kembali

109 22 0
                                    

Author POV

Sudah dua hari lama nya tuan kim menemani putrinya yang tertidur dengan nyaman di ranjang rumah sakit.

"Kapan kau akan bangun Umji ya? Apa dunia mimpimu se indah itu? Hingga kau lupa untuk bangun dan menyapa appa mu ini?". Tuan kim menatap tubuh putri tercinta nya itu sendu.

Memang dokter mengatakan tidak ada yang menghawatirkan tentang kondisi Umji. Hanya perlu menunggu hingga putri tidur itu membuka matanya.

Tuan kim menggenggam tangan putrinya. Dan mengelus punggung tangan itu lembut.

"Kau akan menikah. Dan sekarang kau justru terbaring di sini. Kapan kau akan bahagia putri ku? Bahkan pernikahan ini bukanlah pernikahan impianmu. Dan pria calon suami mu tengah koma. Apa kesalahan appa di masa lalu hingga kau terimbas seburuk ini Umji ya?". Tuan kim berkaca kaca. Ia kasihan dan prihatin dengan kondisi putrinya. Sebagai ayah tuan kim telah merasa gagal dalam memberikan kebahagiaan untuk putri semata wayang nya itu.

Tuan kim menunduk lesu. Hingga satu dua tetes air matanya jatuh. Yang ia harapkan untuk putrinya hanya sederhana. Ia hanya ingin Umji bahagia. Hanya itu. Tapi semua kebahagiaan itu seperti terasa menjauh.

Hingga tanpa sadar tuan kim tertidur dalam isaknya. Tangan nya masih setia menggenggam tangan putri nya.

Umji POV

Suga bilang jika aku menutup mataku dan aku merelaks kan pikiran ku maka aku akan mendengar suara orang orang di dunia nyata.

Tapi kenapa aku tidak mendengar apapun? Apa sekarang ini aku sedang terbaring seorang diri? Atau aku hanya kurang relaks?

Aku membuka mataku. Dan ku lihat ke sisi samping tubuhku. Suga sedang memejamkan matanya. Ia terlihat damai. Kira kira apa yang ia dengar di dunia nyata?

Oke. Aku akan mencoba lagi. Aku hanya perlu menutup mata dan relaks. Ya. Relaks.

Aku kembali mencobanya. Aku benar benar me relaks kan pikiran ku. Ku tarik nafasku dalam dan menghembuskannya perlahan.

Aku pun memejamkan mata ku. Dan mencoba se relaks mungkin. Hingga tanpa ku sadari aku telah benar benar tertidur tanpa mendengar satu pun kalimat di telingaku.

Author POV

Mata itu membuka. Gadis itu mencoba mencerna apa yang terlihat oleh netra nya kini.

Putih.

Dan aroma ini? Ia kenal aroma ini.
Aroma khas obat obatan.

Dimana ia kini?

Gadis itu mengerjap beberapa kali. Mencoba untuk menetralkan cahaya yang masuk retina nya. Kepalanya terasa berat dan pening.

Setelah matanya berhasil terbuka sempurna. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh arah.
Dan gadis itu sadar jika dirinya terbangun di satu kamar di rumah sakit.

Lalu pandangan nya tertuju pada seorang pria yang terlihat tertidur di sisinya.
Pria itu terlihat damai dalam tidurnya. Tapi gadis itu masih bisa melihat kesedihan dalam tidur damai pria itu.

"Appa..." suara gadis itu, Umji terdengar lemah dan pelan.

Tatapan Umji tertuju pada tangannya yang di genggam oleh pria yang masih tertidur itu.
Umji pun menggerakkan tangannya hingga pria itu, ayahnya terbangun.

"Umji ya... kau sudah sadar?" Tanya tuan kim sambil mendekatkan kursinya ke arah ranjang.

"Nde appa, memangnya sudah berapa lama aku tertidur?" Tanya Umji dengan suara yang masih lemah. Ia juga belum bisa menggerakkan kepalanya. Karena lehernya di sanggah akibat patah karena tabrakan itu.

"Dua hari. Umji, noe gwenchana?". Wajah tuan kim masih terlihat cemas.

Umji terlihat bingung sesaat lalu tersenyum pada ayahnya.

"Hm. Nan Gwenchana appa".

Umji POV

Jadi aku sudah tak sadarkan diri selama dua hari. Hanya dua hari. Tapi rasanya aku sudah ada dialam mimpi itu selama berhari hari lamanya.

Suga......

Seketika hatiku sendu mengingat aku membuka mata dan tidak lagi menemukannya.

Apakah ia nyata?
Jika iya, aku berharap akan bertemu dengannya kelak.

Sepertinya hatiku telah tertinggal di dunia semu itu. Hatiku telah tertinggal padanya.

Suga. Pria pucat itu dengan lancang sudah menyedot habis semua hati ku. Hingga hanya kehampaan yang aku bawa ke dunia nyata ini.

Sungguh egois memang ketika aku justru merasa ingin kembali ke alam mimpi itu. Menemui suga dan menghabiskan waktu bersamanya.

Ah.... aku rasa aku sudah gila. Jika aku kembali lalu bagaimana dengan ayahku? Dunia ini adalah dunia yang nyata. Di sini lah aku harusnya berada. Mungkin saja suga itu hanyalah bayangan yang tidak nyata. Atau mungkin semua ini hanya mimpi ku saja. Dia tidak pernah benar benar ada.

Seketika mataku memanas. Air mataku menetes mengingat cinta yang ku jatuhkan pada pria yang bahkan aku tak tau ia nyata atau tidak. Sedikit tidak rela dengan kembalinya aku ke dunia nyata ini.

Aku memejamkan mataku. Berharap jika aku membukanya, aku akan kembali ke padang rumput itu, di bawah pohon apel itu, dengan angin yang berhembus lembut itu. Aku ingin membuka mataku dan merasakan semuanya lagi. Dan kembali melihatnya. Pria itu, suga. Aku ingin melihatnya sekali lagi.

Namun ketika aku membuka mataku yang kulihat tetaplah sama. Kamar rumah sakit. Aku sedih.

Egoiskah aku yang justru berharap tak tersadar dari tidurku sementara ayahku selalu sedih melihat ku selama aku terbaring tak sadarkan diri.

Bukankah memang cinta itu egois?

Author POV

Suga membuka matanya. Semua masih sama padang rumput itu dan juga angin yang berhembus lembut terasa dikulitnya.

Ia mengedarkan pandangannya ke samping tubuhnya.

Seketika ia terkejut dan bingung. Kemana gadis itu?
Apakah ia telah pergi?

Suga berjalan mengitari pohon apel tersebut. Mencoba mencari gadisnya.
Gadisnya?
Ya. Suga sudah memanggap Umji adalah gadisnya.
Namun seperti apapun ia mencoba untuk mencari dan meneriakkan nama Umji yang ia dapati hanyalah kesepian yang sama seperti waktu waktu lalu sebelum bertemu gadis itu.

Sepi. Dunia ini semakin terasa mencekam bagi suga.
Satu kata yang paling ia takuti di dunia ini adalah kesepian. Karena itulah yang kembali ia rasa kini.

"Kau pergi, kau benar benar telah kembali." Lirihnya sendu.

Kenapa dirinya tidak bisa untuk terbangun. Dia juga ingin kembali ke dunia nyata yang sudah entah berapa lama tak ia lihat.

Tapi harus bagaimana? Suga tak tau caranya untuk kembali.

Suga pun menangis. Ia menangis sekencang kencangnya.

Untuk pertama kalinya setelah bertahun tahun lamanya ia kembali bisa merasakan air matanya yang mengalir.

Ia menangis setelah bertahun tahun lamanya tak pernah menangis. Umji telah membuatnya takut kehilangan. Takut tak akan bisa terbangun. sangat takut. Setelah selama ini ia hanya tenang meskipun dunia yang ia tapaki ini tak berujung. Tapi kini ia benar benar cemas dan ingin terbangun kembali ke dunia nyata dan mencari gadisnya. Mencari gadis yang sudah membuatnya jatuh hati.

Ia bertekad menemukan cara untuk terbangun. Ia harus bisa sebelum sang gadis pujaan menikah dengan pria yang di jodohkan dengannya.



-tbc-

-gimana sih menurut kalian cerita ini. Tolong komen dong. ☺
Aku sih rencananya bikin cerita ini pendek aja.
Jadi gak akan ada konflik konflikan gitu.
Cerita ini akan berfokus pada suga dan umji aja.
Jadi tolong kasih dukungannya ya guys...
Biar aku semangat 😊😊-

dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang