🌬 10. Aldi Bramant

8 3 0
                                    

Sudah 3 hari Sandara berada dikediaman Aldi. Rutinitasnya adalah membangunkan Aldi, menyiapkan sarapan, menunggu Aldi pulang dan menemaninya belajar.
Bahkan mereka tidur satu ranjang, namun tenang saja! Mereka tidak melakukannya lagi. Terutama Aldi yang dengan bijaksana menahan libidonya sebagai laki-laki normal.

Seperti sekarang ini, Aldi dengan gelisah duduk diranjang bersama Sandara yang tengah mencoba tidur.

"Kamu gak tidur?"tanya Sandara merasakan gerakan terus-menerus dari Aldi.

"Aku gak bisa tidur, besuk pengumuman kelulusan aku grogi"jawab Aldi jujur

Sandara duduk mendekati Aldi yang menyandarkan kepalanya pada bahu kanan Aldi.

"Kamu udah berusaha keras sejak kemarin, kamu tenang dong jangan gelisah gini. Yang ada kamu malah kecewa berat kalau hasilnya gak sesuai harapanmu, kamu santai aja pasti lulus!"nasehat Sandara yang sedikit membuat Aldi tenang dan membenarkan perkataan Sandara.

"Sekarang tidur! Tubuh kamu juga butuh istirahat."suruh Sandara yang kemudian Aldi menganut dan menidurkan dirinya dan Sandara menunggu pagi yang menegangkan itu.

☀️

Sandara sedang sibuk menyiapkan sarapan lalu menghidangkan dimeja makan.

"Sarapan dulu,"kata Sandara. Aldi segera menuju meja makan dan duduk samping Sandara sembari memakai jas almamater miliknya tergesa-gesa. Sandara membantu merapikan jas almamater Aldi lalu mengambilkan setumpuk roti panggang beserta mentega pada Aldi.

Tak lama Smith atau yang dipanggil Daniel itu datang menjemput Aldi. "Good morning Bramant and, Ms.Bramant"ucap Daniel dengan senyum cerah pada Sandara.

Aldi segera menyelesaikan makannya dan bersiap pergi "Kamu tunggu aku dirumah! Inget jangan kemana-mana! Kamu gak boleh keluar! Aku gak akan lama"kata Aldi lalu mencuri cium kening diSandara.
"Hei!"pekik Sandara tak terima bahkan Daniel hanya tertawa kecil karena geli.

Dentingan waktu menunjukan pukul 1 siang dan Aldi belum kembali. Sandara mulai gelisah dengan hasil pengumuman kelulusan Aldi. Pikurannya menjadi kalut dan mudah takut setelah bertemu Aldi kembali. Ia memikirkan bagaimana nasibnya jika orang-orang jahat itu berhasil menangkap Sandara lagi? Ia jujur tak mau lagi hidup diLondon.

Aldi menerima piagam penghargaan sebagai siswa dengan IPK tertinggi dan beberapa piagam lainnya. Ia dengan bangga menyalami setiap orang yang menyalaminya. Meletakan bunga-bunga yang diberikan guru dan teman-teman dibagasi lalu pulang bersama Daniel.

"So, how about the plane ticket for Sandara?"tanya Aldi seperti biasa duduk disamping kursi kemudi dengan kacamata hitam bertengger dikedua belah matanya.

"Well, I got some ticket Bramant."

"What?"tanya Aldi terkejut

"I will be going along to Indonesia."jawab Daniel dengan senyum merekah seperi biasanya

"Seriously?! Thats great!"senang Aldi disambut high five andalan mereka.

"You should try my motorcycle, I told about it before."

"Maybe Charlotte let me go with it, or not."jawab Daniel membuat Aldi semakin terkejut karena Charlotte putri semata wayang Daniel akan ikut serta.

"Im so glad that your daughter come along with us, I think Sandara will like it."

Percakapan tak habis hingga mereka sampai diapartemen Aldi. Belum sampai pintu dibuka, celah disana membuat Aldi mengernyit. Daniel masuk terlebih dahulu memastikan aman.
Terdapat pecahan gelas tepat dibeberapa langkah masuk kedalam apartemen. Aldi segera berlari menuju kamarnya yang terkunci.

ALDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang