🌪 07. Aldi Bramant

8 3 0
                                    

Kelaspun berakhir pukul 3 sore Aldi sudah keluar dari kelas bersama Rome.
"Rome"

"Ya?"

"Cewek yang tadi lo baca itu siapa?"

"Nadia? Saskia? Gladis?"

"San"kata Aldi

"San? em siapa ya tadi? Sanda,"Rome mengingat-ingat mata Aldi sepenuhnya menatap Rome.
"Eh Sandy! Sandy namanya,dia cantik mau liat?" Aldi tak lagi ingin tau.
Hatinya berdebar sedikit kencang ketika huruf-huruf nama itu terucap secara tak sempurna
"Sandara"ucap Aldi pelan.

"Eh bro! Ayolah lebih gaul sedikit, paling engga punya pacar kek atau main gitu sama mereka jangan cuma tebar pesona doang"sindir Rome.

Aldi masuk kedalam mobil Rome, duduk disamping kemudi lalu membiarkan Rome menyetir untuk dirinya. Hal pertama yang ia lakukan setelah duduk adalah membuka tas lalu mengambil sebungkus rokok dan korek api. Ia menyalakan rokok lalu menyesapnya kembali.

"Mau gue anter pulang? Bayar!"kata Rome bercanda
Aldipun tertawa kecil
"Lo pikir gue langsung pulang setelah untuk pertama kalinya gue bebas dari jemputan?"tanya Aldi dengan senyum miringnya.

Rome mengerti maksud Aldi lalu tertawa kecil.

"Jadi lo mau langsung ke club atau kita cari cewek-cewek dulu?"

"Gue mau main bukan berarti gue mau main sama cewek-cewek gila uang"ujar Aldi kembali memakai kacamata hitamnya.

"Orang kaya banget mahh bebas"timpal Rome.
Aldi hanya tersenyum simpul dan mengeluarkan asap dari mulutnya.

Mereka pergi ke sebuah club terkenal dan termahal diLondon. Entah sejak kapan mereka sudah berganti pakaian, agar lebih cocok masuk club.

"2 glass of Champagne, please"kata Rome pada bartender wanita yang cantik.

Waktu menunjukan pukul 10 malam, Aldi dan Rome masih berada disana. Tubuh Rome sudah terkapar disofa panjang karena mabuk berat, sedangkan Aldi dia masih setengah sadar. Aldi menyesap rokoknya dan sesekali memandang orang-orang yang lalu lalang disana. Hingga, mata Aldi menyipit melihat seorang gadis berpakaian seksi masuk lalu duduk di bar.

"Dia?"gumam Aldi melihat gadis itu mirip sekali dengan Sandara.
"Gak,gak! Gue pasti mabuk"gumamnya bersamaan dengan seorang wanita cantik berambut blonde duduk disampingnya.

"Hi boy! This is first time I meet you here, are you-"

"Go away"usir Aldi bahkan tak mengindahkan dengan melihat wanita disampingnya.

"You're such a bad liar! Do you know? You're breathing faster"

"I breathing for another girl, don't disturb me!"

Wanita itu dengan kesal berdiri dan meninggalkan Aldi. Matanya tak berhenti menatap punggung ramping yang terduduk tegak di bar itu. Sebuah keberanian muncul dalam dirinya. Aldi berjalan kearah bar, duduk dikursi putar yang sedikit tinggi itu tepat disamping gadis yang Aldi amati.

"Give me 2 glass of Jeroboam of chateau mouton."pinta Aldi yang segera dilaksanakan bartender. Gadis disampingnya ini tak menyadari kehadiran Aldi rupanya. Gadis itu hanya memandang kosong gelas yang sudah kosong.
Rambut panjangnya terurai menutupi wajah sebelah kirinya, membuat Aldi tak dapat melihat wajah gadis itu dengan jelas.
2 gelas kecil berdiameter 5 cm itu disuguhnya didepan Aldi. Sedikit menunggu detik, Aldi menggeser gelasnya didepan gadis yang termenung.

"For you"kata Aldi lembut

Gadis itu menyadarinya juga lalu menghadap kiri arah pada sosok yang memberinya gelas.

ALDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang