Chapter 8

512 38 2
                                    

Keesokan harinya, kondisi (Namakamu) seketika membaik. Dokter pun mengizinkannya untuk pulang dan beristirahat dirumahnya.

Setiba dirumahnya, (Namakamu) pun disambut oleh Bang Rijal, Mba Cici, dan 2 keponakan gemesnya itu— Esti dan Adit.

"Onty!" Seru Esti.

"Hey, baby!" Sahut (Namakamu) lalu ia menggendong Esti.

"Onty darimana, kok baru pulang?" Tanya Esti dengan polosnya.

"Onty habis tanding basket, sayang." Jawab (Namakamu) spontan.

"Oiya, Onty menang loh." Lanjutnya.

"Really?" Tanya Esti.

(Namakamu) mengangguk.

"Yey!!" Seru Esty.

"Tapi— Kok Onty pake ini sih?" Tanyanya sambil menunjuk selang oxygen.

"Onty gapapa. Cuma kecapean." Jawab (Namakamu) tersenyum tipis.

"Esti, Onty (Namakamu) harus istirahat. Esti digendong sama Oma aja ya." Bujuk Bunda Yanti.

"Iya, Oma." Esti pun nurut dengan perkataan Bunda Yanti. Ia pun diambil alih untuk digendong oleh Bunda Yanti.

(Namakamu) pun bergegas menuju kamarnya.

Iqbaal sedaritadi sibuk merevisi skripsinya yang akan dipresentasikan besok pun tak menghiraukan Bagas yang kini sedang duduk di meja hadapannya.

"Woi!" Seru Bagas ngagetin Iqbaal.

Iqbaal yang terkejut dengan suara bariton milik Bagas pun nengok.

"Ngapain lu?" Tanya Bagas.

"Biasa— Skripsi buat besok." Jawab Iqbaal.

"Gile." Desis Bagas.

"Eh gimana sama skripsi lu?" Tanya Iqbaal balik.

"Tinggal revisi doang sih." Jawab Bagas.

"Lagian gue skripsinya bulan depan. Ya santuy lah." Lanjutnya dengan nada santai.

"Serah deh." Desis Iqbaal.

Iqbaal pun melanjutkan untuk fokus dengan skripsinya.

Kini, Anita dan Riska jengukin (Namakamu). Mereka pun berkumpul di kamar (Namakamu).

"(Nam), kondisi lo gimana?" Tanya Riska.

"Kata dokter, gue cuma kecapean. Jadi gue harus istirahat dirumah." Jawab (Namakamu).

"Oiya, (Nam). Besok Kak Iqbaal sidang skripsi loh." Ujar Anita.

"Trus? Hubungannya sama gue?" Tanya (Namakamu).

"Just FYI, (Nam)." Sahut Anita.

"Yaudah sih." Cibir (Namakamu).

TOK TOK

Bi Inah mengetuk kamar (Namakamu).

"Masuk." Sahut (Namakamu).

Bi Inah pun masuk kamar (Namakamu).

"Ini, Non. Bi Inah buatin omelet kesukaan Non (Namakamu)." Ujar Bi Inah sambil menaruh omelet buatannya di meja nakas.

"Makasih ya, Bi. Ntar (Namakamu) makan deh." (Namakamu) senang karena Bi Inah telah membuat omelet kesukaannya.

"Sama sama, Non." Balas Bi Inah.

"Bi Inah tinggal ke Dapur dulu ya, Non. Bi Inah masih ada kerjaan yang lain." Lanjutnya.

"Iya, Bi. Silahkan." Balas (Namakamu).

Bi Inah pun keluar dari kamar (Namakamu) lalu ia kembali ke Dapur untuk melanjutkan aktivitasnya kembali.

(Namakamu) antusias senang karena ia mendapatkan omelet kesukaannya buatan Bi Inah. Ia pun memakan omelet tersebut penuh nikmat.

"Btw ada homework gak?" Tanya (Namakamu) sambil menikmati omeletnya.

"Ga ada sih." Jawab Riska.

"Syukurlah." (Namakamu) bernafas legah.

Kini Iqbaal dan Bagas selesai makan siang di kantin kampus. Keduanya masih asik ngobrol di kantin kampus.

"Btw tanding basket kemaren yang menang tim (Namakamu), Baal."

"Trus?"

"Yaa— Gue cuma ngasitau doang."

"Oh."

Hari semakin malam, dan waktu menunjukkan pukul 9 malam. Anita dan Riska pun berpamitan untuk pulang.

"(Nam), gue sama Riska pulang dulu ya." Pamit Anita.

"Salam buat Nyokap lo— Dari gue dan Riska." Lanjutnya.

"Cepet sembuh ya, (Nam)." Ujar Riska.

"Iya." Sahut (Namakamu).

"Makasih ya, kalian." Lanjutnya.

"Sama sama." Sahut Anita.

"Hati hati." Perintah (Namakamu).

"Yoi." Sahut Riska.

Anita dan Riska pun pergi meninggalkan (Namakamu). Saat ini, (Namakamu) sendiri di kamarnya. Ia pun memutuskan untuk tidur karena besok pagi ia harus masuk kampus.



💨💨💨

Hallo!
Setelah berbulan bulan ga publish, akhirnya ada waktu buat publis. Huhuu maaf bgt. 😭
By the way, happy 2k readers yaaak sayang! uwu sumpah kalian keren!! 😭😭

Seperti biasa-- Vote + comment itu gratis ya guys. Hehe
Aku sayang kalian ❤️
-d.

Water (masih revisian)Where stories live. Discover now