Brak.
Bruk.
Buam.
Begitulah suara-suara heboh yang selalu mengisi hari-hari tiga bersaudara ini.
Mulai dari bunyi sepatu yang jatuh berserakan di lantai. Suara gebrakan pintu kamar mandi yang baru saja di masuki hingga . . .
" YAK ! KIM SEULGI, AKU ADA JADWAL PEREKAMAN SUARA PAGI INI. " teriakan sang sulung mengedor pintu kamar mandi tak santai.
" AKU JUGA ADA JADWAL LATIHAN DANCE DENGAN PARA ARTIS, UNNIE ! " balasan anak kedua dari arah kamar mandi. Melanjutkan kegiatan mandi paginya yang terasa dingin.
" YAK ! DIMANA SEPATU ADIDASKU ? " kali ini suara si bungsu menggema dari arah kamarnya. Berteriak nyaring hingga memenuhi isi rumah minimalis itu.
" Aish, jinjja ! AKU TAK TAHU, JENNIE KIM ! " balasan si sulung menanggapi dengan teriakan juga, hela nafas panjang, lirik jam tangan mahalnya, matanya melotot sempurna, tangannya kembali mengedor pintu kamar mandi.
" BUKA PINTUNYA, BERUANG SIPIT ! AKU BURU-BURU. " teriaknya lagi dan lagi. Tak sabaran.Cklek.
Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan sosok beruang sipit dengan handuk di pinggangnya, sedangkan di bagian atas hanya menggunakan bra sport mini. Ia memasang wajah datar dan dingin, menatap sinis ke arah si sulung.
" Jika Irene mengatakanku bau, maka kau akan kubunuh, unnie. " geram anak kedua memperingati. Memberi ruang agar si sulung masuk ke kamar mandi.Si sulung hanya terkekeh antara peduli atau tak peduli. Ia langsung masuk dengan menyenandungkan beberapa lagu baru yang akan di rilis akhir bulan.
" ck! Kenapa aku bisa hidup bersama orang menyebalkan seperti taeyeon unnie. " desis seulgi kesal bercampur jijik. Pasalnya si sulung itu selalu saja bernyanyi-nyanyi di dalam rumah, membuat telinganya sakit tak menentu. Iya sih, suara taeyeon bakalan enak di dengar jika ia bernyanyi serius. Hanya saja, si sulung menyebalkan itu membuat suara yang sangat cempreng hingga menyakitkan telinganya.
Seulgi hela nafas panjang, geleng-geleng kepala, berjalan ke arah kamar untuk mengganti pakaian yang akan membuatnya menjadi keren.
Cklek.
Pintu kamarnya dibuka.
" Yak ! Apa yang terjadi di kamarku ?! " teriaknya tak santai saat melihat semua perlengkapannya benar-benar berantakan. Dimulai dari selimutnya yang berserakkan dan sudah jatuh di lantai. Kaset-kaset lagu dance-nya, serta beberapa komik dewasa kesukaannya.
" LITTLE KIM ! KENAPA KAU MENGACAUKAN KAMARKU ? " geram seulgi memanggil adik bungsunya, tatap tajam ke arah sosok paling menyebalkan di keluarga.
Sosok itu hanya kasih cengir bodoh, dan senyum menyebalkan.
" Hehe, hai. " ia kasih sapa sok polos, mengangkat dua jarinya ke atas sebagai tanda minta-maaf.
Seulgi tarik nafas panjang, ia berkacak pinggang lihat adik bungsu yang sok manja dan menyebalkan.
" Itu menjijikkan. " sahutnya, jalan ke arah lemari dan ambil pakaiannya.