01. Bolos ☀

739 163 390
                                    

Selalu berikan yang terbaik pada pertemuan pertama. Karena rasa suka bisa datang disaat pandangan pertama, begitupun dengan rasa tidak suka.

☀☀☀

Kicau burung bersahutan, gemericik air sungai mengalir, menciptakan harmoni melodi alam nan indah terdengar. Desiran angin menyentuh menyejukkan hati.

Sinar mentari pagi terasa hangat, birunya langit serta burung beterbangan diatasnya membuat suasana pagi ini sangatlah menyenangkan.

Seorang gadis cantik berambut panjang, berjalan tanpa alas kaki tetesan embun ia pijak rasanya begitu menyegarkan, ia menghela nafas lalu menyapa dunia.

"Selamat pagi dunia penuh sandiwara," ucapnya seraya menyiram tanaman di samping rumah. Bunga-bunga bermekaran begitu indah dipandang.

Gadis itu hendak memetik beberapa tangkai bunga mawar serta memanen sayuran yang ia tanam sendiri. Dia nampak sangat bahagia tak kala mensyukuri apa yang Tuhan berikan, untuk rezeki yang beliau limpahkan.

"Pagi Neng Jingga," kata Bi Ika, beliau adalah asisten rumah tangga yang berkerja dirumah Jingga.

"Pagi juga Bi Ika." Jingga tersenyum manis.

Nama lengkapnya Bintang Jingga, gadis sederhana dan apa adanya, dia memiliki hobby berkebun, menulis puisi cerpen serta novel. Baginya kegiatan itu sumber bahagianya.

"Neng Jingga, tadi teh bibi lihat Neng Hanna, senyum-senyum sendiri seperti orang gila. Habis lihat handphone langsung pergi."

Mendengar perkataan Bi Ika, Jingga menepuk jidat, dia merasa kesal ditinggal tanpa tanpa kepastian oleh Hanna sahabatnya, terpaksa Jingga harus bersusah payah mencari kendaraan umum.

"Yah aku ditinggal  oh ya sekarang jam berapa Bi?" tanya Jingga, ia menghela nafas lalu menghembuskannya. Jingga enggan berangkat sekolah sebab disana semua orang membencinya.

"Jam 07.30 Neng," jawab Bi Ika.

"Astaga aku sudah tertambat." Jingga langsung bergegas masuk rumah untuk bersikap berangkat ke sekolah.

☀☀☀

          Jingga menyusuri jalan saya seraya mencium aroma tanah basah sisa hujan semalam, hangatnya sinar mentari membakar semangat dihari yang baru.

Orang sekitar memperhatikan Jingga mereka melihatnya dengan pandangan sulit diartikan seolah Jingga manusia paling aneh yang hidup dimuka bumi.

Semua itu ulah Bi Ika yang merias wajah Jingga dengan make up tipis hal itu membuat Jingga tidak percaya diri. Ia tak suka menjadi pusat perhatian.

Kemanapun Jingga pergi ia selalu memakai aksesoris berwarna biru, dari jepit rambut, gelang, kalung berhias permata biru dan juga selendang biru pemberian ibu yang selalu ia pakai setiap hari.

"Angkot mana sih?" Jingga berdecak sebal.

Angin berhembus kencang, dedaunan banyak yang berguguran tak ia sadari bahwa selendang miliknya terbang terhempas angin.

Selendang milik Jingga hinggap di helm milik salah satu pengendara motor, pandangan matanya gelap beliau tidak bisa melihat apapun motor yang ia tumpangi oleng.  Jantungnya berdegup kencang ia berdoa mati-matian agar Tuhan agar dosanya diampuni sebab ia merasa ini hari terakhirnya.

Fall In Love In Silence ☀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang