shubuh apa!" teriak Azwa dari sisi kiri tempat tidurnya.

Gadis yang masih setia menutup matanya itu hanya menggerakkan badannya.

"Astagfirullah." batin Azwa. Usaha Azwa tak sampai berhenti disitu. Ia berusaha sekali lagi untuk membangunkan sahabatnya.

"WULAN UDAH WAKTUNYA SHOLAT SHUBUH INI! BURUAN BANGUN!" teriak Azwa yang mulai kesal.

"Ck, lo jangan teriak-teriak dong. Gendang telinga gue mau pecah ini." ucap Wulan yang sudah dalam posisi duduk, tak lupa kedua tangan Wulan menutup telinganya.

"Lagian lo si, dibangunin nggak bangun bangun." ucap Azwa kesal.

"Gue ngantuk." ucap Wulan santai.

"Ck, buruan sana mandi trus ambil wudhu." ucap Azwa.

Wulan banya menganggukan kepalanya, lalu ia beranjak dari tempat tidur dan berjalan gontai menuju kamar mandi.

Dari Hijrah Menuju JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang