Trois : Bienvenue

212 41 16
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka, harap kebijaksanaaan pembaca dalam memahami isi cerita.

| Fantasy/ Mythology |

| Red Velvet | TVXQ | Jessica and Krystal Jung | BTS |

and another idol,

Enjoy!

Seungwan merasa tenggelam.

Tubuhnya terasa seperti tengah menuju laut dalam. Namun, hanya kegelapan yang mampu ditangkap indra penglihatannya. Ia ingin menggerakkan tubuhnya, tapi sekujur tubuhnya terasa lumpuh. Maka Seungwan membiarkan dirinya terus tenggelam dalam gelap. Ia tetap dalam kondisi itu untuk beberapa lama, hingga sebuah suara menyapa pendengarannya.

"Bienvenue, Chérie."

Oksigen terasa diraup paksa dari tenggorokan dan Seungwan merasa tubuhnya terlempar keras.

Saat Seungwan membuka matanya, hal pertama yang dilihatnya adalah tangan seorang pria yang terulur padanya. Seungwan mengerjap, baru menyadari ia memakai sebuah topeng yang menutupi area di sekitar matanya. Wanita itu menggelengkan kepala, lalu melihat sekeliling dengan lirikan mata. Ada banyak wanita dengan gaun mewah, dan pria-pria berseragam kuno yang tak kalah mewah. Semuanya sedang berdansa di aula yang luas, cahaya lampu yang digantung di langit-langit dan pilar-pilar kokoh menjadi penerangan tempat mereka berada. Seungwan menyadari semua orang disana —termasuk dirinya— memakai topeng.

Dia tengah berada di tengah masquarade ball party.

"Ingin berdansa denganku, Mademoiselle?"

Kedua bola mata Seungwan kembali beradu dengan tangan pria yang masih terlurur padanya. Dia menelan ludah, mengulurkan tangannya dengan ragu.

Pria itu meraih tiga jemari Seungwan dan mengecup punggung telapak tangannya. "Namaku Johnny," katanya. Seolah paham Seungwan buruk dalam berdansa, ia membimbing kedua tangan Seungwan agar melingkar di sekitar leher pria itu. Johnny sendiri melingkarkan tangannya di pinggang Seungwan, dan mereka mulai berdansa. Alunan musik klasik mengalun lembut, mengiringi langkah kaki orang-orang yang berdansa di aula. "Ini pesta pertamamu, ya?" Suara Johnny terdengar begitu dekat dengan telinga Seungwan.

Seungwan berusaha terlihat biasa saja, dia tentu ingat pesan Soojung soal menyembunyikan identitas dan beradaptasi. "Bukan pesta pertamaku, tapi ini pertama kalinya aku berdansa," balasnya lancar. Seungwan masih berusaha membuat pelafalan bahasa Prancis-nya terdengar senormal mungkin.

"Aku merasa terhormat menjadi yang pertama bagimu ...."

"Wendy, kau boleh panggil aku dengan nama itu." Seungwan cepat-cepat menyela, satu-satunya nama yang terfikir di otaknya hanyalah itu. Seungwan mengigit bibir dan merutuki betapa buruk dirinya dalam mencari nama samaran.

Masa bodoh, batin Seungwan.

Identitas bukan hal yang penting dalam Masquarade Ball Party.

"Mademoiselle Wendy." Johnny mengucapkan nama wanita di depannya, sambil merekam baik-baik dalam ingatan. Tatapannya menyusuri wajah wanita cantik di depannya. Gaunnya yang berwarna biru gelap terlihat mahal, mungkin wanita ini berasal dari keluarga bangsawan yang sangat kaya raya. Topeng yang dikenakannya membentuk motif sayap kupu-kupu dengan hiasan permata kecil berwarna biru. Terlihat amat cocok dengan seragam biru tua dan topeng senada yang dikenakan Johnny. Seolah mereka memang ditakdirkan untuk bertemu malam ini.

{✓} RÊVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang