Cerita ini hanya fiktif belaka, harap kebijaksanaan pembaca dalam memahami isi cerita.
| Fantasy/ Mythology|
| Red Velvet | TVXQ | Jessica and Krystal Jung | BTS |
and another idol,
Enjoy!
*****
Orang-orang yang menari di dalam ruangan itu semakin liar. Seulgi mengembuskan napas kencang, mempersiapkan diri untuk melewati pagar manusia—entah mereka bisa disebut manusia atau tidak— dan menghajar wajah Hoseok. Motivasi wanita berambut panjang itu hanya satu; menuntaskan janjinya. Untuk menuntaskan janjinya, Seulgi harus mengerahkan semua kemampuannya. Terserah jika nanti dia gagal, tidak berani mencoba sama sekali kedengaran lebih buruk baginya.
"Mari berdansa." Seulgi melepaskan topeng di matanya, lantas menerjang kerumunan orang-orang yang berdansa.
Namjoon tidak bisa menahan diri untuk tidak berseru takjub saat Seulgi melompat masuk ke dalam kerumunan pesta, dengan lihai bergerak di antara orang-orang yang berdansa. Mungkin wanita itu terbiasa melewati sistem keamanan tingkat tinggi, dan menganggap orang-orang tanpa jiwa yang kini berdansa liar di aula itu hanyalah salah satu sistem keamanan yang harus dia lewati.
Kang Seulgi benar-benar harta yang berharga. Namjoon harus bisa membuat wanita itu berada di pihaknya. Akan ada banyak keuntungan yang Namjoon dapatkan jika memiliki pencuri cantik itu di sampingnya.
"Tutup mulutmu sebelum air liurmu menetes keluar, Profesor."
Namjoon mengatupkan rahang dengan segera, memasang wajah salah tingkah pada Joohyun yang menyeringai. Wanita cantik itu tertawa pelan melihat Namjoon menggaruk kepalanya yang tidak gatal, bingung harus berkata apa.
"Kau mau tetap di sini, bukan?" tanyanya. Telunjuknya mengarah pada kerumunan orang-orang yang berdansa di aula. Seulgi terlihat sibuk di sana, menghindari orang-orang yang seolah bernafsu menginjaknya. Wanita itu tidak segan-segan mengumpat saat dia terkena dorongan atau sikutan. "Aku ingin membantu Seulgi."
Namjoon sudah mengangguk, tapi dia buru-buru menggeleng ketika melihat seseorang di kerumunan pesta. Joohyun mengernyit bingung dengan tingkah Namjoon.
"Shim Changmin?"
Joohyun menoleh ke arah pandangan Namjoon terpaku, menemukan seorang pria balas menatap mereka dengan pandangan dingin. Sepasang mata pekat yang memesona mengunci tatapan Joohyun. Rambutnya coklat, sebagian jatuh menutupi dahi. Pria itu memakai pakaian mewah tak ubahnya seperti pria-pria lain di lantai dansa. Di antara orang-orang yang terus menari dengan gerakan cepat, Changmin menatap mereka tanpa kedip.
"Profesor, dari mana kau tahu dia Shim Changmin?" bisik Joohyun. Seolah-olah dia takut Changmin bisa mendengar mereka. Padahal, sedari tadi Seulgi mencaci maki Hoseok dan Joohyun tidak menghentikannya. Menegur pun tidak.
"Anggap saja otakku jenius, tapi aku tahu dari cerita Monsieur Yunho. Aku tidak akan datang ke suatu tempat tanpa persiapan, Agen Bae." Namjoon menjelaskan, balas berbisik. "Omong-omong, dia kelihatan lebih mengerikan ketimbang Hoseok."
"Yah, tidak heran Nona Jung sempat membencinya."
Namjoon menggeleng, menyeringai pada Joohyun. "Jessica tidak pernah membenci Changmin. Dia hanya tidak pandai mengutarakan perasaan, wanita itu memang buruk sekali soal berterus-terang."
KAMU SEDANG MEMBACA
{✓} RÊVE
Фанфик•••𝘋𝘳𝘦𝘢𝘮 (𝐹𝑟𝑎𝑛𝑐𝑒) Bagaimana jika, mimpi yang kau alami nyaris tiap kau terlelap itu bukanlah sekedar bunga tidur biasa? Jika seseorang memiliki kemampuan untuk membangun dunia di dalam mimpi sesuai kemauannya, akankah kau bersedia tinggal...