" Pagi jennie. " sapaan manja memulai pagi harinya, jennie coba membuka mata perlahan, mengucek-uceknya untuk menetralkan cahaya yang masuk. Dirinya masih mengantuk, namun sapaan manja ini membuatnya bersemangat untuk bangun di pagi hari.
Jennie kaget bukan main, matanya melebar sempurna lihat paras cantik jisoo begitu dekat dengannya. Pipinya merona merah, berkali-kali jisoo mampu membuatnya terpesona akan paras dewi tersebut.
" H-hai. " Jennie mendadak gugup, ia memundurkan tubuhnya sedikit, tak mau terlalu dekat dengan jisoonya, sebisa mungkin ia menahan diri dari libido gilanya.
" Aku bisa impoten lama-lama kalau begini terus. " batinnya benar-benar lirih, terlebih lagi dirinya sudah terlalu lama tidak melakukan seks. Bukannya jennie mesum, hanya saja ia juga orang normal seperti yang lainnya, yang akan bernafsu jika lihat manusia cantik dan menggoda seperti jisoo. Ia memijit kening sendiri, benar-benar pusing saat ini.
" Jennie kenapa ? " Jisoo nanya, mengikis jarak diantara mereka, tangan lembut itu menyentuh pelipis dan pipi mandu milik jennie.
" A-aku baik-baik saja, chu. " balasnya tersenyum tipis, melepas perlahan tangan itu dan coba beranjak dari ranjang. Jennie perlu menetralkan otaknya dari segala pikiran mesum yang tengah bermain disana, ia tak mau dirinya kelepasan, apalagi memaksa jisoo untuk memuaskan hasrat buasnya.
Jennie sudah berdiri, berjalan ke arah kamar mandi, tangannya meremas wastafel, menatap lucu ke arah wajahnya yang masih memerah.
" Uh, aku bisa gila. " gumamnya, melirik ke arah bawah, juniornya sudah mengeras, minta dimanjakan. Ia mendesah frustasi, sangat frustasi. Menurunkan celananya, dan membebaskan junior besar itu terpampang jelas sekarang, mulai memijitnya perlahan, matanya reflek terpejam karena nikmat pijatan disana.
" Shit ~ jisooh. " desahnya, mulai membayangkan jisoo menyentuhnya.
" Oh, fuck! " Jennie kembali mengerang, membuka mata dan memukul kepalanya dengan kesal.
" Kenapa kau malah membayangkan itu, bodoh ? " batinnya merasa bersalah pada jisoo. Ia memegang tengkuknya untuk merileksakan diri, mengatur nafas dengan baik, dan langkah terakhir ia menyuci wajahnya dengan air bersih.Cklek.
Jennie sudah selesai dengan kegiatannya, matanya mencari keberadaan gadisnya.
" Jisoo. " Jennie kembali kaget lihat jisoo sudah menangis seorang diri di bawah kasur.