Pagi itu menjadi pagi yang terpanjang bagi Aldi dan Sandara. Mereka--- lebih tepatnya Aldi sempat berhenti ditengah jalan namun mata sayu didepannya mengijinkan Aldi tuk menghabiskan waktu yang ternyata hari masih sangat panjang.
"Jadi ini pertama kalinya?"tanya Sandara yang lelah dengan tidur didada bidang Aldi.
Aldi menjadi gugup "em-aa- iyalah"jawab Aldi malu.
Sandara tersenyum "Kalau kamu?"tanya Aldi menatap pucuk kepala Sandara lalu memegang bahu kanan Sandara."Beberapa kalinya sih, dan dengan dua orang yang berbeda"jawab Sandara membuat Aldi memejamkan matanya sengit.
"Dua orang?"
"Huum, hanya 2 orang. Dia dan kamu- eh! Kok jadi 'aku kamu' sih??"jawab Sandara dan selanjutnya menyadari bahwa mereka sedang bicara dengan panggilan yang sedikit lebih 'manis'.
"Aku rasa gak perlu diperjelas lagi San, hubungan kita baikan."jawab Aldi mengelus bahu mulus itu.
Sandara mendongak
"Kamu aja kali yang anggap kita baikan,"ricuh Sandara, Aldi mendelik lalu berkata
"Kita udah melewati banyak hal tadi, hal yang dilakukan pasangan bukannya itu berarti,""Kamu yang mengambil banyak langkah, kamu buru-buru sih!"potong Sandara lalu menepuk-nepuk pipi Aldi. "Sabar ya"kata Sandara lalu berpindah tempat.
Aldi tersenyum geli "Jadi siapa hah yang udah duluin aku?"gemas Aldi memeluk erat tubuh Sandara.
"Aku bakal cekik dia sampai mati atau aku hajar dia sampai tulang pinggulnya patah?"Aldi bermonologSandara mendongak menatap Aldi "Janganlah! Walau dia udah duluin kamu tapi dia pahlawan buat aku"kata Sandara. Aldi mendecih tak suka lalu melonggarkan peluknya dan bertumpu pada siku tangan kanannya.
"Dia selalu datang buat aku, dia gak biarin aku dibawa orang lain. Dia juga bayar mahal sama 'boss' waktu dia ambil malam pertamaku."
"Oh jadi kamu menikmati,"sebelum Aldi menyelesaikan ucapannya Sandara segera memeluk erat kembali.
"Rasanya lebih baik waktu sama kamu, walau dia lebih banyak berkata manis"jujur Sandara.
"Jelas lebih baik sama aku, kan aku gituan pake cinta"
Sandara tersipu malu, merasa kalimat ini membuat darahnya berdesir dan menciptakan merah pada kedua pipinya. "Bangga banget kamu begituan"gumam Sandara.
"Banggalah!"
"Kenapa bangga?"
"Karena aku cinta kamu"jawab Aldi
"Apaan sih"
"Iya aku cinta kamu juga kok"jawab Aldi lagi
"Perasaan dulu kamu yang ngejar-ngejar sampai mau aja loncat dari tembok sekolah, giliran aku cinta kamu malah kamunya yang ninggalin aku"
Sandara mendadak tak enak
"Mandi sana"suruh Sandara."Enggak mau, maunya mandi bareng"rengek Aldi memanyunkan bibirnya dan memejamkan matanya.
"Ish! Kok jadi mesum sih! Gak suka ah"kesal Sandara.
Aldi menyengir kuda "Maaf maaf, lagian aku masih betah meluk kamu."jawab Aldi memeluk Sandara untuk kesekian kalinya.
"San,besuk aku ujian"kata Aldi
"Bagus dong, belajar sana!"
"Semangatin dong"
"Iya! Belajar sana!"
"Itu ngusir bukan nyamangatin"
"Tadi udah"jawab Sandara enteng
"Apa?"tanya Aldi menaikan sebelah alisnya
"Tadi, yang tadi pagi, yang barusan kita lakuin, anggap aja itu semangat dari aku"jawab Sandara
"Heh! Aku gak sebejat itu ya! Masa dikasi seks sama pacar udah dianggep semangat! Itu namanya nafsu"kesal Aldi.
Kalimat ini kalimat yang jarang didengar
Kalimat ungkapan frontal yang begitu menghangatkan hati bagi pendengarnya
Benar sekali, berhubungan intim hanya nafsu katanya, Dan cinta tak akan pudar walau tidak melakukannyaSandara merasa bersalah karena jawabannya tadi, iapun mendongak lalu berkata "Ayo kita pulang setelah selesai ujian"ajak Sandara
Aldi seketika senang dan terduduk
"Kamu yakin mau pulang sama aku?"tanya Aldi membuat Sandara ikut duduk sejenak membenarkan posisi selimut untuk menutupi tubuhnya sampai keleher.Sandara mengangguk pelan dengan tatapan sayu
"San, aku janji sama kamu bakal jaga kamu dan gak biarin siapapun bawa kamu pergi lagi."penuh dengan ketulusan dikalimat yang Aldi ucapan, seperkian detik Aldi memeluk Sandara penuh kasih sayang."Aku pengen percaya sama kamu Di, tapi butuh waktu buat teguhin hati aku lagi, buat nemuin jati diri aku yang dulu"
"San, selama kamu mau disamping aku terus,aku bakal nunggu kamu percaya sama aku."
Sandara tersenyum lemah menunjukan betapa hancurnya hidup Sandara kini. Membuat Aldi mau tak mau memberi sedikit kebebasan pada Sandara walau ia samar-samar takut Sandara akan pergi.
Hingga akhirnya Aldi memilih mandi terlebih dahulu lalu belajar. Sandara memakai pakaian Aldi yang malah terlihat nyaman dan lebih ceria dibanding semalam. Sesekali Aldi meminta Sandara duduk disampingnya atau menyuruh Sandara mengelus puncak kepalanya saat belajar.
Merekapun kini mengerti bagaimana kisah mereka masing-masing dan mereka juga siap melawan takdir esok hari, mungkin.
✈✈✈✈💚
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDI
RomanceAldi adalah siswa SMA kelas 12, dia hidup bersama Ibunya yang seorang single parent semenjak Aldi lahir. Beberapa hari setelah Ibunya meninggal seorang gadis teman sekelasnya yang bernama Sandara mulai mendekati Aldi setelah menjadi _secret lover_ A...