(?????) P.O.V.
Aku melihat anak baru itu berdiri kaku di tengah ruangan. Apa yang dia lakukan?
"Hey." Panggilku, ia menengok ke arahku dengan tatapan datar.
"Hm?" Tanyanya.
"Kau sedang apa?" Tanyaku dengan sama datarnya.
"Kenapa kau peduli?" Tanyanya tanpa emosi.
"Hhh..sudahlah" Kataku sambil mengusal rambutku.
"Hey, hanya saran, jangan terlalu memikirkan perkataan Hyunsuk, dia memang tegas, tetapi didalam, dia tidak seperti itu." Kataku. Ia, Tzuyu? Apa itu namanya? Menangguk.
"Kenapa kau memberiku saran? Kita bahkan belum kenal?" Tanyanys curiga. Apa-apaan dia?
"Kalau begitu mari berkenalan. Sehun Oh, kau Tzuyu bukan? Tzuyu Chou?" Kataku sambil mengulurkan tangan.
Tzuyu menatapnya sesaat, lalu menatap mataku.
"Benar." Katanya dengan perlahan menggenggam tanganku. Tangannya halus, dan sangatlah pucat. Ada beberapa luka goresan, dan tato putih yang dilapis-lapis di pergelangannya. Kukunya panjang, tapi sangat berantakan.
Deg!
Zzzrt!
Apa ini? Aku merasa setruman ditanganku dan segera melapaskan pegangannya.
"Urgh...." Tzuyu memegangi kepalanya pusing.
"Hey, kau tidak apa-apa?" Tanyaku hendak memegang pundaknya.
SPAK!
Ia menepis tanganku lalu menatapku tajam.
"Jangan sentuh aku." Katanya dingin.
Aku memasukan tanganku kekantongku lalu menatap kebawah malas.
'Jual mahal', bukan begitu? Tidak bisa dipercaya.
Tetapi aku yakin ada sesuatu yang aneh dengannya, setruman tadi bukan kebetulan.
"Tzuyu! Tzuyu!" Teriak seseorang dari jauh. Bagus, wanita aneh lainnya.
"*Hah*...*hah*... Disini kau rupanya." Kata Sana, si perempuan yang selalu jatuh itu, dengan terengah-engah.
"Tenaga manusia kuat juga ya? Aku terdorong-dorong tadi.." Katanya sambil menepuk pundak Tzuyu, lalu tersenyum.
"Eh? Kau tidak apa-apa?" Tanya Sana ke Tzuyu, saatia menyadari betapa pucat wajahnya.
"Aku baik-baik saja, hanya sedikit pusing-" kata Tzuyu hampir terjatuh.
"Sial." Umpatnya.
"Tzuyu, kau hampir pingsan!" Sana menatap Tzuyu khawatir. "Kita ke puskesmas sekarang juga!" Sana melingkari tangan Tzuyu dilehernya.
"Kau mau bantu apa diam saja kayak patung?" Kata Sana padaku dengan tatapan kesal. Kesal? Mengapa kau kesal? Dia sendiri yang pingsan, apa hububgannya denganku?
Aku memutar mataku dan menyentuh tangan Tzuyu.
Lagi-lagi ditepis.
Sialan, kau pikir aku lelaki mesum atau bagaimana?
"Kau mau kubantu atau tidak?" Kataku kesal.
"Hh..." Tzuyu pun pasrah dan membiarkanku melingkari tanganya dileherku.
Sana dan aku menggendong Tzuyu ke pintu puskesmas yang tidak terlalu jauh dari ruang olahraga.
"Kau sampai sini saja, terimakasih ya.." Kata Sana.
"Ya." Balasku singkat.
Tzuyu menatapku sekali lagi sebelum masuk ke pintu puskesmas.
Sepertinya itu sudah mulai terjadi, aku harus beritahu yang lainnya.
HAI!! MAAF BANGET BUAT SHORT CHAPTER, KARENA BENTAR LAGI BAKAL DATENG CHAPTER PANJANG ^^
TAPI DITULIS DULU YA GENGS, MOHON TUNGGU :V
TERIMAKASIH BUAT KALIAN YANG SUDAH NUNGGU LAMA BANGET BUAT CERITA INI UPDATE, SEKARANG MALAH W KASIH YANG PENDEK, KESEL :V
YA YA.. W TAU W LELET, SABAR YE..
DAN MAKASIH BANGET BUAT 1K READS!! 💞💞 KALIAN YANG TERBAIK!
KAMU SEDANG MEMBACA
MUTANTS | KPOP
FanfictionSelamat datang di Therya High School! Sekolah terbaik dan termewah di Korea selatan yang hanya boleh di masuki oleh orang-orang tertentu. Sekolah ini sudah berjuta-juta kali masuk ke berita majalah dan saluran TV bergengsi. Tetapi ada satu hal yang...