01. MAKE ME TOUCH YOU

2K 161 17
                                    

PERINGATAN : MENGANDUNG ADEGAN DEWASA/18+. BAGI YANG MERASA TIDAK NYAMAN DENGAN CERITA SAYA, DI MOHON SEBAGAI PERHATIANNYA KALIAN BISA MENINGGALKAN CERITA SAYA, SEBELUM NASI MENJADI BUBUR

TAPI, SEBELUM MEMBACA. JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTNYA AGAR CERITA INI TETAP BERKEMBANG, DAN NDAK LAMA UPDATE. HEHE...

TERIMAKASIH



























ayangan dari seberkas sinar dalam kegelapan di antara waktu-waktu yang meragu, aku sudah ragu. Aku tak bisa mengenggam tangan yang secara hati-hati menggapaiku, aku gemetar dengan apa yang akan aku gapai.

Dengan tatapannya yang dalam kepadaku, seakan aku hanyut ke dalam sana. Terjerumus di antara pesona iris yang menatapku dengan dalam. Gadis di depanku itu tersenyum sembari mengenggam dan mengusap tanganku dengan lembut.

Kumohon, jantungku berdetak dengan tidak normal. Aku berdebar-debar, dan aku harap ia tak akan mendengarkan debaran itu. Setiap kali aku bermimpi dengannya, aku bagaikan kupu-kupu yang terbang tinggi di antara langit-langit yang berada di atas.

Aku menyatu dengan bintang yang bersinar, aku tidak bisa berkata-kata. Tatapan yang hangat itu seakan membawaku masuk ke dalam dunia lain.

Diriku meneguk ludah dengan susah payah, disaat gadis di depanku itu menuntun tanganku agar menyentuh dadanya, merasakan deguban jantung yang sama berdebar-debarnya denganku.

"Kau merasakannya?" tanya gadis itu dengan parau. Aku hanya mengangguk sebagai respon.

"Aku juga tahu, kau sama seperti denganku." ujarnya seakan tahu apa yang ada didalam fikiranku sekarang ini. Mungkin, ia juga tahu kalau aku benar-benar berdebar sekarang, karenanya.

"Kurasa tidak" ujarku dengan berbohong. Namun, saat aku hendak melanjutkan ucapanku yang terpotong gadis tersebut dengan cepat menaruh jemari lentiknya itu tepat di depan mulutku. Sehingga aku memutuskan untuk tidak melanjutkan bicaraku lagi.

"Jangan berbohong, aku tidak suka" ujarnya pelan dan hampir berbisik.

Aku memejamkan mata saat kurasakan belaian tangan hangatnya itu menyapu dengan lembut di kedua pipi-ku. Mengusapnya dengan pelan, dan kadang mencubitnya dengan gemass..sehingga aku mengaduh kesakitan.

"Maaf" lirihnya kemudian.

Kurasakan nafas harumnya menyeruak ke dalam indra penciumanku. Nafasku hampir tidak terkontrol, di saat wajah kami hanya berjarak beberapa centi saja.

"Tatap aku, kumohon" pintanya dengan memelas.

Ku tatap iris obsidiannya yang cokelat itu dengan dalam. Ya Tuhan, aku kehabisan kata-kata benar-benar menakjubkan ciptaan-mu yang satu ini. Kurasakan tubuhku seakan melayang ketika iris itu menatapku balik dan semakin dalam.

Tanganku bergerak untuk menyentuh pinggangnya dan menariknya semakin dekat untuk mempersempit jarak kami. Hidung kami bersentuhan dan saling bergesekan, iris cokelat itu menatapku dengan intens. Jari-jariku bergerak meraba pipinya yang sedikit berisi, jantungku semakin berdetak tak karuan dan mungkin gadis itu sudah mendengarkannya sekarang.

Make Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang