#1

279 28 4
                                    

#DUNIA NYATA

"Wiiiih keren! Tidak sia-sia aku membaca komik ini!"

Lelaki dengan rambut dicat pirang berdecak kagum dengan isi cerita komik yang baru selesai dia baca. Ia melepas kacamata bacanya. Dapat dilihat jelas kalau mata sipitnya dihiasi kantung mata hitam, itu pertanda bahwa semalaman dia begadang hanya demi membaca komik yang sekarang ada di pelukannya. Komik yang ditulis oleh komikus terkenal dan karyanya banyak digemari penyuka komik bergenre thriller. Komik yang membuat pembacanya rela mengantri berjam-jam di penjualan hari pertamanya. Komik yang membuat para pembacanya begadang semalaman hanya demi menghabiskan satu seri komik itu. Komik yang mengangkat kisah tentang anak SMA yang mendadak jadi detektif demi mengusut siapa pelaku pembunuhan teman sekelasnya. Dengan bantuan cracker, akhirnya mereka bisa mengungkap pelaku pembunuhan tersebut.

"Ngomong-ngomong tokoh Chaeyoung yang jadi cracker disini keren juga. Kalau saja ada di dunia nyata aku ingin dia pacarku. Detektif pemeran utamanya kurang seru, sudah bisa ditebak cara mikirnya. Karakternya kurang nonjolin kalau dia itu detektif. Meski begitu ... dia cantik sih, cerita ini keren."

Jam dinding di kamar sudah menunjukkan pukul 3 malam. Lelaki itu akhirnya sudah tak kuat menahan kantuknya, matanya perlahan meredup dan akhirnya tertutup. Masih dengan komik di pelukannya, lelaki itu tertidur di sisa malam ini. Mengistirahatkan tubuh yang terlalu dipaksa terjaga malam ini.

===1%===

Halaman di teras samping dekat kamar Namjoon keadaannya cukup memprihatinkan. Banyak barang dan sampah-sampah bergeletakan disana entah dikirim oleh siapa. Keadaannya pun kacau balau, seperti habis kena angin ribut karena tanaman-tanaman disana juga ikut rusak. Ibu pemilik rumah yang tak lain adalah ibu Namjoon kebingungan, dia dari dapur ingin membuang sampah di depan setelah rampung memasak malah mendapati halaman rumahnya rusak. Pasalnya dari kemarin dia merasa aman-aman saja, tidak ada tanda-tanda akan ada angin ribut atau semacamnya. Semalam juga dia tak merasakan ada angin topan atau badai yang datang. Bahkan dia melihat ke rumah tetangga dan jalanan di depan rumahnya pun aman-aman saja tidak begitu kacau seperti halaman miliknya. Beliau bingung itu kerjaan orang iseng yang sengaja membuat rumahnya berantakan atau memang hanya rumahnyalah yang diserang angin ribut semalam.

"Aku bersihkan nanti saja, aku harus bangunkan Namjoon dulu."

Ibu bercelemek navy itu melangkah datang menghampiri pintu kamar coklat tua. Dengan tak sabaran ibu itu mengetuk kencang pintu kamar tersebut sambil memanggil si penghuni kamar yang tak lain adalah anaknya. Belum ada sahutan yang terdengar dari dalam, pasti anaknya itu belum bangun. Kebiasaan sekali.

"Aish! Kau mengunci pintumu lagi Kim Namjoon? Jangan buat ibumu naik darah hanya dengan membangunkanmu! Yak Kim Namjoon!"

"Ah ne Eomma aku bangun."

"Kau pasti begadang membaca komik lagi kan? Sudah Eomma bilang jangan lakukan kebiasaan buruk itu! Lekas bangun dan mandi, lalu kita sarapan bersama jangan buat appamu menunggu," teriak nyonya Cho Yeon sang ibu yang terus mencoba membangunkan putranya.

Sedang di dalam kamar, anaknya masih betah bergumul dengan selimut hangat, belum ada niat untuk beranjak dari tidur lelapnya. Tidur hanya 3 jam tak membuatnya merasa cukup untuk menghilangkan kantuk. Salah siapa dia begadang sampai larut? Kalau seperti ini bukannya salahnya sendiri?

Sreettt!

Gorden jendela tersibak cukup lebar dan menghasilkan suara yang dapat didengar Namjoon. Lelaki itu mengeratkan matanya karena terlalu silau. Tangannya spontan menutupi wajahnya agar tak terlalu silau. Tapi siapa yang membuka gorden jendelanya? Semalam dia masih ingat kalau dia menutup jendela kamarnya rapat jadi tidak mungkin itu tersibak angin. Dari sela-sela jemarinya, dia melihat sosok bayangan yang berdiri tepat di depan jendela kamarnya. Kehadiran sosok tersebut memaksa dirinya untuk bangun dari posisi tidurnya. Namjoon sepertinya tak asing dengan sosok di kamarnya itu. Gadis dengan seragam khas SMA dan rambut berwarna mint. Mengingatkannya pada---

E V A N E S C E N TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang