Bab 7

15 5 2
                                    

Saat ini Sheila dan Varo sudah berada di sebuah caffe yang dulu sering mereka kunjungi.

Varo memilih tempat duduk di pojok samping caffe tersebut, karena tempat itu merupakan tempat yang selalu mereka gunakan saat di caffe itu.

Sheila yang mengikut di belakang Varo hanya diam saat lelaki itu mengajaknya duduk di bangku yang sering mereka gunakan saat disini.

Mereka duduk berhadapan, setelah menyimpan tasnya masing-masing, Varo membuka buka menu yang sudah disediakan dan memilih makanan yang akan dia pesan.

"Mau pesan apa, Shei?"

"Gue minum aja."

"Milkshake strawberry?"

"Iya."

"Gak pesen makanan?"

"Gue udah kenyang."

"Oh, oke."

Setelah memilih makanan yang akan ia pesan, Varo memanggil seorang pelayan untuk memesan makanan.

"Mbak!"

Pelayan tersebut segera menghampiri Varo dengan membawa nota pemesanan dan sebuah bulpoin di tangannya.

"Mau pesan apa, Mas?"

"Em.. Spaghetti bolognese satu sama milkshake strawberry dua."

"Sudah itu saja?"

"Iya, Mbak."

"Baik, ditunggu ya."

Setelah pelayan itu pergi, Sheila mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi sosial medianya.

Varo yang merasa suasana menjadi canggung mencoba untuk mencairkan keadaan.

"Tumben hari ini nggak pulang sama Artha?"

Sheila yang sedang menunduk memainkan ponselnya langsung mendongakkan kepalnya dan menatap Varo.

"Artha lagi ada urusan."

"Urusan apa? Sama Ira?"

Sheila menyimpan ponselnya di atas meja dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Gue gak tau."

"Tadi gue liat dia berangkat sama Ira. Mereka jadian?"

"Mungkin." jawab Sheila lirih.

"Kok mungkin?" tanya Varo heran dengan jawaban Sheila.

"Artha nggak pernah cerita soal Ira sama gue. Lagian, gue sama Artha nggak sedeket itu sampe dia nyeritain masalah cewek sama gue."

"Lo nggak suka sama Artha, kan?" tanya Varo tiba-tiba.

Sheila terkejut mendengar pertanyaan Varo, kenapa dia menanyakan hal itu.

"Nggak lah, gue sama Artha cuma sahabatan. Itu juga karena rumah kita tetanggaan." kilah Sheila.

"Gue kira lo ada sesuatu sama Artha, soalnya setelah putus gue liat lo sering sama Artha."

"Kenapa sih kok ngomong gini?"

"Heran aja gue, dulu sebelum kita jadian lo nggak sedeket itu sama Artha. Tapi setelah putus lo tiba-tiba jadi deket sama Artha." jelas Varo.

"Gue juga nggak tau, yaaa tiba-tiba aja gitu jadi deket." jawab Sheila sambil menghendikkan bahu.

Setelah itu seorang pelayan datang dan mengantarkan pesanan mereka.

Akhirnya setelah mereka menghabiskan makanan mereka, Varo mengajak Sheila untuk pulang.

***

"Makasih ya, Ro." ucap Sheila sambil menyerahkan helm pada Varo.

ZORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang