Game Over

7.7K 519 35
                                    

'Drap! Drap! Drap! Drap!'

"Selamat Datang Kembali Tuan Wang!"

Suara hormat yang serentak diucapkan saat langkah kaki yang begitu kuat itu menggema di dalam rumah yang seluruhnya dikuasai oleh kaca. Rumah ini sama sekali tidak ada dinding atau sekat yang hanya diberi cat biasa, semua dinding di dalam ruangan ini adalah kaca, kalau bukan kaca maka lukisan dengan ukuran besar ataupun kecil yang sederhana atau rumit ataupun abstrak menjadi penghias dinding-dinding kosong di setiap sisinya.

Walaupun dia jarang di rumah ini, Wang ini sangat ingat jelas dengan semua sudut ataupun ruangan terkecil di dalamnya. Jangan heran walau dia lebih sering menghabiskan waktu di ruangan musik dan kamar pribadinya yang hanya bisa dirinya dan kepala Pelayan yang masuk. Itu pun ada ruangan spesifik yang sama sekali tak boleh disentuh.

Rumah dengan halaman luasnya yang bahkan ada danau pribadi di dalamnya hanya dihuni oleh Tuan Wang, pelayan pribadinya yang hanya boleh pulang setiap akhir minggu, supir pribadi, dan seorang insan yang hanya akan menampakkan dirinya saat akhr minggu tiba.

Wajah insan itu sama sekali tidak pernah diperlihatkan oleh Tuan Rumah mewah ini. Satu-satunya orang yang pernah melihatnya adalah Kepala Pelayan yang sudah bekerja untuk Tuan Wang sedari ia kecil dan Kepala Pelayan itu tidak akan pernah bisa keluar dari rumah ini. Hanya alasan khusus seperti dirinya sakit atau keluarga intinya sedang sangat sangat membutuhkannya di rumah.

Selain itu? Pria egois itu tak akan pernah mengizinkan.

Ruangan pribadi lelaki ini terletak di bagian paling belakang rumah. Sebuah pintu yang akan membawanya pada sebuah tangga tinggi lagi dan baru akan sampai di depan pintu yang sesungguhnya. Ruangan pribadinya sendiri terpisah dengan semua ruangan lainnya. Jadi jangan heran area ruangan pribadi itu akan sangat sepi kecuali pelayan yang sedang tugas membersihkan daerah sana.

Lorong kaca yang menjadi dinding di kiri dan kanan anak tangga memberikan pemandangan kolam besar di bawah mereka. Ruangan ini dipondasikan dengan cerucuk yang besar dimana ada sekitar 8 tiang besi yang menancap dari tanah menjulang 7 meter keatas. Di bawah sana adalah kolam tanaman lotus yang sangat indah, dan di sekitar ruangan ini pohon-pohon tinggi nan lebat melindunginya.

Mati-matian Tuan Wang mencari artsitek terbaik untuknya dan itu pun membutuhkan waktu yang sangat lama.

Tapi, memang usaha tak akan mengkhianati hasil.

Terutama, dia butuh seseorang yang bisa mendesain ruangan pribadinya dan itu juga harus sesuai untuk insan satu lagi yang hidup bersamanya di dalam sana.

Langkah kakinya melambat saat ia memasuki ruangan pribadinya setelah berjam-jam penyiksaan ia harus terpaksa meninggalkan ruangan ini. Tapi, tak masalah karena malam hari akan sangat menyenangkan untuknya, berkali-kali rutinitas ini tak pernah membuatnya lelah. 2 tahun seperti ini, ia sangat bahagia.

Ruangan yang selalu dipenuhi suara yang memilukan. Itu melodi indah untuknya.

"Aku pulang. Kamu sudah makan belum?" Suaranya terdengar sangat lembut, ia langsung menggerakkan kakinya untuk berjalan masuk ke dalam ruangan yang didesign khusus berada menghadap kearah matahari terbit itu.

"YiBo.."

Lelaki itu agak tersentak mendengar kalimat yang sangat sangat ia jarang dengar langsung lewat gendang telinganya sendiri. Sungguh ia sangat senang sampai-sampai jantungnya berdetak terlalu kuat, panas menjalar begitu saja di kepalanya, secara refleks pun ia mengangkat tubuhnya untuk merengkuh insan itu. Menenggelamkan wajahnya di tengkuk sempit itu dan berbisik, "Aku merindukanmu."

"YiBo aku.. aku minta maaf.." tubuh itu sungguh bergetar, seperti ia baru saja melihat hantu atau sebentar lagi jiwanya akan ditarik oleh malaikat pencabut nyawa. Ia sangat ketakutan sampai-sampai kulitnya terasa sangat dingin di sisi manapun.

Chain - YiZhan - [Bahasa Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang