Betrayed Love - Part 1 (Introduce II)

33 6 0
                                    

Hmmm... segar rasanya, ibarat air hujan membahasi rerumputan kering, begitu rupanya tenggorokanku sekarang.

Baiklah, ku lanjutkan ...

Setelah beberapa kilas mengenai satu kata dari nama depanku, kini giliranku membahas nama belakangku yang berasal dari baba ­ku sendiri, Ahmad Hussein.

Cukup berlawanan dengan ibuku–memang, yang merupakan keturunan wanita eropa dengan perawakannya yang khas, lain hal dengan babaku. Babaku seorang yang tinggi besar, bola matanya bewarna kecoklatan, hidungnya mancung menjuntai, kulitnya agak sedikit coklat–manis, dan tumbuh bulu-bulu halus di sekitar pinggir pipi hingga dagunya. Ya, baba lahir di Iskandariyah atau Alexandria, begitu orang menyebutnya.

Alexandriyah merupakan salah satu kota terbesar kedua yang terletak di Egypt. Kota ini merupakan pelabuhan utama yang dimiliki oleh pemerintahan mesir, sehingga sering kali berbagai kapal-kapal besar singgah dan lewat di perairannya. Alexandria terletak di sebelah barat laut Kairo dan berhadapan langsung dengan birunya laut mediterania. Tak heran, jika banyak terdapat pantai dengan dihiasi pasir yang menghampar luas bak permadani berwarna putih kekuningan–ciri khas Timur Tengah. Kota ini juga merupakan sebuah kota dengan jumlah penduduk yang lumayan padat. Namun, keindahan dan sejarah kota ini rasanya menutupi semua sisi kurang dari padanya.

Sejarah kota Alexandria bermula ketika perjalanan ekspansi wilayah pasukan Alexander Agung (the Great Alexander) sampai ke wilayah mesir dan berhasil menaklukannya. Pada saat itu, Alexander Agung membangun sebuah kota yang sekarang bernama Alexandria atau Iskandariyah–biasa penduduk asli menyebutnya seperti itu. Kota itu dijadikannya sebagai pusat seluruh kegiatan, sehingga kota tersebut menjadi kota yang maju di wilayah Mesir pada saat itu. Selain menjadi kota yang maju dengan perekonomian ataupun pembangunan, kota ini juga menjadi kota yang maju akan ilmu pengetahuan.

Alexandria juga tercatat di dalam sejarah menjadi salah satu kota lahirnya peradaban Islam. Atas jatuhnya kota tersebut ke tangan Alexander Agung dan para pasukannya yang mayoritas berasal dari Yunani, adapun Yunani sendiri merupakan sebuah kota yang pertama kali melahirkan filsuf-filsuf dan pemikir-pemikir berpengaruh di dunia, maka bisa dibilang bahwa Yunani merupakan wilayah yang sangat maju akan ilmu pengetahuannya. Jauh dari pada itu, Alexandria sebelum datangnya Alexander Agung dan pasukannya merupakan sebuah kota yang mayoritas ditempati oleh penduduk beragama Islam, dan kota tersebut masih sangat jauh tertinggal jika dibandingkan dengan Yunani–pada saat itu.

Maka, dengan kedatangan Alexander Agung dan pasukannya, membuka seluruh gerbang-gerbang pemikiran yang tadinya tertutup rapat, seakan-akan datang cahaya untuk membelah kegelapan yang gulita–kegelapan akan ilmu pengetahuan.

Kota ini dibangun oleh Alexander Agung dengan cara mendatangkan arsitek-arsitek hebat dan terkenal yang berasal dari Yunani. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa nuansa suasana di kota Alexandria sangat kental dengan cita rasa dan ciri khas dari Romawi. Adapun bangunan yang dibangun oleh raja Alexander Agung pada saat itu meliputi masjid, pusat-pusat belajar, perpustakaan, dan tempat-tempat umum yang lainnya di perkotaan.

Seperti itulah asal kedua orang tuaku, dan aku sendiri dilahirkan di kota yang sama dengan babaku. Kota yang penuh dengan cinta dan misteri–bagiku.

Ah, sudah panjang sekali rupanya aku menjabarkan namaku sendiri. Tiada niat hati untuk dikenal sesiapa Aileen Hussein itu–paling tidak kalian dapat menggambarkan bagaimana rupaku dengan campuran kedua negara yang mengalir di dalam darahku, urat nadiku. Sebab aku sekaligus menjadi satu-satunya simbol cinta dari persatuan dua negara–orang tuaku.

Sambil membersihkan debu di halaman selanjutnya dari buku harianku yang mulai berdebu, karena memang buku itu sudah terlalu lama berbaris bersama buku-buku usang.

Kini aku meneruskan membaca catatan pendek yang tertulis di dalamnya, kurang lebih seperti ini isinya..


To be continue ....

Penasaran mengenai awal mula kisah perjalanan Aileen Hussein? bagi yang sudah baca jangan lupa untuk tulis "next" pada kolom komentar yaa, karena semakin banyak tulisan tertera di kolom komentar, semakin cepat aku teruskan kisahnyaa...

enjoy yaa para readers!! :)

best Regard,

S.H Khanna

Aileen HusseinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang