1 tahun 2 bulan dan 7 hari, tanpa terasa gue dan Sean udah saling mengenal selama itu. Mulai dari berkenalan, bertemu, berjalan bersama, saling bercerita hingga kami saling jatuh cinta. Semuanya terasa mengalir dengan sempurna hingga kami terkadang lupa bahwa hubungan ini masih tanpa status yang jelas.
"Lo pacaran sama Sean ya, Ra?" Itu adalah pertanyaan yang seringkali orang tanyakan saat melihat kedekatan kami dan gue selalu menjawab pertanyaan itu dengan jawaban "Mungkin."
Mungkin kami berpacaran karena kami saling mencintai. Mungkin kami berpacaran karena kami bersikap layaknya orang lain yang juga berpacaran. Dan mungkin juga kami berpacaran karena kami tidak memiliki orang lain yang disukai, meskipun diantara kami tidak pernah ada kalimat tanya "Mau gak jadi pacar gue?" atau "Pacaran yuk?". Bagi kami cukup sikap saling mengerti dan kepercayaan yang dibutuhkan dalam hubungan ini.
Kadang gue juga heran, kenapa di antara banyaknya cowok yang gue kenal, gue jatuh cinta kepadanya. Gue bahkan mau-mau aja menjalani hubungan tanpa status jelas karena dia. Padahal jika karena tampang, banyak kok cowok yang lebih ganteng dari dia dan pastinya bisa kasih status yang jelas. Namun, semakin lama kenal Sean, gue tahu bahwa gue cinta Sean karena dia punya kharisma dan sesuatau yang enggak orang lain miliki. Well, setiap orang memang punya kharisma dan kelebihannya masing-masing. Dan mungkin inilah yang buat gue jadi bucin ke Sean, karena bagi gue dia berbeda.
"Lo gak takut apa kalo Sean digebet cewek lain?" tanya Oliv dulu yang melihat kedekatan gue dan Sean yang seperti orang pacaran, tetapi tidak ada status. Sebucin-bucinnya gue sama Sean, pertanyaan Oliv itu adalah hal yang paling ditakutkan jika Sean sewaktu-waktu berpaling dari gue. Gue juga takut karena hubungan tanpa status itu mudah terpecah. Namun, ketika gue mengatakan itu pada Sean, dia tersenyum dan berkata,
"Lo percaya sama gue enggak? Gue engga menuntut lo mau percaya sama gue atau engga, tapi dalam sebuah hubungan kepercayaan itu penting."
Dan mungkin karena itulah gue selalu percaya dan berpikir positif thinking tentangnya hingga hubungan ini terus berjalan hingga sekarang. Namun, di antara kepercayaan dan pikiran positif gue tentang Sean ada satu hal yang membuat gue penasaran. Ini tentang wanita bernama Karin yang pernah disinggung teman Sean sewaktu itu.
--o0o--
KAMU SEDANG MEMBACA
X
RomansaCerita ini dipersembahkan untuk kalian yang merasa selalu benar dan sok bijak terhadap masalah orang lain karena menutupi ketidakmampuannya dalam mengatasi masalahnya sendiri dengan bertingkah serba tahu.