PART 2

64 8 0
                                    

Hai... Aku update part 2 silahkan membaca ya! Jangan lupa vote dan Comment sebagai masukan buat aku thankyou....




(Hyunjin’s pov)
Aku senang ada yang mem-bully ku meskipun tidak selalu senang hanya kadang-kadang saja jika aku sedang tidak mood untuk kuliah.

Aku memilih untuk membolos dan pembullyan adalah salah satu jalan keluarku.

Meski hal tersebut sangat tidak baik, namun aku lebih baik dianggap lemah dari pada orang-orang menganggap aku sebagai Monster seperti saat aku di SMP.

Karena dibully identitas ku yang seorang unik dengan DNA Genomic dapat terungkap.

Salah satu teman yang sangat membenciku melukaiku dengan cutter dan tahu sendiri apa yang terjadi.

Setelah kejadian itu semua teman tidak ada yang mau dekat denganku dan menganggap aku monster.

“Senangnya bisa bolos.” Gumaman sambil berjalan meninggalkan kampus.

“Hoi… kau mau kemana?” Tanya Bangchan yang tiba-tiba muncul di sebelahku.

“Mas Bangchan.. Ngagetin aja!”
‘bagaimana aku tidak bisa menyadari kedatangannya’ lanjutku dalam hati.

“Kau mau bolos?”

“Iya…?”

“Ikut aku…!” Ucapnya lagi.

“Kemana?” Tanyaku.

“Ikut saja… pasti menyenangkan.”

“Dengan terpaksa. Karena aku tidak ada tujuan juga.”

“Anak pintar…” sambil mengelus puncak kepalaku. ‘kenapa dia suka sekali mengelus puncak kepalaku, dia pikir aku ini anak anjing apa?’

“Nggh… Senior Bangchan?” Tanya ku.

“Em… kenapa kau panggil aku Senior lagi sudah kubilang panggil saja Mas Bangchan, seperti waktu kaget tadi.”

“Iya Mas Bangchan, Namaku Hwang Hyunjin.”

“Ah… Benar aku belum tahu namamu, Ayok."

Bangchan mengajakku pergi kesebuah taman yang sangat unik dan ini tidak makan waktu lama dengan naik bus kota.

Kami duduk-duduk di bangku taman yang berbentuk Rantai DNA Genomic dan ada ayunan berbentuk kromosom XY dan XX.







(Bangchan’s pov)

Aku dan Hyunjin sedang ada di taman sekarang dan  kami hanya duduk-duduk sambil makan ice cream.

Aku memelihara dua ekor Sugar glider dan dimulainya percakapan kami karena hal tersebut.

Karena aku menaruh sugar glider ku di sebuah kantong kecil berwana pink dengan lubang jaring untuk udara.

“Ini Apa? Kenapa kau bawa-bawa kantong begini?” Tanya Hyunjin.

“Ini sugar glider, peliharaan ku, mau lihat?”

“Ih… hewan pengerat! Takut!”

“Kenapa… ini Cuma hewan pengerat kecil yang imut.”

“Aku benci binatang apalagi hewan pengerat.”

“Cobalah berkenalan dengannya kau mungkin suka nanti.”

“Nope…” (Tidak mau...)

“Coba dulu.!”

Aku membuka resleting kantongnya untuk mengeluarkan Apem dan tiba-tiba dia meloncat dipundak Hyunjin dengan cepat.

Aku mencoba memanggilnya namun tidak berhasil.

“Apem… sini…”

“Kau memberinya nama Apem? Cepat ambil ini Mas Bangchan.”

“Iya… tenanglah…”

“Takut…”

“Chill* banget sih kamu?” (Penakut)

Namun saat aku hendak mengambilnya Apem malah berjalan kearah telinga Hyunjin dan dengan cepat menggigitnya Hingga berdarah cukup banyak.

“Aduh… Sakit…”

“Sorry Hyunjin…” (Maaf...)

Hyunjin berlari meninggalkanku dengan Apem yang sudah ada ditanganku dan aku pun memasukkan Apem ke dalam kantongnya lagi dan tidak akan mengeluarkannya.

Aku mengikuti kemana Hyunjin pergi dan ternyata dia pergi ke toilet.







(Author’s pov)

Hyunjin berlari meninggalkan Bangchan yang ia pun memasukkan Apem ke dalam kantongnya lagi dan tidak ingin mengeluarkannya.

Bangchan lalu mengikuti kemana Hyunjin pergi dan ternyata dia pergi ke toilet.

“Apa-apaan ini, dasar hewan pengerat sial! Bisa-bisanya telingaku digigitnya hingga berdarah.” Gumaman Hyunjin didalam Toilet.

“Hyunjin… Kau baik-baik saja?” Tanya Deru sambil mengetuk pintu toilet.

“Iya Mas Bangchan... Aku baik-baik saja!” Balas Hyunjin.

“Kau berdarah karena aku lagi, tepatnya karena Apem. Sorry…” (Maaf...)

“Tidak apa-apa Mas, namanya juga tupai!” sambil keluar dari Toilet.

“Tapi Hyunjin Apem ini bukan tupai, dia sugar glider!”

“Tupai atau apalah sugar… bukannya sama saja?”

“Tupai dan Sugarglider Itu beda species!”

“Sudah kau masukkan ke kantongnya kan?”

“Iya... Maafkan mas Bangchan ya...”

“Iya! sudah...”

“Tapi kau tadi berdarah banyak apa kau benar baik-baik saja? Tidak perlu ke dokter?”

‘Tentu saja aku baik saja, lukaku bisa sembuh dengan cepat. Hanya gigitan seperti itu tidak ada apa-apanya.’ Ucap Hyunjin dalam hati tentu saja.

“Tentu saja aku sudah mengatasinya.” Sambil mengangkat Hoodienya untuk menutupi telinganya yang sudah baik-baik saja.

“Syukurlah kalau begitu! Aku jadi merasa bersalah karena Apem!”

“Mas Bangchan, apa Apem itu hewan rekayasa genetika? Kenapa bisa terbang begitu?”

“Kebanyakan Sugar Glider memang bisa terbang. Tupai pun bisa terbang.”

“Benarkan? Aku sungguh tidak akan bisa menyukainya.”

“Lha kenapa…?”

“Hanya tidak suka.”

“Tupai berbeda dengan Sugar glider. Kalau tupai ada juga yang bisa terbang. Sedangkan Sugar glider lebih berkerabat dengan Kangguru.”

“Apa itu kangguru, apa itu sejenis dengan Kambing?”

“Kau ini… benar-benar tidak mengerti soal binatang.”

“Aku tahu… kucing, anjing, burung, tikus, kelinci, dan kambing. Sisanya hanya sebatas tahu namanya saja.”

“Apa kau tidak pernah TK?”

“MAS BANGCHAN!” teriak Hyunjin.

“Kau bisa berteriak juga rupanya… Baiklah... Maaf...”

“Aku juga minta maaf...”

“Kenapa...?”

“Sudah berteriak ke Mas Bangchan…”

“Lucunya...” sambil mengacak-acak Hoodie Hyunjin.

‘Aku memang lucu. Dan lebih lucunya kau terus terusan minta maaf padaku Bangchan.’ Ucap Hyunjin dalam hati.







Aku rubah semua tokoh ya sama judul biar lebih cocok dengan tokohnya dan juga mungkin ada beberapa latar juga akan berubah menyesuaikan dengan tema cerita. Terimakasih sudah membaca dan jangan lupa Vote dan comment nya ya.

DNA GENOMIC (ChanJin) [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang