Tepat hari ke-5 setelah Nako dibawa ke Rusia, Chenle dengan setia menemani Nako yang masih damai mengarungi alam mimpinya. Mark juga rutin memberikan Nako vitamin maupun obat dan segala keperluan Nako. Chenle sedang menatap Nako dan menggenggam lengan gadis itu Seolah memberikan kehangatan dan kekuatan. Chenle terus memandangnya sendu, hingga Chenle merasakan pergerakan jari Nako, Chenle yang terkejut dengan spontan melepaskan genggamannya dan memanggil Mark, tidak lama kemudian Nako membuka matanya. Mata itu perlahan membuka dan mengerjap menyesuaikan cahaya lampu diruangan itu.
Nako melihat sekitarnya dan menatap kedua orang itu, lalu menaikan alisnya.
"Aku dimana? Dan kalian siapa?"
Nako bertanya sambil memegangi kepalanya yang terasa pening.
"Dirumahku, Rusia, Aku mark."
Nako kembali mengerjap setelah mendengar kata Rusia.
"Aku Chenle."
Nako lagi-lagi mengerjapkan matanya lucu, Mark saja sampai gemas sendiri melihatnya, ingin mencubit pipinya namun sayang dia sakit.
"Chenle oppa."
Nako merentangkan lengannya lalu menangis, Chenle yg peka kemudian mendekat dan mendekap nako, Chenle merasa senang karena Nako mengingatnya lagi. Sedangkan mark, dia sibuk mencari data Nako kemudian mengambilnya dan menarik Chenle keluar.
"Ada apa Mark?"
Mark menghela nafasnya kemudian menepuk pundak Chenle.
"Nako teringat akan orang-orang dimasa lalunya tapi dia melupakan orang-orang dimasa saat dia sadar, seperti teman-temannya."
Chenle kaget, dan menutup mulutnga
"Bagaimana bisa?""Dia hanya mengingat memory saat ada kau dan yang dia kenal semasa kecil, ini tidak permanen, tapi bisa saja jadi permanen karena tidak ada perawatan dan tidak ada yang mengingatkannya."
Chenle terduduk kemudian berusaha memutar otaknya. Seperti ada lampu yang menyala dipojok kepala Chenle, dia kemudian mengambil ponselnya dan mengetikkan nomor.
"Datanglah keRusia, kutunggu, tanpa teman."
Belum juga yang ditelfon mengucapkan kata-kata, Chenle dengan seenak udelnya mematikan sambungan. Chenle menunduk dan mengusap kepalanya, dia sedang berpikir, semoga cara yang dia rencanakan akan berhasil dan membuat Nako mengingat semua orang.
🌺🌺🌺
Di Bandara Rusia, terlihat seorang Pria tinggi yang mendominasi pemandangan Bandara tersebut, karena paras Pria itu mencolok dari sekiannya pria yang berlalu lalang di sekitar Bandara, ayolah siapa yang tidak akan terpana dan terfokus kepada pria itu, pria putih, tinggi, dan manis. Sedangkan sang Pria hanya acuh mendapat tatapan memuja dari para gadis disana.
Pria itu terus menghubungi nomor yang menyuruhnya kemari, siapa lagi kalau bukan Chenle, tak lama setelah itu, terlihat mobil berwarna silver berhenti didepan pria itu dan membuka kaca mobilnya.
"Ayok buruan masuk"
Pria itu mendengus kemudian masuk kedalam mobil.
"Lambat sekali kau ini."
"Dan berisik sekali kau tuan Jeno."
Chenle hanya menatap sinis Jeno dan kembali memfokuskan pandangannya kejalanan.
"Oh iya, ada apa kau menyuruhku kemari?" jeno menatap Chenle dengan serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
What?-Yabuki Nako✔️(END)
Fanfiction"Berapa kali sih gua bilang, gua tuh nolongin lu bukan karena suka sama lu goblok, gua tuh cuma kasian liat lu dimalu-maluin cewek gua, paham kan-!!" -Na Jaemin "Salah ya? Kalau suka sama cowok yang udah nolongin kita"-Yabuki Nako "Jangan sedih teru...