Bagas dan Kelvin pun langsung pergi ke lapangan. Mereka berdiri disamping cewek itu,Kara tersadar dan meminta pertolongan kepada Dewi Fortuna untuk menolongnya. Bagas pun mulai menyalakan suasana kembali.
"Ketemu terus kayaknya nih,jodoh kali?"sembari hormat ke bendera. "lu mau kena semprot kayak gua?." membisik ketelinga Bagas agar tidak terdengar oleh Kara. Selang beberapa menit dan di ganggu oleh kebisingan 2 cowok itu,terdengar suara dari samping kirinya.
"Karaaaaaaa!!!!" ia menoleh dan menghadap ke arah suara dan ternyata itu sahabatnya Myrlie Brown,gadis blasteran Amerika dengan paras kebuleaan yang sangat pekat di wajahnya,matanya cokelat,dan rambut pirang ke cokelatan itu membuatnya perfect,dan ditambah lagi tubuh mungilnya.
"ngapain disini sayy?" menatap senyum sahabatnya sembari menghalangi masuknya matahari ke wajahnya. "ya dihukum lah pinter,untung sahabat." memutarkan bola matanya bertanda kesal. "yaudah maap..." memanyunkan bibirnya "lu bukanya seharusnya dikelas ?" menaikan alisnya bertanda bingung. "Dikarenakan kelas kita jelek buanget,jadi kita dekor deh terus tuh yak habis istirahat, baru deh perkenalan diri satu-satu katanya sih ada murid baru." Myrlie menjelaskan dengan khas manjanya.
"o... namanya ternyata Kara,namanya cocok ama orang nya." batin Kelvin bergumam. "psst..." Bagas memanggil sahabatnya itu. "Denger kagak lu?" Bagas berbisik dengan sangat pelan dan Kelvin tidak mendengarkan apa-apa. "ngomong apaan sih kutil?" senyuman nakal terlukis di wajahnya,"Skip aja,susah ngomong ama orang budeg." menghela nafas dengan malas.
kringggg.......
Bel berbunyi dan Kara akhirnya dapat meninggalkan 2 makhluk itu. Yang masih sedang berdiri di lapangan.
"Makasih nih dah mau temenin gue." mengukir senyum di wajahnya,"Selo aja kaleee, lagian itu cowo disamping lo siapa? kenal kah?" Myrlie mengintrogasi sahabatnya itu. "Ga penting,ga guna juga buat gue." Kara dengan nada ketus. "Ceritaiin donk,ga tau ya inces ini penasaran." Myrlie menggoda sahabatnya lagi agar menceritakannya semua "Gue bilang itu ga penting. Nanya aja lo ama mereka jangan nanya ama gue."Kara sudah panas dan itu tandanya Myrlie mengalihkan pembicaraannya lagi.
"i got the name baby!!." Kelvin melepaskan pukulannya ke angin. "Baru nama boss, belum kenalannya." menepuk jidat nya dan menggeleng samar. "Kuy lah makan laper tau..." kelvin mengusap perutnya yang keroncongan.
Kantin adalah tempat favorit siswa dimana penuh dengan makanan yang tentunya akan mengisi perut para siswa. Kara dan Myrlie sudah sampai di tempat mereka tuju, begitu juga Kelvin dan Bagas. Saat baru saja memasuki area kantin. semua pandangan tertuju pada Kelvin,parasnya bagaikan pemain film itu membuat kaum Hawa ingin pingsan. Tapi Kelvin sudah terbiasa akan itu,hanya satu perempuan lah yang tidak peduli akan kehadirannya yaitu Kara Anastasya.
"UWUUUU.... ganteng beut dahhh" mata Myrlie berbinar-binar, "Alay tau g?" Kara dengan ketus "ish ngeselin mulu tau gak." Myrlie melipat tangannya dan berlagak manja bak anak-anak. "Makan lu kambing,nanti lu nangis lagi." Kara tersenyum nakal.
Kelvin bingung kenapa hanya Kara lah yang tidak menoleh kedirinya,ini yang membuat Kelvin semakin penasaran terhadapnya. Kara bagaikan misterius yang harus dipecahkan olehnya,baginya ini tantangan yang membuat dia semakin semangat. Ia terus berfikir bagaimana caranya meluluhkan seorang Kara yang keras dan jutek. Dengan memberanikan diri ia bangkit dari kursinya dan berjalan menuju meja Kara dan Myrlie.
"Hai Kara." Terlukis diwajahnya senyuman yang manis nan ganteng,"Boleh gabung ga?" basa-basinya andalanya,tapi Kara membuang muka dan tidak menanggapinya sama sekali. "Gabung aja sini" Myrlie dengan nada lembut dan ramah. Kelvin pun duduk di samping Myrlie,dan tak berhenti menatap Kara dengan penuh arti. Kara menoleh dan tida peduli akan itu.
"Maksud dia apaan sih? bukannya ganteng tapi jijik tau. ngeselin sksd pula..." Kara menggerutu dalam hatinya. "Dah pada makan?" Kelvin lagi-lagi basa-basi denganya. Kara hanya dengan dehaman samar. "Nih cewe dingin kayak es batu,susah bet diajak ngomong. Tapi gua harus tetep perjuangin dia bagaimana pun." jiwanya meronta-ronta karena sikap Kara terhadapnya. Apapun itu Kelvin harus mengeluarkan sekuat tenaga untuk mengejarnya dan menaklukkan seorang Kara.
Kringgg kring
Bel berbunyi dan semua murid pun masuk ke kelas masing-masing,tanpa basa-basi Kara meninggalkan tempat duduknya tanpa mengatakan apapun kepada 2 orang yang berada disekitarnya. Kara kelas XII-IPA 1 dan begitu juga sahabatnya. Myrlie hanya mampu mengeluh karena ditinggalkan sahabatnya itu. Myrlie pun lupa akan adanya Kelvin di sampingnya. Kelvin menghembus nafas pelan karena gagal lagi dan lagi.
"Tuh cowo maunya apasih?" memutarkan bola matanya yang artinya tanda kesal. "Dia baik tau kamu aja yang jahat." Myrlie meledek temanya itu. "Salah gue kayak gini? cowok Taunya deketin,beperin,dan tinggalin dan semua yang mereka bilang itu adalah bullshit!" menaikkan nadanya juga membuat sahabatnya terdiam.
Sesampainya dikelas,Kara dikejutkan oleh sesuatu yaitu 2 makhluk yang mengisi bangku kosong di tempat duduk Kara. Tetapi dia berusaha untuk tidak bereaksi apa-apa. Selang waktu wali kelas XII-IPA pun datang dan semua siswa duduk ditempatnya masing-masing.
"Pagi semua." Bu Alfina dengan semangat, "Pagi buuuuu.." seluruh siswa dengan nada malas. "Jadi hari ini sebelum decor kelasnya,mari kita kenalan dahulu meskipun sudah saling mengetahui ok?" Bu Alfina dengan senyuman. Kelvin pun ditunjuk untuk memperkenalkan diri di depan kelas.
Saat Kelvin kedepan,semua mata ke arahnya dan lagi-lagi Kara tidak menatapnya ia hanya menulis juga membaca novel kesukaannya. Tentu saja Kelvin merasakan perih yang harus ia sembunyikan di hadapan banyak orang.
"Pagi semua,nama saya Kelvin Apriliano,umur saya 17 tahun,asal Jakarta." Kelvin pun duduk dengan muka masamnya itu,tetapi apa pun ekspresi yang dibuat Kelvin dia masih kelihatan cool. Lalu majulah cowok tinggi,kulit sawo matang,rambut hitam berantakan,dengan paras yang manis nan ganteng,membuat Bagas pun menjadi idaman para cewek. Bagas juga dikenal akan lucunya dan sosok orang yang mengasyikkan.
"Eyo A team!!!, ehhh salah." semua orang pun tertawa akan sikap Bagas. "Tak kenal maka tak sayang kan... kenalin nama gue Bagas Setiawan,umur gua 17 tahun,asal gua eyahhh Jakarta dungs." ia pun duduk disamping sahabatnya yang masih memasang muka masamnya itu.
"tuh cowok kok dikelas gue sih,emang ga ada kelas lain gitu selain disini." jiwa Kara menggerutu, "Kar tu cowok tadii, yang lo tinggalin di kantin kan yak? kena karma mungkin lho hahahah" myrlie tersenyum melihat ekspresi temannya itu. "berisik banget si loh. Gue lagi kesel dugong." Kara mulai memanas.
"Ketemu lagi kita..." Bagas melihat cewek di belakang bangku nya itu.
hai readers gimana nih bab 2 nya seru ga... don't forget to vote and comment yaaa🖤🖤🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Abu-abu
Teen FictionNama nya adalah Kara si cewek pintar,cantik,nan sporty itu adalah idaman Kelvin. Tetapi akan kah Kelvin mendapat kan sosok Kara yang susah di hancurkan pertahanannya? apakah Kelvin akan mempunyai waktu sebelum dia di jemput?