(10)DILAMAR?

1.8K 71 6
                                    

"kan yang mau aku lamar umi ricis" ujar wildan sungguh sungguh.

Bagai disambar petir sontak membuat ricis kaget dan badannya gemetar dingin.

"ternyata orang yang selama ini aku cintai dia juga merasakan hal sama padaku" ujar ricis dalam hati.

"umi kenapa diem, umi nggak mau aku lamar ya. Aku udah nyangka mi kalo aku itu gak pantes buat umi yang punya segalanya dan aku cuma seorang ed...." ucap wildan tapi terburu diputus oleh ricis.

"aku mau dan" ucap ricis dengan mata sayupnya menahan air mata yang mau menetes dari ujung mata ricis.

Sontak jawaban ricis membuat wildan kaget.
Yaa wildan sangat sangat kaget karena ricis menerima lamarannya.

"umi beneran mau terima lamaran aku? Aku cuma editor mi.. Aku cuman orang gapun..." ujar wildan dan lagi lagi ricis memotong omongan wildan.

"kamu ngomong apa si dan, aku gapernah mandang orang dari materi. Untuk soal materi nanti kita bisa cari bareng bareng." ujar ricis dengan bibir yang gemetar dan mata yang sudah menangis.

"umii, umi jangan nangis yaa. Maaf aku belum bisa ngehapus air mata umi. Tapi aku janji jika suatu saat nanti kita ditakdirkan untuk bersama aku berjanji nggak akan buat umi menangis sedikitpun. Aku nggak mau ada tangisan kesedihan di wajah umi. Aku akan hiasi wajah umi dengan tangisan bahagia dan tawa kebahagiaan. Pegang janjiku pada umi yaa" ujar wildan dengan bersungguh sungguh.

"kamu janji nggak bakal buat aku nangis ya dan" ujar ricis gemetar.

"iya mii, aku janji pada diriku sendiri dan pada umi" ujar wildan dengan mantap.
.
.
.

Jan lupa vote dan comment nya yaa 🌹✨

Dialah Tulang Rusuk Yang KucariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang