Halo! I'm back! Semoga suka dengan cerita baru aku ya!!!, jangan lupa baca karya aku yang lain juga.
Boleh mengkritik asal dengan kata² yang bijak ya, kurang dan lebihnya author mohon maaf karena masih penulis amatir.
⚠️Tandai jika ada typo!Happy reading!
•••••••••••••••••••••••••••••Amora menatap gelisah Edward yang sedang bicara dengan polisi, dua pencuri itu sudah di borgol dan di amankan. Bersama dengan datangannya polisi, tangan kanan Edward juga tiba di lokasi, karena pria itu yang melaporkan kejadian pencurian ini.
Amora gelisah karena tindakannya tadi bisa di kategorikan salah juga, karena main hakim sendiri hingga menabrak pelaku tanpa pikir panjang. Namun Amora bernafas lega ketika polisi itu pergi bersama para pelaku walau dengan meliriknya sesaat.
Edward melangkah ke arahnya, "Tidak perlu khawatir, kamu aman Amora, saya sudah menjelaskan segalanya pada polisi." jelas Edward membuat Amora tidak bisa untuk tidak tersenyum lega.
"Terimakasih." kata terimakasih Amora membuat Edward tidak terima.
"Tidak, seharusnya saya yang berterima kasih, kamu menolong saya tanpa pikir panjang, bahkan mengorbankan mobilmu," ujar Edward membuat Amora seketika kembali tersadar dengan kondisi bagian belakang mobilnya yang hancur di sisi kiri.
"Oh no!" lirih gadis itu memegang mobilnya. Edward ikut meringis melihat nasib mobil Amora, Edward melirik Esteban, tangan kanannya.
Lewat kode mata, Edward memerintahkan pria itu mendekat padanya, "Ya Tuan?"
Bukannya menjawab Edward malah berbicara pada Amora, "Amora, saya akan mengganti mobil mu dengan yang baru, kerusakannya cukup parah, anggap itu sebagai tanda terimakasih-"
"Tunggu! Kau-- tidak, itu sangat tidak perlu, aku tidak ingin mobil baru, itu terlalu berlebihan." sergah Amora cepat, gadis itu kaget dengan ucapan Edward yang meluncur begitu saja.
Tidak menjawab perkataan Amora, Edward melirik Esteban, "Untuk sekarang bawa mobilnya ke bengkel terbaik, aku akan bicara dengannya lebih dulu."
"Baik Tuan." setuju Esteban tanpa bantahan, lelaki yang terlihat lebih muda dari Edward itu mendekat pada Amora
"Saya akan mengurus mobil anda Nona, untuk sekarang anda ikut dengan Tuan." terangnya sopan sambil meminta kunci mobil Amora.
Amora memberikannya, dan mengambil tasnya di dalam mobil sebelum melangkah mendekati Edward yang membukakan pintu mobil milik pria itu untuknya, mobil yang di bawa oleh Esteban tadi. Amora masuk ke dalam mobil Tesla itu di susul oleh Edward.
Mereka melaju menjauhi lokasi kejadian tadi, meninggal Esteban di sana bersama dengan mobil Amora.
"Saya akan mengantar mu pulang, dimana rumahmu?" tanya Edward.
"Aku tinggal di apartemen." jawab Amora kemudian memberi tahu alamat apartemennya.
Setelahnya tidak ada percakapan di dalam mobil, kedua manusia asing itu hanya diam sambil memperhatikan jalan, sebelum kemudian Edward membuka suara.
"Saya kagum dengan kemampuan mu berkendara, dan drifting."
Amora menoleh sambil tersenyum kecil, "Tidak perlu memuji Mr. Palvin. Tapi terimakasih."
"Edward, panggil saya Edward." ucapnya, dapat Amora lihat Edward berusaha bersikap ramah padanya di antara wajah dan suara dingin pria itu, Amora tau Edward berusia menghargainya karena sudah membantu pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Love You
RomanceAmora Oskara, gadis yang kehilangan kepercayaan dirinya, karena di katai kurang cantik secara terang-terangan oleh laki-laki yang dirinya sukai. Wajah Amora biasa-biasa saja, Amora tidak jelek, namun ia juga tidak cantik. Bukan hanya itu, dia kerap...