Happy reading!
⚠️: Tolong tandai jika ada typo.
3 Tahun kemudian.
Sudah tiga tahun berlalu semenjak kejadian itu, butuh waktu lama bagi Amora untuk menata kembali hidupnya dan bersikap baik-baik saja, dan gadis itu kian mengeraskan hatinya.
Tentang Elsa dan Farhan, kedua manusia sialan itu menjalin hubungan sampai sekarang. Bahkan Elsa dengan bangga mengenalkan Farhan sebagai kekasihnya pada keluarga besar Oskara.
Jika kalian bertanya, apakah Amora masih tertarik pada Farhan, jawabannya tentu saja tidak. Kewarasan Amora sudah kembali, dan logikanya kembali mengendalikan pikirannya sekarang.
Amora Oskara, gadis yang kini sukses berprofesi sebagai penulis dengan banyak buku-buku yang sudah di terbitkannya. Berbanding terbalik dengan jurusan kuliahnya di bidang menajemen bisnis dan lulus dengan IPK sempurna.
Sebenarnya Amora sudah mulai menulis sejak SMA, kecintaannya pada novel dan buku-buku berbau romansa sudah sejak dulu, namun saat ingin mengambil kuliah jurusan sastra, orang tuanya menolak keras, hingga berakhir Amora terlempar ke jurusan menajemen bisnis. Beruntungnya Amora di karuniai otak cerdas, di antara banyaknya kekurangan yang di milikinya, sehingga jurusan apapun sebenarnya tidak menjadi masalah baginya.
Yang menjadi masalah adalah pada dunia kerja, setelah lulus perguruan tinggi, Amora sempat bekerja di sebuah perusahaan, namun lagi-lagi dunia kerja tidak ada yang mudah, di tuntut cantik dan berpenampilan menarik sudah menjadi makanan sehari-hari.
Amora tidak di pecat, melainkan mengundurkan diri karena tidak tahan untuk berpura-pura menjadi orang lain setiap harinya, berusaha keras berdandan dan bersikap feminim agar enak di pandang seperti rekan kerjanya yang lain.
Baginya menjadi penulis adalah salah satu profesi yang tidak ada tuntutan penampilan, terserah kau ingin bergaya seperti apa, yang jelas karya mu bagus, banyak peminat dan laku keras di pasar, sudah jelas penerbit akan jatuh cinta.
Kini Amora sedang di rumah keluarganya, kunjungan wajib, jika tidak Amora tidak sudi untuk pulang, namun ini satu-satunya syarat agar Amora bisa pindah ke apartemen, yaitu pulang kerumahnya minimal sebulan sekali di akhir pekan.
Amora duduk di meja makan dengan tidak tenang, gadis itu mengaduk-aduk makanannya tidak selera sambil sesekali menatap malas orang tuanya dan kedua kakaknya, Noah dan Nikki.
"Papa dengar perusahaan tempat Elsa dan Nikki bekerja ada lowongan dengan posisi bagus, jika kau melamar Papa yakin kau akan lolos, apalagi dengan pengalaman kerjamu yang bagus sebelumnya. Menarik bukan?" Dewangga membuka obrolan di meja makan.
Amora yang sejak tadi hanya mengaduk-aduk makanannya berhenti dan menatap Dewangga dengan alis terangkat, lagi-lagi Elsa, selalu saja perempuan itu.
"Bagaimana Amora? Mungkin karir mu akan berkembang di sana." kini giliran ibunya Maria yang bicara. Percakapan ini bukanlah hal baru, setiap pulang ke rumah obrolan ini sudah menjadi kewajiban di telinga Amora.
"Kita sudah membahas ini berkali-kali." Amora meletakkan sendoknya dan bersiap pergi, namun Maria menahan putrinya.
"Kita selesaikan pembicaraan ini!" tegas Maria menyuruh Amora kembali duduk dengan gerakan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Love You
RomanceAmora Oskara, gadis yang kehilangan kepercayaan dirinya, karena di katai kurang cantik secara terang-terangan oleh laki-laki yang dirinya sukai. Wajah Amora biasa-biasa saja, Amora tidak jelek, namun ia juga tidak cantik. Bukan hanya itu, dia kerap...