17. Aku tidak berbagi suami

15.5K 875 223
                                    

Selamat malam cmuach 🤗🤗
Aku temanin nih malmingnya.
Baca kuyyy ....

Jadi Alfredo adalah pemilik rumah sakitnya. Itulah mengapa kebanyakan jabatan kepala bagian di pegang oleh teman-temannya, itulah mengapa banyak karyawan di berhentikan mendadak karena dianggap tidak becus bekerja. Semua terjadi karena sang bos turun sendiri ke lapangan.

Aegea termangu, menatap kosong ke layar komputernya. Lalu Harini, mantan istri pria itu yang mendadak muncul setelah pertemuan diam-diam mereka di belakang Aegea. Sisa kontraknya tersisa dua bulan. Aegea bertekat akan membuat segalanya jelas. Tidak akan diam untuk kali ini saat ketidak adilan kembali muncul dan mengancam ketenangan hidupnya.

Mereka berdua pergi ke pantai di hari Minggu dan mengajak Ale. Anak itu tampak senang berlarian di pasir putih. Ale merengek setelah bosan bermain pasir. Bocah itu ingin mandi. Tetapi Aegea melarang. Jadilah Ale bersorak senang saat Aegea menuntun tangannya kemudian membawanya berjalan di sepanjang pantai. Ale girang bukan main ketika merasakan ombak membasahi kakinya.

Sesekali anak itu seperti terseret ombak tetapi Ale tidak merasa takut sedikitpun. Memegang erat tangan Aegea, Ale terus tertawa-tawa mengekspresikan kebahagiaannya. Sesekali Ale berjongkok mengambil cangkang kerang dan tersenyum lebar saat menyerahkannya pada Aegea.

Ale mengeluh lapar. Aegea membawa anaknya mencari kamar mandi dan memandikannya. Mengganti baju lalu menemukan Alfredo di tempat yang sama.

"Apa yang kamu lakukan disini, Alf? Di cariin dari tadi."

Jawaban itu keluar dari kamar mandi. Harini dan anak perempuannya yang sudah bersih.

"Ooo jadi menghilang dari Ale tapi kesini menemani mantan istrimu."

"Sayang bukan begitu. Dia tanya ..."

"Dia nanya apa? Dimana kamar mandi? Iya?"

Aegea membawa anaknya. Ale hanya tersenyum lebar ke arah Alfredo. Selesai membersihkan Ale, Aegea keluar dan berjalan mencari kedai ikan bakar yang tidak terlalu banyak antriannya sementara Alfredo mengikuti dari belakang.

Aegea menyuapi Ale dan si anak makan dengan lahap. Alfredo juga makan dengan menu yang di pesankan Aegea. Suasana mulai mencair ketika Ale merengek ingin mencoba ikan yang di makan Alfredo. Dengan sabar Alfredo menyuapi anaknya. Aegea meminum es kelapa muda.

"Maaf aku ingin minta tolong." Suara itu mengusik ketenangan Aegea.

"Rini. Ada apa?" ramah Alfredo bertanya dan sebelah tangannya meremas tangan Aegea.

"Aku ingin minta tolong antarkan ke klinik terdekat. Anakku mendadak ..."

"Ayo." Alfredo menarik tangan Harini pergi. Naluri seorang dokter. Begitu mendengar orang sakit langsung bertindak secepatnya.

"Mama, papa pergi kemana?" Ale bertanya dan menatap Aegea ingin tahu.

"Ada orang sakit. Papa harus menolong." Aegea memberi pengertian.

"Mama nggak ikut nolong?"

Aegea tersenyum. "Papa sudah pergi menolong, jadi mama sama Ale disini. Oke?"

Ale mengangguk mengerti dan kembali meneruskan makan. "Oke, Mama."

Aegea menelepon Satrio yang dijawab pada deringan kedua. Aegea minta dijemput dan untunglah posisi Satrio tidak jauh dari tempatnya berada. Aegea sempat mendengar Satrio mengumpat sebelum menutup teleponnya.

Tepat satu jam kemudian Satrio menemukan mereka. Ale langsung melompat ke gendongan Satrio dan memberikan banyak ciuman. Satrio terkekeh pelan dan memutar tubuh gemuk itu dalam gendongannya. Ale terpekik senang lalu menghadiahi Satrio ciuman di hidung.

Cinta Lama Belum KelarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang