|1♧|

78 9 1
                                    

|G U M I H O|

di kampus Eunsi masih berada di ruang kepala mengurus surat surat. Kemarin Eunsi sempat bingung ingin memilih jurusan yang mana. Tpi karena suatu ketertarikan terhadap matematika dan fisika akhirnya Eunsi memilih jurusan Oseanografi.

Setelah mengurus surat dan lainnya akhirnya Eunsi menuju kelasnya, ia lebih memilih kelas pagi di banding kelas malam karena menutup kemungkinan jika ia berubah menjadi Gumiho. Sebenarnya bisa di kendalikan namun terkadang memang dirinya muncul tanpa sebab. Dosen masuk dan memulai pelajarannya.

Eunsi berkeliling kampus, dari kelas tadi dia belum memiliki teman. Langkah Eunsi terhenti saat mendengar bisikan di dalam kamar mandi.

"Lihat bukan laki laki itu meninggal saat ia masih bersama Airin bukan?"

"Ah iya, gw curiga Airin yg bunuh tu cowo!"

"Brrti mangsa nya Suho donk sekarang?"

"Udah lah, yg naggung dosa juga dia napa kita yg ribet"

|G U M I H O|

Ketiga laki laki itu menatap Eunsi yang tengah diam. Eunsi memiliki banyak pertanyaan kali ini. Jeymin yang penasaran pun mencoba menanyakan sesuatu pada Eunsi.

"Eunsi! Lu ada masalah? Kok diem?" Tanya Jeymin.

Lamunan Eunsi buyar, Eunsi menatap Jeymin sambil tersenyum. Tpi detik kemudian di pikiran Eunsi terlintas suatu pertanyaan.

"Kalian kenal dengan Bae Airin?"  Tanya Eunsi.

"Ga" ucap mereka bertiga bersamaan.

"Benarkah? Bukannya dirinya sangat populer? Apa kalian mencoba untuk berbohong?"ucap Eunsi, mendengar perkataan Eunsi Hyuga menghela nafasnya.

"Lebih baik lu jangan dekat dekat Airin" ucapnya.

"Kenapa?" Tanya Eunsi.

"Dia bukan orang yang baik, gw ga pengen lu luka cuma gegara temenan smaa Airin" ucap Jukook.

"Justru karena sifat kalian membuat Airin sampai seperti ini" Ucapan Eunsi membuat ketiga saudara itu menatap satu dengan yang lain.

Ting!

Seseorang merusak rangkaian melodi yang Minyoo buat, Minyoo akan marah tapi karena Eunsi yang ia lihat maka ia mengurung kemarahannya.

"Lu ngerusak" ucap singkat Minyoo.

"Aku pikir kau akan marah" Ucap Eunsi lalu duduk di samping Minyoo dan memainkan tuts piano tersebut sehingga terbentu rangkaian nada.

-Piano vers, River Flows in you-

Mereka berdua hanyut dalam rangkaian nada yng berasal dari tuts tuts piano itu. Mereka tenggelam kedalam pikiran masing masing. Sampai...

"Aku bisa membantumu menyelamatkan Bae Airin" ucap Eunsi yang membuat Minyoo menoleh langsung ke arah Eunsi, tangan Eunsi tetap memainkan tuts piano.

"Maksud lu?"-Minyoo

"Minyoo, kau tau sendiri kan Airin bukan lah Gumiho yg sering kau hadapi, ia tak akan pandang bulu. Biarkan aku mencampuri urusanmu ini" jelas Eunsi.

"Itu tidak perlu" ucap Minyoo datar.

"Tapi jika kau melakukannya tanpa bantuan ku, maka tak menutup kemungkinan ia akan menyerangmu dan juga kau akan meninggalkan saudara saudara mu, aku yakin kau tak ingin itu bukan?" Ucap Eunsi meyakinkan.

•tbc•


{-7 with Gumiho-}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang