03. It's Not Fine

30 8 0
                                        

Kriett...

Pintu kelas terbuka, menampilkan Jinyoung yang berjalan dengan lesu ke dalam kelas.

"Ujian sudah selesai dan kau baru datang? Kemana saja kau?" ucap Suho meninggikan nada suaranya.

Jinyoung melirik pria yang kini berdiri di depan kelas, "Maafkan aku..."

"Kau sakit?" Suho berjalan mendekati Jinyoung kemudian mengangkat dagu pemuda itu. 

"Boleh aku duduk?" ucap Jinyoung sembari melirik bangkunya.

Suho terdiam sejenak, dia menjauhkan tubuhnya dari Jinyoung kemudian mengangguk pelan. Pemuda Bae itu berjalan menuju bangkunya dengan acuh, membuat seisi kelas memandanginya dengan pandangan aneh.

"Jinyoung-ssi, kau bisa menyusul ujian Bahasa Inggris minggu depan bersama dengan Jiheon." ucap Suho sembari memunguti buku-buku yang berada di mejanya.

Suasana mendadak berisik setelah Suho meninggalkan kelas, Jinyoung bernapas lega kemudian menyandarkan tubuhnya di kursi.

"Kenapa kau meninggalkan Jiheon? Memangnya dia sudah siuman?" ucap Jaemin.

Jinyoung menganggukkan kepalanya, dia mengadahkan kepalanya kemudian mengacak rambutnya.

"Jinyoung-ah, kau kenapa? Ada masalah?" timpal Minju.

Jinyoung menggeleng pelan, "Tidak ada."

"Bagaimana keadaan Jiheon?" ucap Hyunjin yang tiba-tiba berdiri di samping kiri meja milik Jinyoung, membuat ketiga orang di sana menatapnya.

"Dia baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir." jawab Jinyoung kemudian menyunggingkan senyumnya.

"Syukurlah, aku ingin menjenguknya." ucap Hyunjin menatap ketiga orang di sana secara bergantian.

"Kebetulan sepulang sekolah nanti Jinyoung akan ke rumah sakit mengantar Jiheon pulang, kau bisa ikut dengan Jinyoung." sahut Jaemin sembari menepuk-nepuk punggung Jinyoung.

Jinyoung tersenyum, tapi lebih ke terpaksa. Dia menatap Hyunjin sembari terkekeh-kekeh kecil, "Benar yang dikatakan Jaemin."

"Sepertinya aku tidak bisa ikut kalian, aku sudah memiliki janji dengan ibuku."

Jinyoung mengangguk paham, "Baiklah, aku akan menyampaikan salammu pada Jiheon."

©WHEN WE 18©

Jinyoung membuka pintu kamar Jiheon perlahan agar tak menimbulkan suara derik yang keras. Dia mengintip ke dalam, melihat Jiheon yang sibuk bermain dengan gadgetnya.

"Jiheon?" panggil Jinyoung pelan dan sontak membuat gadis itu tersenyum lebar.

"Ada yang ingin bertemu denganmu." sambungnya.

Jiheon mengernyitkan keningnya, sampai Hyunjin muncul dari balik pintu bersamaan dengan Jaemin. Senyuman di wajah Jiheon mengembang.

"Bagaimana keadaanmu?" ucap Hyunjin mendekati ranjang Jiheon.

Gadis Baek itu mengangguk pelan, "Jinyoung bilang jika aku baik-baik saja."

"Ayah dan Ibumu sudah tau kan kalau kau berada di sini?" ucap Hyunjin.

"Sudah."

Hyunjin memandangi Jiheon lama membuat gadis itu mengernyitkan keningnya kemudian melambaikan tangan tepat di depan wajah Hyunjin, "Kenapa memandangiku seperti itu? Aku tau kalau aku cantik." ucapnya dengan kekehan kecil.

"Itu sebabnya aku memandangimu." jawab Hyunjin.

"Ekhemm!!"

Jiheon dan Hyunjin menoleh ke sumber suara, mereka mendapati Jinyoung dan Jaemin yang saat ini mengamati mereka berdua.

When We 18Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang