chapter seven : strange pt.2

114 17 7
                                    

Sana's P.O.V.

Tzuyu melirik Sehun sekali lagi sebelum masuk ke puskesmas.

Tatapannya sayu-----ya, memang tatapannya selalu sayu, tapi kali ini berbeda, seakan ada yang ingin dia katakan.

Aneh, kenapa Sehun menunggu didepan pintu seperti itu? Bukankah dia sangat 'dingin' dan 'cuek'? Pikirku curiga. Ia menyadariku menatapnya, lalu menggerutu, dan akhirnya pergi.

Ada apa dengannya? Aku hanya menatap, apakah sebegitu menyebalkannya? Gerutuku.

Hhh sudahlah Sana! Lelaki populer 'Ego' nya selalu besar!

Aku mengikuti Tzuyu masuk kedalam puskesmas.

"Hadeeehh... Kau berat juga ya?" Candaku sambil membenarkan punggungku, dan dibalas tatapan sinis darinya.

"Hahaha... Hanya bercanda." Aku tersenyum, lalu membantu Tzuyu duduk di atas kasur puskesmas.

"Kau tidak apa-apa?" Tanyaku, duduk disampingnya.

"Tidak apa-apa, Hanya sedikit pusing, itu saja." Balasnya datar. Tatapannya kosong dan melamun. Apakah ia sedang memikirkan sesuatu?

"Hey, masa orang pusing biasa bisa sampai jatuh begitu?" Kataku sambil memukul pelan lengan Tzuyu.

Aku meletakan tanganku di keningnya, yang membuatnya terkejut.

"Ini hanya tanganku." Kataku meyakinkannya. Ia terdiam, lalu mengangguk.

"Kau tidak panas, mungkin kau kurang minum?" Kataku, melepaskan tanganku dari keningnya.

Reflek, aku turun dari kasur dan berkalan ke dispenser air.

"Ah... Aku baru ingat aku belum minum dari kemarin.." Gumamnya. Pantas saja ia pucat. Aku berbalik, dan menatapnya tidak percaya.

"Ish, kau ini." Aku memberikan gelas berisi air, dan ia meminumnya tanpa bernafas. Gelas itu lumayan besar, dan ia meminumnya seperti Hamster yang kehausan.

"Hey! pelan-pelan.." Kataku tersenyum sambil tertawa kecil.

"Terimakasih." Katanya, meletakan gelas yang sekarang kosong itu disampingnya.

"Sama-sama!" Balasku dengan senyuman.

"Kau.........pintar juga dalam merawat orang ya." Kata Tzuyu lirih.

Aku terdiam sebentar.




Ah.....ingatan itu lagi..




'Sana...kamu mau kan?'






"Itu hal yang dasar kok, semua orang perlu cairan, bukan begitu?" Balasku, tersadar dari lamunanku. Mengapa disaat seperti ini?..

Tzuyu mengangguk pelan, lalu melihat ke sekeliling ruangan.

Ruangan puskesmas memanglah luas, terdapat lebih dari sepuluh kasur, dinding yang sejuk, dan banyak jendela.

MUTANTS | KPOPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang