PART 4

50 8 0
                                    

Hai... Aku upload part 4 yah. Ada yang nungguin? Pasti gak ada. kalau suka silahkan komentar dan vote.
Thankyou....









(Bangchan's pov)
Saat kami berbelanja aku mengambil kereta dorong paling besar karena Hyunjin yang memintanya.

Aku pikir dia akan belanja banyak tetapi ternyata dia malah naik di dalamnya.

"Lets go..." Ucap Hyunjin yang duduk dalam kereta dorong.

"Kau seperti bocah* saja?" (anak kecil)

"Biar saja." Jawab nya.

Aku menurut saja dan mendorong kereta berisi Hyunjin dan pergi ke bagian beras, dan bumbu-bumbu dapur.

Terakhir kami pergi kebagian camilan, terutama jelly yang paling Hyunjin sukai .

"Mas... mau Jelly!" Rengek nya.

"Nggak boleh...!"

"Kenapa Nggak boleh?!"

"Kau sudah besar tidak cocok lagi makan Jelly!"

"Kan bayar pakai uangku juga?"

"Pokoknya jangan! Aku tidak suka?"

"Kenapa tidak suka?"

"Gak suka aja...!"

"Mas mau jelly jelly jelly!" dengan muka memelas anak kucing.

'Kenapa anak ini jadi manis begini?' ucap ku dalam hati.

"Okey, just 1 Hyun."

"1 box. Oke." Rayunya.

"Hya... 1 bungkus saja."

"Iya... Baiklah..."

"Anak pintar." Mengelus kepala Hyunjin.

Sesampainya di kasir kamipun segera membayar belanjaan kami.

"Apa kalian pasangan pengantin baru?"

"Iya!" Hyunjin bersamaan dengan aku yang bilang. "Tidak!"

"Mau mampus kau..." Bisik ku pada Hyunjin.

Penjaga kasih yang lebih mendengar jawaban Hyunjin melanjutkan promosinya.

"Kebetulan ada diskon untuk pasangan muda seperangkat peralatan makan dari produk Stxin cxxk Wxxr."

"Ah... Benarkan merek Stxin cxxk Wxxr?" Tanya ku yang antusias mendengar merk peralatan makan tersebut.

"Tadi bilang tidak sekarang dia yang semangat..." Gumam Hyunjin.

"Diam!" Pintaku.

"Silahkan isi form ini dan anda bisa tebus satu set peralatan makannya dengan setengah harga saja."

"Hyun.. boleh ya? Kau mana ada peralatan makan dirumah kau biasanya kan makan diluar atau mie instan saja."

"Gak boleh... biar saja makan diluar aku juga juga tidak bisa masak."

"Sayang... Mas Mohon...?" ucapku memohon. 'Demi perlatan makan malah yang diskon.' Batinku.

"Gak usah sayang-sayang..."

"Ibuk yang mengatur keuangan rupanya?" 'haha dia dipanggil Ibuk, padahal sifatnya masih seperti anak umur 5 tahun, dan tentu saja dia pria.' Ucapku dalam hati.

"Jangan panggil aku Ibuk umurku masih 19 tahun! Dan aku ini laki-laki tahu."

"Maaf Mbak eh mas. Ternyata masnya yang mengatur keuangan rumah tangga rupanya?"

DNA GENOMIC (ChanJin) [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang