"Masuk dulu" Ajak Vania saat telah sampai dirumahnya.
"Iya"
Diandra mengikuti langkah Vania dari belakang. Dan Diandra mengambil tempat untuk duduk di sofa ruang keluarga Vania.
"Diandra apa kabar?" Sapa Rizal dengan ramah.
"Alhamdulillah baik om,tante kemana om?" Diandra langsung berdiri dan menyalimi ayah dari sahabatnya itu.
"Lagi di belakang tuh,ayo duduk" Ajak Rizal kembali.
Diandra pun duduk kembali,begitu pula dengan Rizal.
"Gimana sekolahnya?" Tanya Rizal sembari mengambil beberapa lembar koran yang ada di atas meja.
"Lancar kok om"
"Baguslah kalo begitu"
"Kalo Vania,gimana dia disekolah?""Emm,ya seperti biasa aja om,gaada yang berubah. Hehe"
"Oh iya. Dia deket sama cowok gak?" Tanya Rizal dengan wajah yang sangat penasaran.
"Emm,dia.."
"HEYY!" Tiba-tiba saja Vania datang dan memotong pembicaraan tersebut.
"Kamu ini Van,jangan ngagetin gitu kenapa" Tegur Rizal.
"Abisnya,papa itu bahas cowok terus kalo ngobrol sama Diandra atau Alexa" Ketus Vania yang kini berdiri di samping ayahnya itu.
"Nanya doang kan gak masalah" Alibi Rizal.
"Au ah. Ayo Din,ke kamar aja. Males,ada bapak-bapak kepo disini"
"Maksudnya apa? Tersinggung nih papa"
"Engga,lupain aja. Vania ga ngomongin papa kok" Ucap Vania yang kini menatap ayahnya dengan penuh senyuman manis.
"Emm,kalo gitu Diandra ke atas dulu ya om"
"Iya"
"Nanti kasih tau yang tadi ya Din" Bisik Rizal kepada Diandra."Papaa,udah loh" Rengek Vania.
Vania dan Diandra pun bergegas menaikki anak tangga dengan cepat.
"Kesel banget sih gw" Ketus Vania yang kini duduk di meja belajarnya.
"Kalo gw tadi ga dateng,pasti lo bakal cerita tentang Erick kan?"
"Kok diem si?" Tanya Vania kembali.
"Gw masih ngatur nafas! Lain kali gw naik tangga sendiri aja,gausah pakek di gandeng! Jalan lo cepet banget panjul!!" Bentak Diandra.
"Yee,bukan gw yang kecepetan,lo aja yang emang lamban" Ledek Vania.
"Lagian ya,kenapa juga si kalo gw cerita tentang Erick?"
"Ya gaboleh lah!"
"Alesannya?" Tanya Diandra yang kini duduk di atas ranjang Vania yang empuk itu.
"Ya kan gw sama Erick udah berakhir,gaada yang penting lagi tentang dia,kenapa harus cerita ke papa?" Jelas Vania.
"Iya sih,tapi kan apa salahnya gitu"
"Dah,diem. Pokoknya papa gaboleh tau"
"Itu aja intinya,titik" Ucap Vania yang menyudahi perdebatan itu.***
"Woy!!" Teriak seseorang yang menyambut kedatangan pemuda itu di kamarnya.
"Apaan?" Tanya pemuda tersebut.
"Lo ini jogging gak ngajak-ngajak" Ketus Ari.
"Eh tongkol! Tadi udah gw ajak,emang dasar lo aja yang KEBO. Tau lo" Ucap Erick yang menahan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bubble Love
Teen FictionIni tentang dia yang tak pernah mau mengenal 'CINTA'. Mendengar kata itu aja sudah membuatnya sangat geli. Tapi,apakah ada yang bisa merubah perasaannya tersebut? Lanjut masuk ke blog ini ya❤️ InshaAllah sering update guys🙏 Makanya,klik tombol Vote...