→Pisah←

61 11 1
                                    

-Perpisahan Bukanlah Akhir dari Cerita,Tapi Perpisahan Adalah Awal dari Segalanya yang harus membuat Kita Bangkit dari Masa Lalu-

****
"Mah,Emangnya bener ya papah mau nikah lagi?" Tanya Lexsa ketika sedang menonton Tv dengan Mamahnya

Rani sedikit terkejut dengan pertanyaan anaknya ini.baru pertama kalinya Lexsa menanyakan soal Papahnya,Karna semenjak dia mendengar bahwa papahnya akan menceraikan mamahnya.Lexsa tidak ingin lagi mendengar kabar apa pun dari papahnya.

"Iya katanya,emang kenapa?" Tanya Rani sambil menatap Anaknya

Lexsa menatap Rani "Mamah tau siapa orang yang bakal papah nikahin?"

"Ngga.Emangnya siapa?"

"Dia mamahnya pacar Lexsa" Ucapan Lexsa pun membuat Rani sedikit terkejut

"Kamu tau dari mana?"

"Dari Pacar Lexsa sendiri.Dia bilang kalo mamah sama papahnya mau pisah dan mamahnya mau nikah lagi dan itu sama papah"

"Trus nanti hubungan kamu sama pacar kamu gimana?"

"Lexsa gak tau Mah...Lexsa gak mau punya pacar yang papah nya bekas papah Lexsa."

"Syuut Kamu kalo ngomong di jaga.gak ada yang namanya bekas papah itu gak ada.Jadi,Kamu jangan bilang gitu lagi" Tegur Rani sambil mengelus lengan Lexsa

Lexsa menggenggam tangan Rani yang sedang mengelusnya lalu menciumnya "Papah kan udah sakiti mamah,Dia pantes ko di bilang gitu"

Rani dengan cepat menggelengkan kepalanya "Ngga Lexsa.Dia itu masih papah kamu jadi kamu jangan kaya gitu,Walaupun papah kamu udah nyakiti mamah ataupun kamu.Dia tetep Papah kamu dan gak akan pernah jadi Yang namanya Mantan Papa" Ucapan Rani pun membuat Hati Lexsa tertegun kemudian di memeluk erat Rani.

Rani membalas pelukan Anaknya dan kemudian dia menangis di dalam pelukan Lexsa

Mamah tau perasaan kamu pas tau papah kamu mau pisah sama mamah,Tapi mamah gak bisa berbuat apa apa selain menyetujui keinginan papah kamu.Maafin mamah karna belum bisa jadi mamah yang terbaik buat kamu Lexsa...

****
Sani memasuki rumahnya dan mendapatkan Alwi yang sedang duduk di Sofa.Sani berjalan mendekati Alwi dan menaruh sebuah kertas berwarna Coklat di meja dan membuat Alwi menatap Kertas itu dengan tatapan bingung

"Nih surat dari pengadilan.Jadi mulai sekarang kita Resmi berpisah dan kita bukan lagi suami istri" Dengan Mudahnya Sani berkata seperti itu Di Hadapan Alwi.

Alwi dengan cepat membuka kertas itu dan membacanya.Hati nya sakit ketika dirinya sudah resmi berpisah dengan Istri yang ia cintai sampai sekarang.Alwi bangun dari duduk nya dan menatap Sani yang tersenyum Miring

"Maksud kamu apa Hah?" Bentak Alwi sambil melemparkan kertas itu ke wajah Sani

Sani tersulut emosi ketika Alwi melemparinya dengan kertas itu."Maksud Aku?Aku mau kita Pisah. Dan sekarang kita udah resmi pisah dan kamu boleh keluar dari rumah ini dan bawa anak pembawa sial itu dari rumah ini"

Plak

Satu tamparan yang mengenai pipi Sani dan membuat Sani memegangi pipinya dan menatap Alwi dengan tajam

"Kamu jangan pernah bilang sekali lagi kalau Sella itu anak pembawa sial" Tegas Alwi

"Tapi emang faktanya kan?gara gara anak sialan itu anak kita meninggal" Balas Sani

"Zera meninggal itu bukan karna Sella.Tapi karna Adit,Dia penyebab kematian Zera asalkan kamu tau Sani.Sella di fitnah Adit karna Dia tidak mau kamu membencinya" Teriak Alwi dengan mata yang memanas

5_Bintang 14_HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang