kenyataan

125 25 0
                                    

Author POV

Umji masih terpana menatap diri pria yang begitu ia rindukan dengan mata berbunga bunga. Ia yakin jika saat ini dirinya tengah kembali ke dunia semu yang menyatukan ia dan pria pucat itu.

Hingga mereka sarapan bersama pagi ini, umji sejenak tak mau ambil pusing tentang keadaan 'raga aslinya' yang dia yakini tengah pingsan di kamar ahjussi cabul suaminya.

Namun dia bingung. Kenapa tempat mimpi ini sama dengan rumah suaminya?. Yang membedakan hanya jika di dunia yang ia yakini adalah alam mimpi ini, ia di temani oleh suga. Pria pucat tampan manis pujaan hatinya.

Tak peduli dengan kejanggalan yang ia pikirkan sendiri, umji lebih memihak sisi hatinya yang tengah dirundung kebahagiaan di banding tanya dan kebimbangan di sisi hati berlawanan.

Drrtt..drrttt

Lamunan umji teralih dengan getaran benda pintar persegi milik suga yang terletak di atas meja.

'Apa alam mimpi yang kumasuki dengan suga sekarang sudah maju. Handphone itu bukannya keluaran terbaru?'

Umji masih bingung dalam pikirnya. Sangat jelas dunia mimpinya sekarang sangat canggih dalam sekejap. Padahal baru beberapa bulan sebelumnya yang ia lihat di alam ilusi ini hanya kepolosan alam yang mengunci kekaguman mata.

"Ya. Saya akan kembali hari ini juga. Terima kasih jim."

Suga menutup sambungan telepon dan meletakkannya kembali ke atas meja. Dan umji hanya mengikuti setiap gerak suga melalui sudut matanya.

"Sepertinya kita harus kembali sekarang. Seorang klien penting memajukan meeting. Tidak apa apakan?".

Meeting? Klien? Wah... apa sekarang dunia mimpi ini juga sudah banyak penghuninya?

"I - iya. Tidak masalah".

Umji memiringkan kepalanya samar. Matanya lurus menatap suga yang sedang sarapan dengan sesekali mengutak atik handphone di tangannya. Batinnya mulai meragu.
'Apa ini bukan di alam mimpi?'

Dan disinilah umji sekarang, duduk di bangku penumpang yang bersisian dengan kemudi dimana presensi suga tengah menyetir dalam fokus ke jalan dihadapannya.

'Sekarang ada mobil juga, dan mobil ini juga sama dengan mobil yang terakhir aku lihat di rumah si ahjussi itu.'

Pikirannya tak henti bermonolog ria. Sesekali matanya akan melirik dengan tatapan penuh selidik ke pria yang tengah duduk di sampingnya.

'Apa sebenarnya ini memang dunia nyata. Tapi jika ini nyata kenapa suga oppa ada disini?.'

'Terus dimana si ahjussi bernama min yoongi itu?, kenapa aku tidak melihatnya sama sekali?'

Mobil yang dikemudikan suga akhirnya sampai di gedung perusahaam yang menjulang tinggi dan kokoh dengan nama perusahaan di sisi atas gedung nya "MinS".

Mereka memasuki gedung dan langsung menaiki lift ke lantai 25. Ruangan CEO.

"Kau tunggu saja di ruanganku, aku tak lama."

Suga terlihat sudah rapi sekarang. Karena dari busan tadi mereka mampir ke butik untuk membeli pakaian yang kini di pakai oleh suga dan juga umji. Suga dengan setelan jas yang tampak berkarisma dan umji dengan dres berlengan se siku dan panjang selutut berwarna hitam yang elegan.

"Masuklah. Aku keruang meeting dulu."

Titah suga yang langsung di patuhi oleh umji.

Suga beranjak ke ruang meeting bersama dengan jimin sementara umji memasuki ruangan bertuliskan CEO di pintunya.

dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang