|♧9|

51 8 0
                                    

|G U M I H O|

semua orang menunggu di ruang tengah tentu  saja mereka menunggu hasil dari Eunsi. Dari pagi Eunsi dan juga Seoji belum pulang, mereka semua khawatir tes Eunsi akan gagal.

Tak lama kemudian terdengar suara mobil dari Seoji. Seketika ke enam pria yang gugup itu pun menoleh kearah pintu. Eunsi berjalan sambil tertunduk dengan wajah nya yang lesu..

"Kenapa muka lu kek gitu?" Tanya Seobee penasaran.

"Lu ga lulus??" Tanya Namju.

"Eunsi, lu bisa sampe jenjang kita kan?" Tanya Hyuga.

"Kalian orang cape malah di tanya tanya, Eunsi duduk dulu sana" Ucap Seoji yang baru saja datang. Eunsi menuruti Seoji. Ia duduk di antara Namju dan juga Hyuga.

"Hyung gimana tes ny?" Tanya Jeymin yang sudah penasaran.

"Dia.." Seoji menggantungkan kalimatnya dengan nada yang lesu.

Semua memperhatikan Seoji. Mereka gugup jika Eunsi tak lulus. Kehadiran Eunsi memang telah di terima oleh ke tujuh pria ini. Eunsi dianggap keluarga baru bagi mereka...

"...sayang sekali.."

"...dia harus bangun pagi, membawa buku dan bertemu dosen.." ucap Seoji membuat keenam pria itu kaget dan kemudian menatap Eunsi yang memang telah tersenyum lebar memperlihatkan hasil tes nya.

Karena terlalu gembira Hyuga, Seobee, Jukook, Jeymin, dan Namju memeluk Eunsi sambil berteriak tak karuan.

"Kan bener lu bisa nyampe jenjang kita!" Ucap  Hyuga.

Seoji menyenggol tangan Minyoo. Minyoo menatap Seoji dengan senyum tipisnya.

"Dia menghidupkan suasana seperti dulu" ucap Minyoo.

"Setidaknya rumah ini hidup kembali" ucap Seoji.

|G U M I H O|

Hari ini Hyuga dan Jeymin sibuk mempersiapkan Eunsi untuk sekolahnya. Hyuga mempersiapkan buku dan Jeymin yang mempersiapkan seragam.

Eunsi yang sedang bekerja di ruang tengah tidak tau sama sekali kalau Hyuga dan Jeymin tengah mempersiapkan persiapannya.

"Kenapa kalian yg terlihat bersemangat?" Tanya Jukook yg kebetulan ingin ke kmr Hyuga dan akhirnya melihat Hyuga dan Jeymin sibuk.

"Tentu untuk Eunsi" ucap Jeymin.

Jukook duduk di Kasur Hyuga dan memperhatikan kedua saudaranya.

"Eunsi ngerubah kalian berdua ya hyung" ucap Jukook yang membuat kegiatan kedua saudaranya berhenti.

"Eunsi udh kayak mama yang dulu, Mama yg selalu buat rumah ini hidup" ucap Jukook.

"Kalian?"

Suara itu membuat ketika saudara inj menoleh ke arah pintu, Eunsi yang berada di depan pintu hanya terkejut melihat mereka bertiga.

"Kalian mau pindahan? Kok rapi rapi?" Tanya Eunsi. Mereka bertiga menggeleng.

"Trus kalian ngapain?" Tanya Eunsi lagi.

"Nyiapin perlengkapan lu" jawab mereka bertiga kompak. Eunsi hanya mengangguk.

"Kalian harusnya ga lakuin ini kan aku bisa siapin sendiri, trun gih makanan udh siap" ucap Eunsi. Mereka bertiga pun mengiyakan perkataan Eunsi lalu turun untuk makan.

Eunsi menoleh kearah Jendela. Hari sudah sore, sebentar lagi bulan purnama akan tiba.

"Semoga saja bulan purnama mereka tidak ada dirumah" ucap Eunsi lalu menutup Jendela kamar Hyuga.

"Bulan purnama, jangan sampai mereka melihat adik perempuanku, awasi mereka" ucapnya.

•tbc•

{-7 with Gumiho-}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang