Ketika itu,

10.5K 1.5K 303
                                    

.

Jika Mark dapat memutar waktu, ia ingin memperbaiki sebuah kesalahan. Kesalahan yang membuat dua orang tak berdosa terluka karenanya. Bertunangan dan berjanji akan menikahi Yeri salah satunya. Bukan, bukan Mark menyesal, Yeri itu pilihan hatinya. Tapi tak memungkiri, eksistensi Haechan yang kembali.

Dan ya, jika ia dapat kembali pada masa lalu salah satu yang ingin ia ubah adalah tak pernah meninggalkan Baby-chan nya sendirian. Baby-chan nya banyak terluka akibat ulahnya sendiri.

Tapi ya, harusnya Mark sadar diri. Sebab semua itu takkan terjadi.

"Melamunkan apa?"

Suara Yeri membuyarkan seluruh pikirannya dan suasana hatinya. Padahal Mark tadi sudah susah payah mencari tempat untuk merenung dan Yeri dapat dengan mudah mencarinya. Di balkon apartemen miliknya.

"Tidak ada. Hanya melihat awan mendung." Jawabnya bohong. Tak ingin wanita cantik itu sakit hati akan jawaban sebenarnya.

Wanita cantik itu hanya tersenyum saja dan ikut nenyandarkan diri di railing pembatas balkon. Ikut memperhatikan awan mendung.

"Hampir maret. Jadi sering hujan ya kak." Mark angguki saja perkataan tunangan yang akan segera jadi pendamping hidupnya untuk seumur hidup.

Sebenarnya Mark ingin sekali satu hari saja, ia tak ingin bertemu Yeri. Satu hari, ia akan selesaikan semua permasalahan hatinya pada Haechan yang kini muncul kembali.

"Haechan... cantik ya kak." Kata Yeri yang langsung membuat Mark tersedak ludahnya. Entah kenapa dan untuk apa Yeri berkata seperti itu, apalagi setelah perdebatan mereka minggu lalu di toko penjahit baju pengantin mereka.

"Kenapa membahas dia?" tanya Mark curiga tentang kemana arah pembicaraan ini.

"Ya, karena ingin saja. Pasalnya kak Mark seperti tak rela melepaskan bocah itu."

Mark tertohok.

"Dan juga, sepertinya dia masih mencintai kakak. Buktinya ia menyuruh sahabatnya untuk bilang padaku agar menjauhimu"

Dan sepertinya Mark percaya akan hal itu. Alih-alih ingin marah, Mark merasakan yang namanya kelegaan.

Sepertinya baby-chan masih mencintainya.




___________________


"CHAN GAWAT!!"

Soobin berteriak heboh setelah berhasil berlari menaiki tangga hingga ke lantai dua untuk menemui Haechan yang sedang bermain game dengan kakaknya di ruang santai.

Dan Haechan hanya melihatnya demgan wajah bingung.

"Gawat kenapa?" tanya Haechan heran di susul dengan raut wajah Jeno yang kebingungan.

"Hyunjin, dia masuk rumah sakit!" Soobin memberi tau dengan panik, membuat Haechan langsung bergegas meninggalkan ruang santai dan berlari menuju mobilnya.

Jeno makin kebingungan apalagi setelah melihat Soobin hanya tersenyum saja dan tidak mengikuti adiknya.

"Kau tak ikut?" tanya Jeno yang dijawab gelengan oleh Soobin yang tersenyum.

"Tidak kak. Aku sebenarnya hanya ingin membuat Haechan menjauh dari sumber kesedihannya." Jelas Soobin sebab alasan sebenarnya si bangsat Mark Lee mengiriminya pesan yang berkata meminta ingin bertemu dengan Haechan di taman. Kebetulan, Hyunjin memang sedang terkena radang tenggorokan hingga demam. Membuat Soobin mempunyai ide yang bagus.

Kemudian, Soobin ingat sesuatu.

"Haechan kan tidak tau dimana letak rumah sakitnya. HAECHAN TUNGGU AKU!"






Hari sudah hujan ketika Haechan sampai di rumah sakit kota. Menjenguk sahabat kesayangannya dengan bubur yang ia bawa sebagai buah tangan. Hyunjin menyambut dengan senang meski dengan suara serak.

"Aku sangat senang kau datang" sambut Hyunjin gembira membuat Haechan tersenyum lebar.

"Cepat sembuh! kau tau, aku khawatir." Hyunjin makin tersenyum. Begini ternyata rasanya berbunga-bunga.





Namun sepertinya mereka tidak tau, lebih tepatnya Haechan. Haechan tidak tau, bahwa Mark menunggunya di tengah hujan deras tanpa ada lindungan apapun. Basah kuyup menantinya hingga malam. Dimana saat hujan berhenti, Mark berpikir bahwa ia tak pantas untuk meminta maaf.

20th || Markchan✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang