11). Kantin

26 5 0
                                    

Bilaa sini,ucap putra tanpa aba aba,lantas secara bersamaan membuat manik bila dan Adam bertemu.

Mampus gua mau ngomong apa,rutuk bila dalam hati.

Eh haii kak lama nggak jumpa,masih kenal kan??,bila menampilkan senyum mengembang memperlihatkan deretan gigi putihnya

Oh Nabila ya? Kenal la masih kakak masa lupa sih,ucapnya sembari mulai menyantap bakso didepannya

Bila ini baksonya ayok makan nanti waktu istirahat abis,ika mengingatkan bila untuk memakan makanannya

Untung ika nyelamatin gue dari situasi canggung tadi,serunya dalam hati sembari mengunyah makanannya. Bila memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya mungkin saja kejadian itu terulang lagi dan adam mengulang perbuatannya,entah la itu nggak akan terjadi kalo ia tidak memiliki perasaan dengan adam.

Uhukkk! Tiba tiba Ika tersedak dengan sigap putra memberi ia minum padahal ia sedang asik bercakap dengan adam

Makasih kak,ucap ika lalu ia berusaha mengambil tisu yang cukup jauh dari jangkauannya,putra kembali membantunya dengan mengambilkan tisu untuk Ika berberapa lembar

Nggak papa kok santuy saling menolong itu kan emang kewajiban,iya nggak bila??,jelas putra dengan sok bijak.

Iya iya serah lo deh,panas hati bila panas mendengarnya saja udah menjijikan,dasar bucin banget sih,ucapnya dalam hati tidak mangakui bahwa ia sedang cemburu.

Dengan cepat nabila memasukan suapan demi suapan bakso didepannya dengan lahap,bukannya sedang kelaparan tapi lebih tempatnya ia ingin cepat cepat kembali kekelasnya,ia sesekali melirik Ika didepannya yang duduk disebelah putra sedangkan ia duduk disebelah adam. Apa apaan ini seperti perjodohan secara tidak sengaja saja,ucapnya dalam hati mulai kesal.

Kak Adam,putra! gua sama Ika masuk kelas duluan ya byee,dan mereka kembali menuju kelas,sedangkan putra dan adam masih dikantin membolos dijam pelajaran setelah istirahat itu.

Nggak nyangka bila udah berubah juga ya,ucap Adam memulai topik sembari menyeruput es tehnya.

Awas lo macam-macam sama dia lo akan berurusan sama gua,ancam putra pada Adam,ia takut kejadian memalukan itu terulang lagi pada sahabatnya

Kayaknya lo sayang deh sama bila atau lo cinta sama dia??,tebak adam

Ga gitu juga sih,dia itu udah kayak saudara gue sendiri saat yang lain nggak mau dengerin keluh kelas gue dia selalu ada bantuin gue,putra berucap dengan bijaknya

Entar sore lo mau temenin gua main basket atau lo main rumah gue aja,gue bosan dirumah nggak ada orang,adam mengajak putra dan seperti mulai berusaha membuat putra akrab dengannya

Maklum orangtua Adam berada diluar kota ia sendiri menepati rumah lamanya.

Iya tapi gue nggak janji,ayok masuk kelas disini lama lama disini entar ketahuan guru kita bolos jam pelajaran,ucap putra melirik jam tanganya,padahal iya sama saja dengan adam sama sama membolos,putra bukan seorang badboy jadi wajar kalo ia termasuk siswa baik disekolahnya.

Mereka bangkit dari tempat duduk tak lupa mereka sudah membayar makanan yang mereka makan,sepanjang mereka berdua berjalan dikoridor yang sepi itu tidak terlihat siswa lain karena mayoritas siswa sedang belajar didalam kelas dan tidak ada jamkos saat itu. Entah putra sadar atau tidak,sendari tadi berjalan menuju kelas anehnya mata adam selalu melirik putra dan terkesan menyimpan sesuatu.

*****

Haii jangan lupa vote dan terus baca anata:)
Zahramnda

AnataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang