03. Rasa kagum dan cemburu ☀

536 160 352
                                    

Catatan harian Jingga .

Mengagumi sosok dirimu, di dalam sepinya waktu. Tidak pernah jeda aku menyulam rindu di jiwa. Di dalam sunyi-nya lara, tidak pernah sirna aku rajut kasih dimuara kalbu.

Bahwasanya akulah pengagum dirimu.
Dibalik tabir rahasia.
Dibalik senyum karisma-mu.
Melekat erat dibenak malamku.
Menghantarkan hasratku ke ujung bahagia.

Meski aral nan menjadi ruang pemisah..
Mengagumimu bukanlah sebuah dosa..
Lemah tetesan keringat di dalam munajat..
Tidak terhitung oleh hitungan dalam angka, dalam aksara.

Untuk mencumbui bayanganmu pada sang rembulan.
Untuk mendatangi jiwamu pada sebuah impian.

Walaupun terkadang di dalam bisu..
Aku kemas setiap tetes-tetes bening yang jatuh. Walaupun terkadang dalam senyumku, aku basuh luka merona oleh rajam lukamu.  Aku tetaplah menjadi sang bidadari rahasia..

Yang selalu menyulam sebuah harapan.
Dibalik tirai yang menerungku.
Didalam bias-bias malam sepiku.
Hingga bila air mataku kering.
Hingga bila napasku berhenti.
Aku masih tetap disini dalam malamku.
Merajut sejuta impian indah.
Bersama bayanganmu.

Sedang merindukan seseorang, 02 Februari 2020

☀☀☀

            Melihat orang yang paling dicintai lebih bahagia bersama orang lain rasanya begitu menyakitkan. Mata indah Jingga menjadi saksi kemesraan dua orang yang saling mencintai, hancur leburlah semua harapan untuk bersama dengan Satya, kenyataanya cowok itu sudah mencintai gadis lain.

"Kamu darimana saja? Aku rindu." Seorang gadis cantik bergaun biru itu, memeluk tubuh Satya sangat erat Satya juga memeluknya.

"Aku juga merindukan kamu, " ucap Satya, dia membelai rambut kekasihnya.

Jingga sudah tidak tahan lagi, ingin pergi. Muak dan sesak dikala harus menyaksikan cintanya bermesraan dengan orang lain dihadapannya.

Satya selalu baik, dia selalu memberi perhatian terhadap Jingga, dalam suka duka hidup ini Jingga ingin terus bersama Satya, mendapatkan cinta Satya adalah tujuannya. Namun kini dia harus tertampar kenyataan bahwa apa yang di inginkan tidak selamanya dapat dimiliki.

"Kak, aku izin ke toilet sebentar ya," ucap Jingga, senyum manis yang menghias bibirnya kini memudar. Satya bingung apa yang sebenarnya terjadi apakah Jingga sedang sakit?

"Astaga Jingga sejak kapan kamu berada di sini?" tanya Satya, seingatnya dia meninggalkan Jingga di pinggir jalan. Satya memberi Jingga  uang, agar Jingga dapat membeli apapun yang dinginkan.

"Sejak tadi, lagian Kak Satya tega menurunkan aku di pinggir jalan, memangnya aku cewek apaan?"

"Gue tidak ingin lo melihat gue bersama Jessie, sebab gue terlalu takut lo menjauh," kata Satya dalam hati.

"Sat, cewek ini siapa? Selingkuhan kamu!" Entah mengapa Jessie merasa Jingga adalah saingan terberatnya ia takut saat memutuskan hubungan antara dia dan Satya demi Jingga, bukan takut kehilangan cinta dan kasih sayang tatapi Jessie takut kehilangan sumber uang.

"Jingga, adiknya Alfian." Jessie menatap sinis ke arah Jingga.

"Hai Jingga, perkenalkan nama gue Jessie Azkaila Kamila, pacarnya Satya," ucap Jessie, berharap Jingga cemburu melihatnya dapat menggenggam erat tangan Satya, tatapi Jingga tidak terlalu perduli, sebisa mungkin ia mencoba bersikap biasa saja.

"Maaf banget Kak Satya, Kak Jasjus anu." Jingga bicara tidak jelas.

"Elo kenapa? Heh nama gue Jessie bukan Jasjus, masa cewek cantik bagikan bidadari gini disamain sama minuman seribuan."

"Anu Kak, menyaksikan kalian uwu uwu membuat perutku mual, izin ke toilet dulu ya, hm btw Kak Satya nanti jadi kan antar aku pulang."

"Hati-hati," kata Satya, dia berharap Jessie

"Sayang, maaf juga ya, aku ada urusan biasalah shopping habis itu ke salon, babay cinta muahh." Jessie mencium pipi Satya, Jingga semakin tidak sanggup menahan rasa cemburu.

☀☀☀

              Perasaan ini aneh, bukankah Jingga sendiri yang berjanji kepada dirinya sendiri agar ikhlas melepaskan cintanya pergi, biarkan Satya bahagia bersama perempuan yang ia sayangi dengan tulus. Namun saat melihat Satya bersama orang lain hati Jingga menjerit tak rela.

Tubuh Jingga lemas, kepalanya terasa sakit saat memori kenangan bersama seseorang dari masa lalu terngiang dalam benaknya, entah mengapa sosok Satya mengingatkannya kepada Re, sahabatnya yang selama ini Jingga rindukan.

Fikiran Jingga semakin kacau tak karuan saat mengingat awal mula dirinya bertemu dengan Satya.

Saat itu dunia Jingga sedang tidak baik-baik saja, hidupnya, mimpinya berubah menjadi berantakan. Masalah terus menerus datang Jingga lelah dan menyerah, yang ada dalam otaknya adalah cara agar bisa mati dengan cepat.

Mencoba untuk tangguh tatapi tatap lumpuh, tidak ada titik harapan membuat Jingga putus asa dan terjerumus ke dalam kegelapan.

Hujan deras mengguyur permukaan bumi seolah langit saja ikut merasakan kesedihan yang Jingga alami. Tangisan teriakan beradu dengan suara petir Jingga sudah tidak tahu lagi harus bagimana? Rasanya ingin cepat pergi agar semua orang bahagia.

Pelukan hangat dari seseorang membuat Jingga tenang, cowok itu menghapus air matanya, detik itu juga Jingga jatuh hati pada awal jumpa. Ya ... Satya adalah anugerah terindah yang Tuhan kirimkan untuknya, berkat Satya semangat hidup Jingga bangkit kembali.

"Kak Satya, aku sayang kamu." Jingga menatap foto Satya, air mata berlinang menetes membasahi pipi Jingga.

Kisah cinta ini bagikan sandal dan sepatu, Jingga bukanlah pasangan Satya.

Kisah cinta ini pula bagikan majikan dengan babu, Jingga bukanlah takdir Satya.

Biarlah Jingga terus mencintai dalam diam, setidaknya Jingga bahagia bisa terus bersama Satya meskipun hanya dalam mimpi.

****

Sedang galau, 12 september 2021.

Kalau baca ulang cerita ini tuh, rasa ingin banting hp:)











           

Fall In Love In Silence ☀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang