"Makasih Di, udah jemput sama ngantar aku pulang!" Ucap Arthalita saat hendak keluar dari mobil Dio.
"Iya, nggak papa ko sayang. Lagian kamu kan pacar aku. Yaudah salam sama mama papa yah!" Balas Dio lalau mengacak rambut Arthalita.
Setelah itu Arthalita turun dari mobil, lalu Dio juga pergi.Sebelum membuka gerbang rumahnya.
Arthalita menyempatkan diri untuk melihat ke arah rumah Revan, apakah Revan sudah pulang atau belum.Tapi betapa malunya Arthalita ketika yang punya rumah memergokinya.
"WOY! GUE DI SINI!" Teriak Revan dari Balkon kamar Arthalita, yang terlihat dari jalan walaupun balkon itu di model berada di sisi samping rumah.
Arthalita benar-benar malu. Serasa pipinya memanas. Tapi dia berusaha untuk menetralkan dirinya."WOY! NGAPAIN LO DI KAMAR GUE?" Terik Arthalita dari luar gerbang yang hanya di acuhkan oleh Revan yang masuk ke dalam kamar Arthalita.
"Waduh, gaswat ini mah kalau dia buka lemari gue! Kan lemari gue penuh sama foto dia"
Monolog Arthalita seraya memukul jidatnya seperti orang yang lupa sesuatu."Kyaaaa...." Teriak Arthalita panik, Lalu berlari ke dalam rumahnya sampai lupa mengucapkan salam letika masuk rumah.
Untung kedua orang tuanya belum datang dari tempat kerja mereka.Arthalita memasuki kamarnya dengan panik, dia mendapatkan Revan tengah berbaring di kasurnya sambil melihat album foto mereka waktu kecil.
'Untung dia nggak buka lemari gue' ujar Arthalita dalam hati.
"Ketuk pintu kalau masuk!" Ucap Revan saat Arthalita memasukki kamarnya.
"Dih, kamar gue juga!" Balas Arthalita ketus.
Arthalita langsung cepat-cepat berlari ke arah lemarinya lalu menguncinya dan membuang kunci ke atas lemari."Tha. Lihat deh, Lo lucu bener di foto ini. Rambut Lo di kuncir dua terus gigi lo juga cuman ada dua. Hahaha" Ejek Revan pada foto kecil Arthalita.
"Ih, coba sini gue Lihat. Apaan dah, orang gue cantik kok" Sang empu tak terima."Kwahahaha.." Tawa Arthalita.
"Kan bener kan, Lo emang lucu. Hahaha"
"Buset dah, orang gue nertawain foto Lo! Hahaha...Lihat deh Pala Lo botak! Hahaha".
Balas Arthalita mengejek.
"Biarin yang penting gue ganteng" Balas Revan dengan PD nya.
"Dih, PD banget!"
"Serah gue dong!"Keheningan terjadi di antara keduanya.
"Euum...Atahala" Ucap Revan memecah keheningan yang di respon Arthalita dengan mengangkat sebelah alisnya yang mengisyaratkan 'apa' tentang pertanyaan Revan. "Ngomong-ngomong gue minta maaf soal kemarin. Gue kesel aja lihat Lo sama tu cowo belagu" Ujar Revan.
"Oh...jadi gitu. Bilang aja Lo cemburu!" Ledek Arthalita.
"Geer banget Lo. Yaudah ini di maafin apa enggak?"
"Gimana yah? Gue mau maafin asalkan traktir gue!"
"Ye... giaman sih, yaudah besok terserah lo mau makan apa aja di kantin!"
"Nggak! Gue maunya traktir di luar!"
"Terserah Lo deh"
"Oke, kalau gitu sekarang! Nggak boleh nolak. Kita jalan-jalan sekarang oke?"
"Iya, siap siap aja sana!."
"Yey...." sorak Arthalita yang berjalan ke arah Lemarinya ingin mengambil pakaiannya.
"Yaudah, kalau gitu gue juga mau siap-siap dulu" Ucap Revan yang hendak turun dari tempat tidur Arthalita, tapi dia tertahan memperhatikan gadis itu yang tengah kesusahan membuka lemarinya, Revan menahan langkahnya untuk pergi dulu. Dia melihat apa yang akan di lakukan Arthalita pada lemari itu.Arthalita beberapa kali mencoba membuka lemarinya tapi lemarinya masih saja tidak mau terbuka.
"Astaga! Kuncinya kan gue buang ke atas lemari" Ucap Arthalita setelah mengingat keberadaan kuncinya.Arthalita mengambil Kursi dari meja riasnya. Dia menaiki kursi itu agar bisa mencapai atas lemari. Arthalita mendapatkan kuncinya tapi tiba-tiba kursi yang di naikinnya oleng.
"Aduh, aduh gimana nih. Aaaa........."
Hap...
Arthalita merasa tidak benar-benar jatuh sekarang. Dia merasa mengambang di atas udara. Arthalita membuka tangannya yang menutupi wajahnya dengan perlahan. Dia mendapati mata elang Revan yang menatap intens ke matanya.
Dag dig dug, itulah yang di rasakan Arthalita sekarang, baru sekarang dia mendapatkan debaran itu setelah sekian lama berada di sisi Revan.
Arthalita langsung dengan cepat membuayarkannya.
"Kyaaa..Lepasin Gue!" Berontak Arthalita yang jatuh di pelukkan Revan.
Pipi Arthalita mulai memanas, entahlah mungkin semburat merah akan menghiasi pipi putih milik Arthalita.
Revan langsung menagakkan tubuh Arthalita dengan perlahan yang sebelumnya miring.
"Modus banget sih Lo!" Kata Arthalita kesal, padahal dalam hatinya dia sangat bahagia.
"Yee...masih untung Gue bantuin juga" Ucap Revan membela Diri. Ada benarnya juga, untung saja Revan belum sempat pergi dari kamar Arthalita.
"Eumm..ngomong-ngomong pipi Lo merah Tha! Kapan Lo makeup pan nya?" Tanya Revan menggoda Arthalita.
"Dih Apaan, mana? enggak kok... is Apaan sih. Sana pergi siap-siap." Arthalita mendadak salting, dia benar-benat tidak menyangka jika pipinya akan memerah.
Revan hanya terkekeh melihat Arthalita yang sangat lucu ketika salting.Revan meninggalkan kamar Arthalita tanpa berhenti tertawa mengingat ekspresi lucu dari Arthalita.
"REVAN, GUE LAPORIN MAMA KALO LO NGETAWAAIN GUE LAGI!" Teriak Arthalita kesal.
"BODO AMAT!" Balas Revan tak acuh
"IH NGESELIN!"
"BIARIN!" Balas Revan dan tak di sahuti oleh Arthalita lagi. Mungkin dia lelah.Sekarang mereka berdua sudah siap.
Revan memakai jaket hoodie warna silver di pasangkan dengan celana jeans hitam panjang. Sedang Arthalita hanya memakai stelan overall berbahan jeans, luaran Navy dan dalaman kaos putih serta rambutnya yang dia biarkan tergerai.Revan mengeluarkan mobil papanya dari parkiran, sengaja hari ini dia tidak memakai motor, karna dia ingin mengistimewakan Arthalita hari ini. Lagian lucu juga kan kalau Revan bawa Arthalita pake motor vespa nya.
Kebetulan Arthalita hari ini sangat cantik walaupun aslinya Arthalita memang cantik dari sisi manapun.......
"Ya, macet lagi" Monolog Revan kesal yang terjebak macet.
Lalu Revan mengarahkan tangannya memutar salah satu lagu dari Radio.
Lagu treat you better dari Shawn mendes mengalun merdu dari Radio lalu Revan juga ikut bernyanyi mengikuti lagu. Revan memiliki suara yang bagus, jadi terserah Revan yang ingin menyanyi sesuka hatinya, siapa juga yang akan menolak jika suaranya saja bagus. Benar bukan?.
Lagian lagu ini menurutnya mewakili perasaannya saat ini terhadap Arthalita , sekaligus untuk menyinggung gadis itu, semoga dia bisa peka.I won't lie to you
Aku tak berbohong padamu
I know he's just bot right for you
Aku tahu dia tidak cocok bagimu
And you can tell me if i'm off
Dan kamu bisa beritahuku jika aku salah
But i see it on your face
Tapi kulihat di wajahmu
When you say that he's the one that you want
Saat kau katakan kalau dia satu-satunya yang kau inginkan
And you're spending all your time
Dan kau habiskan seluruh waktumu
In this wrong situation
Dalam situasi salah ini
And anytime you want it to stop
Dan kapanpun kamu mau berhenti....I know i can treat you better
Aku tahu aku bisa perlakulanmu lebih baik
Than he can
Dari dia
And any girl like you deserves a gentlemen
Dan setiap wanita seperti mu pantas dapatkan pria yang ramah
Tell me why are we wasting time
Katakan padaku kenapa kita buang buang waktu
On all on your wasted crying
Di semua tangismu yang terbuang.
When you should be with me instated
Saat kau harus denganku sebagai gantinya
I know i can treat you better
Aku tahu aku bisa memperlakukanmu lebih baik
Better than he can....
Lebih baik dari dia....I'll stop time for YOUU....(Bipp..)
"Kyaa... Revan suara lo kok jadi kaya gagak kejepit sih!" Gerutu Arthalita kesal mendengar suara Revan yang tiba-tiba langsung teriak.
"Gue kaget! Lagian tuh mobil main klakson aja tiba-tiba!" Balas Revan membela
"Ya ggak mungkin lah, kalo orangnya ngomong dulu ke Lo!"
"Ya harus dong!"Bip...bip...bipp..
"Hais, tuh kan berisik banget. Buruan jalan!" Kesal arthalita
"Iya tau! Bacot lu mah" Gerutu Revan dengan suara yang sengaja di kecilkan tapi sayangnya masih terdengar oleh sang empu. Satu jitakkan mendarat di kepala Revan"aww.. sakit Tha!"
"Gue denger!"......
Sorry, typo berserakkan
Lanjut...
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreams And Longing
Teen Fiction"Kamu, aku, adalah kita. Serta mimpi dan rindu menjadi milik kita berdua" -Revan Andara "Sekarang, waktu tidurmu hanya untuk memimpikanku, dan biar aku yang merindukanmu." -Arthalita Reynata