Cerita ini hanya fiktif belaka, harap kebijaksanaan pembaca dalam memahami isi cerita.
| Fantasy/ Mythology |
| Red Velvet | TVXQ | Jessica and Krystal Jung | BTS |
and another idol,
Enjoy!
*****
Sooyeon pastinya sudah memprediksi kalau dia akan kedatangan tamu malam ini. Karena, ketika Sooyoung muncul di ambang pintu kamarnya dengan wajah aneh, Sooyeon tidak kelihatan terkejut sama sekali. Yerim dan yang lainnya mengikuti ketika Sooyoung berjalan masuk ke dalam kamar Sooyeon dan mendekat ke ranjangnya. Mereka memilih berdiri di sekitar ranjang, membiarkan Sooyoung mengambil peran untuk banyak bicara.
"Aku tidak terlalu suka basa-basi, jadi kita langsung saja." Sooyoung bersedekap, menatap Sooyeon yang duduk menyandar pada bantal-bantal dengan wajah mengintimidasi. "Katakan pada kami di mana kau meletakkan bukunya."
Sooyeon mengangkat sebelah alis, merespons pertanyaan tegas wanita tinggi di depannya dengan tenang. "Di dalam mimpi."
Sooyoung memutar bola mata. "Beruang betina ini," dia menunjuk Seulgi yang langsung mendelik, "berkata padaku kalau Monsieur Jung dan adikmu diserang Morfin."
"Morfeus," koreksi Namjoon.
"Whoever, itu tidak penting." Sooyoung mengibaskan tangan dengan acuh. "Mereka tengah sakau sekarang, dengan ukiran bunga opium di pergelangan tangan mereka. Wendy bilang opium adalah simbol dari Morfeus dan saudara-saudaranya, mereka dewa mimpi dan bukan nama narkoba, kalau-kalau kau tidak tahu."
Ekspresi Sooyeon langsung berubah, wanita berambut coklat panjang itu meremas selimutnya dengan keras. "Di mana mereka?"
"Ah, kau masih peduli ternyata."
"Di mana mereka, Park Sooyoung?" Mata rubahnya menajam, menatap Sooyoung dengan bengis.
Sooyoung membalas tantangan Sooyeon dengan berani, bertatap-tatapan seperti tengah mengirim laser dari mata mereka masing-masing.
"Gosh, ini sangat kekanak-kanakan." Joohyun jadi malu sendiri, melirik pada Seulgi yang hanya angkat bahu.
"Kita buat mudah, Jessica." Seulgi akhirnya bicara setelah Joohyun memberinya pelototan. "Keluargamu sekarat sekarang, kau baru saja selamat dari mimpi terkutuk, dan aku punya kabar buruk; Pria dengan topeng aneh itu enggan melepaskan kalian."
Sooyeon berdecih, "Dia memang tidak akan pernah melepaskan kami. Kau pikir kenapa aku masih dikutuk mimpinya selama ini? Aku mencoba berbagai cara untuk lepas."
"Dan aku yakin kau bahkan tak peduli jika kau membuat beberapa orang mati." Sooyoung menginterupsi, tampaknya masih betah membuat Sooyeon terintimidasi. "Satu orang pelayan mati lagi pagi ini, dan aku baru tahu kalau dia bukan yang pertama kali."
Sooyeon bungkam sepenuhnya, tidak bisa melawan Sooyoung meski hanya berupa delikan tajam. Wajahnya yang semula dingin diselimuti rasa bersalah, ucapan Sooyoung seperti vonis mati yang membuatnya bisu mendadak.
KAMU SEDANG MEMBACA
{✓} RÊVE
Fanfic•••𝘋𝘳𝘦𝘢𝘮 (𝐹𝑟𝑎𝑛𝑐𝑒) Bagaimana jika, mimpi yang kau alami nyaris tiap kau terlelap itu bukanlah sekedar bunga tidur biasa? Jika seseorang memiliki kemampuan untuk membangun dunia di dalam mimpi sesuai kemauannya, akankah kau bersedia tinggal...