Part 4 : Perasaan Tidak Bisa di Bohongi

38 3 0
                                    

Myrlie naik keatas kursi dan Bagas memegang kursi itu agar Myrlie tidak terjatuh.

"Naiknya pelan-pelan ya..." Bagas memegang tangan Myrlie yang lembut itu. "Yang bener ya pegangnya." Myrlie ingin meyakinkan Bagas lagi,"Iya princess..." Bagas meyakinkan Myrlie dengan penuh senyuman. Myrlie menaiki kursi itu dan juga tersipu malu akan perkataan Bagas tadi. Dikarenakan kursi yang dinaiki Myrlie cukup rendah,saat Myrlie ingin mengambil hiasan lama itu. Ia pun harus jinjit. Myrlie pun berkali-kali mencoba untuk mengatur keseimbangannya. Saat ia ingin mundur untuk beberapa langkah,tanpa sengaja dia menginjak kaki kirinya dan menyebabkan Myrlie terjatuh. Sontak Bagas terkejut dan langsung menangkap Myrlie,mereka berdua menjadi pusat perhatian dikelasnya.

"Duh jadi malu kan gua." Kelvin berkata sambil menunduk,"Yaudah deh maap-maap." menutup mulutnya dan masih saja cekikikan. Saat mereka berdua tertawa bersama,tiba-tiba mereka mendengarkan teriakan cewek yang sangat kuat. "AHHHHH!" Myrlie berteriak sehingga membuat Kara dan Kelvin berbalik. Teg... Myrlie  tertangkap oleh Bagas dan mereka saling bertatapan,"Untung tu bocah ditangkep,deg-degan setengah mati gua dibuat." Kara memegang dadanya dan menghela nafas pelan. Ekspresi Kelvin sama halnya dengan Kara tetapi dia bersikap cool jadi dia hanya terdiam.

"Tatapan aja terus..." Erwin meneriaki Myrlie dan Bagas yang membuat mereka tersadar.

"Eh sorry nih" Bagas nenurunkan badan mungil itu dan tersipu malu begitu juga dengan Myrlie,"Iya,aku juga." Myrlie menutup wajahnya dan berlari ke tempat duduknya,wajahnya berubah mejadi merah untuk kesekian kalinya.

"Nape lu? salting eaaaaa." Kara menunjuk sahabatnya itu,"Ennnggakk" Myrlie mencoba untuk berbohong. "Nge les mulu lo." Kara melanjutkan menggunting,"Lu kalo ngomong jangan jujur banget bisa ga?" Myrlie membaringkan kepalanya dimeja. Kara hanya tersenyum jahat.

"Woi ma men..." Bagas menyapa Kelvin dan menepuk pundaknya,"Good catched!" Kelvin memuji Bagas. "Sa ae lho botol kecap." Bagas tersenyum, lalu Bagas mendekatkan mulutnya ketelinga Kelvin dan berkata "Sebenarnya gua cuman mau temenan tau ama mereka dua, tapi gua nggak bisa boong ama perasaan gua. Perasaan gua memilih untuk lebih dari teman cuy..." Bagas tersenyum saat membisikan itu.

kring..kring...

Bel pun berbunyi menandakan saatnya pulang. Kara,Myrlie,Kelvin,dan Bagas mengemas buku dan barang mereka untuk dimasukan ke tas masing-masing,tiba-tiba gunting yang dipinjam Kelvin pun jatuh dan dengan bersamaan Kelvin dan Kara  ingin mengambilnya. Tanpa sengaja tangan mereka berdua bertemu dan bersentuhan,sontak mereka kaget dan  menarik tangan mereka dengan cepat.

"Makan yuk!" Myrlie mengacaukan momen tatap muka antara Kara dan Kelvin, "Gua mau balik, gue capek." Kara menjawab dengan nada datar. "Ayo lah..." Bagas menggoda Kara,"Jawabannya pasti iya kuy lah..." Myrlie memotong. "Maksa aja lho kutil kuda." Kara menggerutu dihadapan Myrlie.

Mereka pun berdiri dan berjalan menuju parkiran sekolah.

"Kemana nih?" Myrlie memberhentikan langkahnya, "Kan lo yang ngajak gimana sih..." Kara menjawab dengan kesal. Kelvin dan Bagas hanya bisa menahan tawa akan sikap Myrlie dan Kara. "Makan bakso aja yuk!" Myrlie menjawab dengan semangat ria.

Mereka pun pergi menuju Bakso kang dede...

Maaf ya short banget soalnya ngebet mau publish wkwkwkwk

don't forget to vote and comment !!

-author-

Masa Abu-abuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang