"Mengapa ia bisa berubah drastis dengan hanya waktu yang sangat singkat?"
"APAAN SIH INI?" Sambung Vania.
Karena suara Vania yang cukup kencang,sontak saja hal itu membuat Alexa bertanya kepada gadis itu, "Kenapa Van?"
"Ini,tas gw kok penuh permen karet semua sih,ih" Jawab Vania,sembari mengeluarkan tasnya dari laci meja.
"Tuh kan,ini dari laci mejanya. Perasaan gw ga makan permen karet,apalagi banyak kayak gini" Sambungnya lagi.
"Ih,iya nih! Kalo gini mah tas lo bisa rusak Van" Ucap Alexa sambil memperhatikan tas Vania yang sudah penuh dengan permen karet.
Vania yang sudah kebingungan tersebut tiba-tiba teringat dengan seorang pemuda.
"Pasti ini kerjaannya Erick" Batin Vania.
Erick yang melihat Vania sudah gusar dan kebingungan tersebut hanya menampilkan ekspresi datarnya yang tidak perduli akan kejadian tersebut.
Dengan sangat terpaksa Vania pun harus membiarkan tas nya penuh dengan permen karet,dan melanjutkan mencatat Bahasa Inggris.
Bel istirahat pun berbunyi,menandakan waktunya untuk beristirahat.
Saat Miss Eny sudah keluar dari kelasnya,ia melihat Erick yang ingin keluar pula dari kelas tersebut.
Dengan cepat Vania menghentikan langkah pemuda berbadan jauh lebih tinggi darinya itu.
"Eh lo!" Ucap Vania.
Tetapi Erick tak menggubrisnya,ia hanya menaikkan satu alisnya sebagai tanda ia menanggapi perkataan gadis itu.
"Ini semua pasti perbuatan lo kan?" Tanya Vania dengan nada tinggi,sambil menunjukkan tasnya yang telah penuh dengan permen karet.
"Punya bukti apa lo?" Tanya Erick dengan raut wajahnya yang datar.
"Ya gapunya sih,tapi gw tau dan yakin, ini lo yang ngelakuin!" Tuduh Vania.
"Lo kenapa nuduh gw? Caper lo sma gw?"
Mendengar perkataan Erick,Vania pun langsung membulatkan matanya,yang bertanda ia sangat terkejut.
"Eh,lo kalo ngomong jangan sembarangan!" Bentak Vania.
"Nyesel gw ngeladenin orang kayak dia" Batin Vania.
"Udah Van,sinii! jangan asal tuduh orang loh,bener kata Erick,kalo lo salah gimana?" Sambung Diandra.
Mendengar saran sahabatnya itu,ia pun memutuskan untuk kembali pergi menuju ke kursinya dan meninggalkan Erick yang masih terpaku disana.
Setelah Vania beranjak dari hadapannya,Erick pun melanjutkan perjalanan menuju kantin di susul dengan kehadiran Dinto dan Ari.
"Ih,tas gw gimana nih bersihinnya" Keluh Vania kepada para sahabatnya.
"Yaudah yuk,kita temenin ke toilet buat bersihinnya" Saran Alexa.
Setelah itu,mereka pun dengan cepat langsung menuju ke toilet,untuk membersihkannya.
-Sesampainya di toilet-
"Bisa ilang dikit sih Van,cuman ya gitu,susah" Ucap Diandra sambil mengambil permen karet yang menempel di tas sahabatnya itu.
"Yang penting ga ketara banget aja dulu deh,biar sisanya nanti gw bersihin dirumah" Jawab Vania.
Saat mereka bertiga sedang membersihkan tas Vania,berbeda halnya dengan apa yang tengah di lakukan oleh Erick saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bubble Love
Roman pour AdolescentsIni tentang dia yang tak pernah mau mengenal 'CINTA'. Mendengar kata itu aja sudah membuatnya sangat geli. Tapi,apakah ada yang bisa merubah perasaannya tersebut? Lanjut masuk ke blog ini ya❤️ InshaAllah sering update guys🙏 Makanya,klik tombol Vote...