" Kim Taeyeon-ah ! "
" You're too hot ! ! "
" She's my fucking daddy ! ! ! "
Begitulah teriakan-teriakan random fans-nya si sulung, menggema-gemakan namanya dengan nyaring bahkan mampu merusak tenggorokkan.
Taeyeon kasih senyum setipis mungkin, beri sapaan normal untuk menyapa para fans-nya dengan lambaian tangan.
Bruk.
Seseorang jatuh saat melihat senyuman sang idola, sontak semua perhatian beralih padanya, beribu pertanyaan mulai dilayangkan hingga kalimat-kalimat cibiran yang mengatakan bahwa orang itu hanya modus belaka, agar taeyeon memperhatikannya.
Taeyeon hendak membantu tetapi sang manajer lebih dulu menahannya agar tidak berurusan dengan penggemarnya. Jadi, beberapa staf-lah yang membopong tubuh fans malang itu.
Taeyeon ringis kasihan, tatap iba pada perempuan yang sudah dibopong tadi. Lalu, ia noleh lagi ke arah fans-nya yang lain, kasih senyum mulai canggung. Ia berjalan mendekat ke salah satu fans, membuka kacamata hitamnya.
" Apa itu tadi temanmu, heum ? " tanyanya pada perempuan cantik berambut pendek, taeyeon bertanya seperti ini karena ia ingat bahwa kedua perempuan itu sering berdampingan.Perempuan cantik itu mukanya merona merah, melihat taeyeon sedekat ini membuatnya sesak tak menentu. Lidahnya kelu untuk menjawab, relung hatinya bergetar hebat saat dengar suara syahdu milik sang idola. Ia remas kuat lightstick-nya hingga tangannya memerah. Ia masih diam membisu.
Taeyeon lambaikan tangan ke depan wajah perempuan cantik itu, heran lihat wajah merah merona miliknya.
" Kau temanilah teman-mu di ruang kesehatan, bagaimana pun juga kau datang bersamanya. " ucapnya, lalu lanjut berjalan ke arah dalam perusahaan. Ia rogoh sakunya untuk menelepon seseorang. Ia mencari kontak nomor dan call orang tersebut.Belum semenit, panggilannya sudah di angkat.
" Uh, bisakah kau tak menganggu waktu tidurku, unnie ? " suara serak khas baru bangun tidur mengisi telinga taeyeon.
Taeyeon terkekeh geli, gemas beneran.
" Hehe, mian. " ucapnya ringan dan santai." oh, oke. Aku tutup tel- "
" YAK ! JENNIE KIM ! Jangan matikan panggilankku ! " teriaknya tiba-tiba, membuat staf perusahaan memperhatikannya.
" Katakanlah permintaanmu, aku masih mengantuk sekali, unnie. " hela nafas panjang terdengar dari adik bungsunya itu.
" Datanglah ke ruang kesehatan perusahaanku, salah satu fans-ku pingsan. "
Beginilah taeyeon, sebejat-bejat dirinya, ia tetap memperhatikan orang yang lemah seperti itu. Sedangkan, si jennie cibir kesal. Sudah di ganggu waktu tidurnya, kini ia dimintai tolong oleh si sulung.