teka teki 😕

73 50 9
                                    

Aku terkejut ternyata seseorang yang ada di depan ruangan adalah ka Rifki, ke sini dari kapan dia?. Ah lupakan saja lah yang penting karena Rifki sangat baik ia datang untuk menyelesaikan masalah ku.

"Jadi kakak yang nyelesaiin masalah aku?"

"Iya itu benar tapi lebih benar itu..."
Jawaban Rifki terpotong karena mentari yang langsung merespon jawaban rifki

"Ya ampun kak rifki baik banget kalau bukan karena kakak aku pasti udah di diskualifikasi"

"Tapi.."

"Oh iya kak, kakak ke sini naik apa?kok cepet si"

"Naik kereta dong"

"Oh iya ya"

" Terus kita sekarang pulang gitu?"

"Yaiya kamu mau nya gimana?"

"Seleksinya ga asik cuma ngisi soal"

"Tapi banyak loh soalnya, emang mau nya kamu seleksinya gimana?"

" Ya kayak cerdas cermat gitu"

" Itu mah masa-masa nya di Jepang nanti mentari.., lagi pula soal sebanyak itu aja udah bisa ketauan mana yang bisa lanjut olimpiade ke Jepang".

"Makasih ya kak, karena kakak ngajarin nya enak aku jadi lancar isi soal".

"Emang nya kenapa?

"Ya kakak kan selalu latihan setiap satu materi isi 100 soal awalnya gumoh sih sampai aku ketiduran terus tapi lama lama jadi terbiasa".

" Udah mentari, kalau ga di terima aja nanti kamu nangis".

" Ya ga gitu sih konsep nya".

" Kita pulang sekarang aja gimana"
Mentari membalas dengan anggukan.

"Mentari, kakak kangen adek kakak"

"Kenapa dia kak?".

" Belum saat nya kakak kasih tau kamu, nanti ya kakak tunjukin ke kamu"
"Kenapa emang nya kak?"

"Lebih enak kalau kamu yang liat langsung".

"Okey"

"Hidup ini lucu ya, emang ga ada yang sempurna ada yang fisik nya memadai otak nya juga tapi mental nya kurang memadai, ada yang fisiknya memadai mental nya juga tapi otak nya kurang memadai, ada juga hampir sempurna dia fisik otak mental nya sempurna namun punya banyak masalah di rumah, bermacam-macam ya"

Aku hanya diam mencerna kata-kata kak rifki sambil menatap jendela yang dihiasi pemandangan yang ada di luar kereta.
Mendengar kata kata nya membuat aku tak bisa berkata apa-apa karena yang di katakan kak rifki itu benar.

"Tapi keliatan nya kamu ga punya masalah ya mentari hahaha?" Tanya Rifki

" Siapa bilang kak, ada lah pasti mah".

"Cerita dong masa kakak Mulu yang cerita"

" Ya paling gitu-gitu aja kak masalah nya ya sepele" jawab mentari dengan

menutupi semua masalah yang ia hadapi sekarang.

"Abis dari sini kakak mau ke Gramedia kamu mau ikut? sekalian pulang nya kakak anterin"

"Ga deh kak, saya udah ada yang jemput kok"

Aku berbohong bukan karena sesuatu, aku sadar aku tidak bisa menyukai seseorang yang mengharapkan wanita lain apalagi orang tersebut sangat berharga di kehidupan nya lagi pula perasaan ini hanya melintas sebentar. ya aku sadar aku salah ternyata aku hanya menganggumi ka Rifki tidak lebih namun untuk lebih mencegah perasaan ini aku lebih sedikit menjarak dari nya mulai sekarang.

Mentari (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang