Part 1 : Terburu-buru

107 12 3
                                    

Pagi cerah diselimuti embun segar nan sejuk, jendela bundar dengan kondisi tertutup. Suara nyaring merasuki gendang telinga Kara. Tubuhnya bangkit dari benda empuk itu. Ia pun perlahan menyeimbangkan pikiranya. Kara teringat oleh satu hal bahwa hari ini adalah hari pertamanya bersekolah di kelas XII .

Jam menunjukkan pukul 06.30 pagi,ia pun lantas bersiap-siap untuk hari pertamanya sekolah. Suara seseorang pun terdengar setelah Kara memakai baju seragamnya.

"Kara! Waktunya breakfast tauu." Luwi memanggil buah hatinya yang tak kunjung selesai. "coming mom!!!" Kara berseru dan menuruni anak tangga sembari mengalungkan dasinya di selipan kerah. Akhirnya yang dinanti Luwi pun menampakkan batang hidungnya.

"Kamu yang cepet gih,coba lihat tuh dah jam berapa..." menjeda omongannya lalu melanjutkan "Kar jangan lupa susunya di abisin,biar kamunya kuat pas upacara yaaa.." Kara hanya menyantap roti lapis yang sudah disediakan oleh ibunya itu dan mengangguk atas omongan ibunya tadi.

Kara menatap arlojinya sekali dan ia tercengang dikarenakan jam menunjukkan pukul 07.00 . Kara mempercepat pergerakanya yang santai,saat dia ingin beranjak dari kursinya,gerakanya terhenti dikarena kan matanya terfokuskan akan gelas kaca yang dipenuhi oleh susu.

Otaknya sekarang berpikir lantaran pikiranya bersugesti, ku minum atau tidak. Karena sudah terburu-buru,ia meninggalkan segelas susu sapi itu.

"Mama mana ya, kan aku mau pamitan tau..." hati Kara berceloteh.

Tanpa berpikir panjang Kara langsung menuju garasi sekaligus memakai helmnya yang berwarna hitam,ia mengeluarkan kunci dari dalam saku seragamnya dan menyalakan vespa berwarna putih itu.

Warna favorit Kara adalah hitam dan juga putih tidak heran rata-rata barang-barang Kara bagaikan warna yang disukai lelaki.

Kara pun sampai di sekolahnya yaitu SMA Puri Jaya. Kara pun memarkirkan motornya dan langsung lari ke depan gerbang sekolah,tapi apa boleh buat Kara terlambat dan tidak diperbolehkan masuk.

"Yah telat lagi gua,telat 20 menit lagii..." Kara bersikap pasrah.

Selang waktu 5 menit,Kara tidak sengaja melihat 2 lelaki yang baru saja memarkirkan motornya dan mereka sama halnya sama Kara,telat.

"Sumpah dah kita telat." Bagas bertutur, "Padahal baru masuk ye kan." Kelvin sambil menghembuskan nafas secara pelan.

"Sampai kapan nih gua terjebak sama nih cowok berdua,mana berisik banget lagi." jiwa Kara menggerutu,
Kara terus menerus menatapi arlojinya dan tidak memedulikan kedua lelaki itu.

"Bro tu cewe cantik ea,badannya goals banget. Eh tapi nama dia siapa yak pengen kenalan gua tapi gua nggak bernyali nih hahaha." Kelvin sembari mengacak acak rambutnya."lu cowo apa kagak? buruan dah sikatt..."Bagas membisik ke Kelvin.

Kara memang perempuan yang cantik dan berbadan yang tinggi nan berisi. Rambut yang menyentuh bahu,mata berwarna hitam juga tajam,dan kulit sawo matang membuat seorang Kara menjadi idaman lelaki. Bukan hanya itu Kara juga murid yang cerdas di sekolahnya.

"hai..."Kelvin menyapa Kara tetapi Kara langsung memotongnya "Lo tau ga sih lo tu berisik tau ga,lo kira gue budek gitu nggak dengerin apa yang lo bilang." Kara memasang muka sinis andalannya,Kelvin terdiam dengan bersamaan gerbang sekolah itu pun akhirnya dibuka dan Kara pun langsung berlari menuju kelasnya tetapi bukan berarti Kara bebas dari hukuman.

jleb.

Kelvin hanya bisa diam dan murung juga dia tidak mendapatkan hasil sama sekali. Seorang Kelvin Apriliano yang six pack,wajah mulus,bermata cokelat,dan tinggi di tolak mentah. Hal yang harus kalian tahu Kelvin adalah cowo idaman para cewe disekolahnya dulu. Ini pertama kalinya ia mendapat penolakan,tetapi bukan berarti ia sudah menyerah,dia akan kejar perempuan itu sampai dapat.

"Kara,kamu nih kenapa telat nak? udah tau ini hari senin." Bu Susi sambil menatap tajam perempuan itu.
"Maaf ya bu saya bangun telat tadi..."Kara menundukkan kepalanya,"Kamu itu murid berprestasi,harusnya jadi contoh untuk adek kelas kamu. Pokoknya saya tidak akan memberikan dispensasi lagi." Bu Susi sambil mengacumkan telunjuk nya kedepan Kara. "Yahhh bukkk masa ga ada?" Kara memasang muka malasnya itu. "Pake ngelawan lagi!"Bu Susi menaikkan nada bicaranya "Kamu hormat di lapangan sampai istirahat."
Kara langsung ke lapangan dan hormat ke bendera.

"bro,ngape lu?" Bagas menepuk pundak sahabatnya itu,"Anu... itu... si cewe tadi sangar juga bos." mengusap dahinya dengan penuh kecewa." "cuy masuk yuk!" "skoylah!"

"Kamu telat juga ya? ke lapangan sana hormat kebendera sampai istirahat." Bu Susi menatap tegas 2 lelaki itu.

"weh sob lu liat deh itu kan si cewe tadi bukan ya?" Bagas memicingkan matanya untuk memastikan itu dia. "duh jadi takut gua." merasa cemas akan kejadian tadi.

Hai readers ini adalah cerita pertama ku di wattpad sorry banget ya singkat dan berantakan

HOPE U ENJOY💕

jangan lupa untuk vote ya 💗
comment juga ya 😍

maaf yaaaa guaje beut (alay ges🤣)

Masa Abu-abuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang