Misi Darurat!!

728 85 21
                                    

"Huh, selesai juga,"gunamku sambil menjilati nichirinku.

Aku menatap datar pada Kuro yang tiba-tiba datang. Sepertinya, misi berikutnya akan datang lagi. Sudah beberapa hari ini aku menerima misi beruntun tanpa henti. Aku mulai lelah, meskipun aku ini oni, aku juga butuh istirahat tahu!

"KWAK! KWAK! DARURAT DARURAT! KWAK! PILAR SUARA DAN TRIO KAMABOKO BERADA DALAM BAHAYA! KWAK! KWAK!"
"Eeeehh?! Kok misinya sulit sih! Aku lelahhh!" Teriakku.
"KWAK! KWAK! DARURAT!"

Akupun menghela napas dan menuju ke tempat si pilar suara dan trio Kamaboko berada. Begitu sampai disana, aku terkejut melihat ada beberapa bangunan yang hancur. Dan aku dapat mendengar dengan jelas suara pertarungan di dalam kota.

Aku berlari dengan kecepatan penuh menuju arah suara pertarungan itu, dan terlihat Daki, juga Gyuutarou yang sedang bertarung dengan Trio Kamaboko juga si pilar suara.

"Wah!! Sepertinya asik!" Teriakku main nyelonong ke tengah pertarungan Uzui dan Gyuutarou.
"Kau.. untuk apa kau datang kemari?!" Tanya Uzui dengan napas terengah-engah.

Ya sebenarnya wajar saja ia kelelahan. Bahkan sudah cukup bagus dengan kemampuannya yang tergolong lemah itu dia masih bisa bertarung melawan Gyuutarou.

"Apa yang kau lakukan disini, Shiro Onna?" Tanya Gyuutarou dengan suara mengintimidasi.
"Oh! Sepertinya kau juga sedang serius ya!"Jawabku sambil terkikik.
"Hoi Shiro Onna, di pihak siapapun kau, jangan ganggu pertarunganku," ucap Gyuutarou lalu mulai menyerang Uzui lagi.

Aku mendecih pelan lalu menyiapkan nichirin milikku. Segera, aku melompat tinggi dan menyerang Gyuutarou.

"Teknik Pernapasan Besi Jurus Pertama: Jurus Seribu Pedang!"

Sayatan yang cukup dalam mulai menghujani tubuh Gyuutarou. Aku tersenyum sambil mencoba mengganti teknik yang akan kugunakan, sayang ia menghindar dengan cepat. Untungnya regenerasinya telah melambat, mungkin karena serangan yang diberikan Uzui sebelumnya.

"Kau, berkhianat,"geram Gyuutarou.
"Oh, ayolah, sejak awal aku hanya setia pada Ma-kun! Bukan pada Mijan atau siapalah itu!" Ucapku sambil terkekeh dan menatapnya dingin.

Gyuutarou mulai tak sabar melihatku dan mengeluarkan Teknik Darah Oninya.

"Oh, ayolah Shiro Onna, bukankah kau ini iblis terhormat?Kau bahkan pernah membunuh pemburu iblis juga, bukan?" Ucapnya sambil melancarkan serangan.
"Ini masalahku! Aku saja yang melawannya!"Teriak Uzui mencoba bangkit dan menyerang.

Aku berdecih pelan dan melihat Uzui yang sengaja menghalangiku bertarung. Tentu saja, Uzui kesulitan menahan Gyuutarou.
'Oh ayolah, iblis bulan bawah dan iblis bulan atas sangat berbeda, bahkan seluruh kekuatannya saja tak cukup melawan Gyuutarou,'pikirku kesal.

"Minggir, dan maaf saja ya, tuan pilar suara, kau terlalu lemah untuk jadi lawan Gyuutarou,"desisku lalu menghajar kepala Uzui dari belakang.
"Wah, kau sadis juga memukul temanmu sendiri, Shiro Onna, bukankah memang sudah seharusnya dari awal? Kau itu sangat kuat, cantik, dan lihat kulit mulusmu itu. Bukankah lebih layak jika kau berada di pihak kami?" Ucap Gyuutarou sambil terkikik geli.

Aku menatapnya tajam, lalu membuat perisai besi yang mengelilingi tubuh Uzui.

"Diam kau, kurus kering. Teknik Darah Oni: Penghakiman!" Teriakku menciptakan ribuan pedang yang melesat ke arah Gyuutarou.

Gyuutarou menghindarinya dengan sangat cepat, tentu saja kecepatan merupakan spesialisasinya. Aku tersenyum senang ketika ia tersenyum untuk meremehkanku.

"Kai!" Teriakku.

Gyuutarou terlihat terkejut, dan begitu ia sadar, pedang raksasa di belakangnya sudah siap untuk meledak.

"Kau, DASAR JALANG!" Teriaknya dengan suara keras.

BOOM!

Aku tahu jika hanya bom saja tidak cukup untuk membunuhnya, karena itulah kutambahkan darahku di sana. Aku tersenyum penuh kemenangan, sampai aku sadar, tak ada jejak Gyuutarou disana.

"Kejutan, Shiro Onna," ucapnya lalu menusukku tepat di leher, hendak menebasku.
"Ukhhh.."erangku tertahan.

"Teknik Pernapasan Besi Jurus Kelima: Tarian Dewa Perang," ucapku lirih sebelum ia benar-benar memenggal leherku.

Aku memejamkan mata, dan memasrahkan diriku.

==========
Author POV
==========

Gyuutarou tertawa ketika melihat kepala Shiroyasha terpenggal. Belatinya dilumuri racun yang bahkan bisa membunuh oni sekalipun.

"Nah, sepertinya urusanku di sini  sudah selesai,"gunam Gyuutarou.

Tiba-tiba, kepala Gyuutarou terpenggal.

"A..pa?"ucap Gyuutarou, dan tebak apa yang ia lihat.Di belakangnya, Shiroyasha sudah dirasuki jiwa dewa perang.

"JALANG SIALAN! APA YANG KAU LAKUKAN PADA KAKAKKU!"Teriak Daki yang melesat menuju Shiroyasha.
"Jangan lari kau!" Teriak Tanjirou yang mengejar dari belakang.

Shiroyasha dengan cepat menebas leher Daki yang memang sudah hampir putus. Dan ketika itu juga, Shiroyasha membuka matanya dan melihat kepala kedua kakak beradik itu yang jatuh bersebelahan.

"KAUU DASAR PECINTA PRIA PESOLEK!"Teriak Daki kasar.
"Apa kau bilang?"Ucap Shiroyasha dengan hawa menekan.
"Ku-kurasa sudah cukup Shiroyasha-san.. Biarkan mereka mati dengan damai,"ucap Tanjirou berusaha menenangkan Shiroyasha.
"Mati dengan damai katamu? DIA MENGATAI MA-KUN PESOLEK! DIA TAK BOLEH DIBIARKAN MATI DENGAN TENANG!"Teriak Shiroyasha berusaha menghancurkan kepala Daki.

Tapi, dilihatnya Gyuutarou dan Daki sedang beradu argumen.

"INI SEMUA GARA-GARA KAU TAK BISA MELINDUNGI KEPALA KITA!"Teriak Daki pada kakaknya.
"APA MAKSUDMU? KALAU KAU TIDAK LEMAH MAKA AKU TAK PERLU MELINDUNGIMU SAAT PERTAMA KALI AKU KELUAR!"Balas Gyuutarou.

Shiroyasha segera mengurungkan niatnya menghancurkan kepala Daki saat  melihat pertengkaran mereka.

"Baiklah, mungkin kau benar,Tanjirou,"ucap Shiroyasha menyimpan nichirinnya.

Dan tak lama setelah itu, Daki dan Gyuutarou berubah menjadi serpihan cahaya dengan pertengkaran yang masih berlanjut.

"Sungguh menyedihkan,"ucap Shiroyasha sinis.
"Omong-omong, dimana Uzui-san?"Tanya Tanjirou.

Shiroyasha menghilangkan kubah besinya dan terlihatlah Uzui yang pingsan. Istri-istrinya langsung menghampiri Uzui yang pingsan.

"Lemah,"bisik Shiroyasha sebelum ia benar-benar menghilang dari pandangan semua yang ada di ruangan itu.

To be Continued~
Haloo! Maapkan Shiro yang udah lama kaga update 🙇🙇🙇

Jujur aja, Shiro lagi kena penyakit umum para author. Shiro lagi kena Writing Block. Meskipun ide beterbangan di otaknya Shiro, tapi ga ada satupun yang bisa direalisasikan di dalam cerita.

Dan jadinya begitulah, Shiro jadi ga up untuk waktu yang cukup lama.

Jadi, gomen minna-san kalau chapter ini cukup pendek dan membuat kalian menunggu lama 🙇🙇🙇

See u in the next chapter!

The Demon Hashira [Discontinue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang