Daddy Relationship [E N D]

Special Reveal

Oneshoot - ABO

Pria dengan pakaian serba hitam duduk dikursi istimewa miliknya. Di apit dua wanita dengan pakaian seksi dan segelas anggur di tangan menambah kesan seksi dominan dirinya.

Lee Juyeon

Alpha pemimpin Red Pack yang disegani sekaligus ditakuti entah itu Alpha, Beta, Omega ataupun werewolf.

Memang apa yang kurang dari seorang Lee Juyeon ? Dia punya segalanya

Harta, tahta, Chef Renata

Eh salah ! Harta, tahta, wanita

Meski begitu dia belum menemukan matenya. Tapi Juyeon tidak peduli selagi dia masih punya banyak wanita di sisi nya.

"Younghoon, aku ingin pergi berburu hari ini." Ujarnya yang berarti mutlak.

"Baik Tuan." Patuh Younghoon.

.
.  .
.    .    .

"ERIC-YA JANGAN KABUR KAMU !"

Seorang lelaki dengan rambut pirang semi biru itu melompati jendela dapur untuk kabur dari amukan sepupunya, Hyunjae.

"KAK ERIC MINGGAT BENTAR. SEBELUM MATAHARI TERBENAM JIKA TUHAN BERKEHENDAK AKU PULANG."

"KALAU NGOMONG YA. BALIK WOY!"

Teriakan Hyunjae tidak dihiraukan oleh Eric. Kini dengan senyum lebar di wajahnya, dia berlari memasuki area hutan.

"CK kak Hyunjae terlalu berlebihan. Aku selalu pergi jauh kedalam hutan hanya bertemu kelinci dan rusa, mana ada binatang buasnya ?"

Gerutu Eric sambil memperhatikan kelinci berbulu putih yang dia temui.
Eric bergerak ingin menangkap kelinci itu tapi kelinci itu justru kabur. Padahal kan Eric cuma mau mengelus bulunya.

"Hey mau lari kemana sih ? Aku kan lelah mengejar mu."

Seolah tuli, kelinci itu justru semakin menambah lajunya menjauhi Eric.

Shuuuuut

Jleb

Kelinci itu mati terkena panah yang baru saja melesat. Eric sedikit kaget , tapi rasa itu berubah jengkel saat tahu kelinci lucu itu mati sekarang.

"Hey kau ! Tidak apa-apa?"

Eric mendengus. Tambah jengkel lagi melihat orang yang berdiri didepannya dengan membawa busur lengkap dengan anak panahnya.

Eric jengkel bukan hanya karena orang itu yang memanah kelinci tadi tapi karena tinggi orang itu seperti tiang. Jadi Eric harus sedikit mendongak untuk menatapnya.

"Kenapa kau membunuh kelinci itu ?"

"Hey apa itu kelinci mu ? Maaf kalau benar."

"Bukan, tapi dia terlalu lucu untuk kau buru. Kenapa tidak memburu rusa atau kijang saja ?"

"Itu tidak sengaja, panah ku tadi meleset jadi mengenai kelinci itu."

"Terserah."

"Younghoon ! Kenapa lama sekali hah ?"

"Maaf Tuan. Mari kita lanjutkan perburuannya."

Juyeon tidak mengindahkan perkataan Younghoon.

Kini matanya beradu tatap dengan seorang lelaki dengan ukuran tubuh jauh lebih mungil dibandingkan dirinya.

Ada getaran dalam diri Juyeon yang seolah ingin membawa lelaki itu menjadi miliknya. Hatinya seolah meneriakan MATE kepadanya.