Part 2 [ Sejak saat itu ]

47 6 0
                                    

{Adisty POV}

Sudah hampir 2 bulan sejak kejadian di kafetaria itu. Lelaki yang gerak-gerik nya berhasil membuat ku terperanjat karena terkejut dengan segala dugaan pribadi ku terhadap nya.

Aku masih melihat nya,setiap pagi,siang,sore dan bahkan malam hari. Ya, sekarang aku selalu bertemu dengan lelaki itu. Dia adalah satu-satunya putra dari presdir di perusahaan tempat ku bekerja.

Dia ditunjuk menggantikan posisi ayahnya dua bulan lalu. Pak Adi Pramuja,yang biasa orang-orang kantor panggil pak adi adalah presdir kami. Dan anak nya, Putra Bima Geo Pramuja yang kini menggantikan nya.

Aku mendengar dari karyawan perempuan,bahwa pramuja adalah marga mereka. Keluarga Pramuja cukup dikenal di Jakarta,mereka termasuk golongan orang-orang kelas atas. Sedangkan aku? Aku hanyalah gadis biasa dengan hidup yang berkecukupan. Alhamdulilah.

Ayahku seorang pengusaha dibidang makanan. Ia memiliki beberapa restoran yang cukup terkenal dibeberapa kota. Sayang nya,ayah meninggal saat aku kelas 2 sma. Dan Ibuku punya usaha Wedding organizer,yang sekarang dilanjutkan oleh kakak ku. Karena ibuku juga sudah meninggal saat kelas 2 sma.
Semua usaha orang tua,kakak ku lah yang melanjutkan nya.

Tapi tetap saja, keluarga ku tidak ada apa-apanya dengan Pramuja. Mereka jauh berbeda kelasnya denganku.

Kenapa orang tua ku meninggal? Sudahlah, tak usah dibahas. Itu hanya akan membuka luka lama. Sedangkan aku tinggal sendiri dirumah yang besar, sebenarnya aku tinggal bersama kakak ku dan istrinya. Tetapi kakak terlalu sibuk. Dan istrinya lebih memilih dirumah orang tua nya saat kakak ku pergi.

Walaupun aku tinggal sendiri,masih ada pembantu yang menemani ku. Bik Iyem. Biasa aku panggil bik yem.
Akupun tidak pernah pulang larut malam,aku tetap menjalankan apapun yang memang dilarang untuk perempuan.

Dan mengenai aku yang selalu bertemu lelaki itu, ahh maksudku pak Pram. Karena aku adalah sekretaris nya. Yah, jabatan ku adalah seorang sekretaris disana. Karena itu aku selalu bertemu dengan nya.

Sejujurnya,aku tidak terlalu suka dengan Pak. Pram, dia orang yang sangat dingin,dingin,dingin,dan dingin. Dan cara bicaranya selalu membuat ku kesal. Sungguh singkat,tidak padat,dan tidak jelas.

Aku selalu harus bertanya,bertanya,dan bertanya. Seakan dia ingin aku mengerti apa yang ia inginkan hanya dengan beberapa kata saja. Aneh.

Tapi aku akui,Pak. Pram sangatlah tampan sebagai lelaki. Matanya yang tajam,dan sedikit kecil. Bibirnya yang tipis tapi seksi. Dada nya yang bidang bagai captain america, punggung nya yang lebar bagai meja tenis. Tinggi badan nya menakjubkan,dan aura yang ia pancarkan. Wahhh,semua akan terpana.



























.
.
.

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.






Halo halo readers cantik ganteng imut.
Gimana part ini? Membosankan?
Iyaa aku tau ko wkwk,memang membosankan. Aku aja ngetiknya bosen wkwk. Tapi dipart ini aku lebih menekan kan bagaimana sih si Adisty ini,dan sedikit pengenalan tokoh. Jadi kalo membosankan maaf ya.

Jangan lupa vote dan koment ya kalau ada typo dan jangan lupa kritik dan saran nya.

Hope you enjoy guys reading my story. 💙💎
See you next part. Byebye



Haebaragi.





Do you Feel It? : When I See Hell [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang