WTYD || 6. Chased by Death

62 9 4
                                    

Sebelumnya, aku mau mengucapkan "Selamat menunaikan ibadah puasa" bagi kalian yang menjalankan ☺

Semoga diberi keberkahan. Dan semoga dihari pertama kalian puasa ini, puasanya lancar. Nggak cuma hari pertama doang dong, tapi seterusnya sampai hari ke 30. Jangan pada curi-curi ya hehe...

Oke sekarang lanjut baca...

Sebelum baca, boleh dong minta vote nya?

Udah?

Oke lanjut.

Happy reading :*

***

***

***

Di bawah teriknya matahari kini Stella dan teman-temannya sedang berdiri di tengah hamparan lapangan hijau yang luasnya dua kali lipat dari lapangan di sekolahnya. Mereka saat ini tengah mendengarkan kakak pembina yang sedang memberikan intruksi demi kelancaran jalannya persami.

"Nah, untuk sangga Kartini untuk kegiatan MCK berada di rumah Pak Kamto. Letak rumahnya berada di ujung kampung," ujar salah satu kakak pembina dengan pengeras suara.

Stella berdecak kesal. "Yah Dy, jauh amat sih."

"Kenapa lo? Takut kalo jalan kesana? Katanya nggak takut sama yang 'begituan'," kata Audy menggoda.

"Heh gue nggak takut ya! Gue cuma males aja kalau harus jalan jauh," sanggah Stella.

🐾🐾🐾

Saat matahari mulai enggan menampakkan wujudnya, Stella mengendap-endap mendekati tas milik Fika yang tergeletak di ujung tenda.

Mumpung si empunya sedang tidak berada di sekitar tenda.

Stella membuka tas Fika dengan hati-hati dan meletakkan telur busuk yang terbungkus kantong plastik di dalam tasnya.

"Mampus lo! Selagi gue masih hidup, hidup lo nggak akan tenang Fika," ujarnya seraya menyunggingkan bibir.

"Woy!"

Stella terjengit kaget saat sebuah tangan menepuk bahunya. "Anjir lu, bikin jantung copot!" Stella siap melayangkan pukulan, namun ia urungkan.

"Ngapain lu?" tanya Audy yang tadi mengageti Stella. Ia menggangkat sebelah alisnya meminta kejelasan pada Stella.

"Ngebuat idupnya Fika nggak tenang," ucap Stella enteng.

"Njir, udah kaya hantu gentayangan aja lu." Audy terkekeh. Ia tidak kaget lagi dengan kerjaan Stella. Namun ia juga tidak dapat mencegahnya. Ia tidak mau ikut campur dalam urusan per-dendam-an sahabatnya itu. Selagi bukan urusan bunuh membunuh.

"Udah ayok makan. Tuh makanannya udah mateng." Lalu Audy mengajak Stella untuk keluar tenda.

🐾🐾🐾

Selesai menunaikan solat maghrib di musholla yang ada di kampung itu, Stella segera bergegas untuk menuju tendanya.

Hari ini Audy tidak ikut bersamanya, karena sedang datang bulan. Dia juga sengaja menolak tawaran temannya untuk jalan bersama menuju tenda. Ia berjalan sendirian di jalanan yang sudah sangat sepi, padahal ini hari belum terlalu larut. Kedihupan di kota dan di perkampungan ternyata sangatlah berbeda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WELCOME TO YOUR DEATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang