Vania hanya diam tanpa berkata apapun lagi.
Erick yang melihat hal itu,langsung mengerti berarti Vania memberikannya kesempatan untuk menjelaskan semuanya.Erick pun menuju ke salah satu taman yang tak asing bagi Vania. Benar! Taman itulah saksi mereka saat pertama kali berpacaran.
-Sesampainya disana-
Saat motor Erick sudah terparkir,Vania memutuskan untuk turun dengan cepat dan berdiri tepat di samping motor Erick.
"Duduk disana aja" Ucap Erick sembari menunjuk ke arah kursi panjang yang terdapat di pinggir taman tersebut.
"Kenapa harus disini? Kenangan itu muncul lagi di pikiran gw. Masa-masa indah itu,tinggal kenangan" Batin Vania.
Vania pun segera melangkahkan kakinya dengan kebungkamannya dan segera duduk disana.
Sudah hampir 10 menit mereka duduk di kursi ini,tetapi semua hening. Tak ada yang memulai pembicaraan,hingga akhirnya salah seorang dari mereka memecahkan keheningan tersebut.
"Gw minta maaf" Ucap Erick pelan.
"Buat?" Tanya Vania dengan cepat.
"Gw udah gapercaya sama lo,gw tau gw salah besar. Dan langkah yang lo ambil untuk tinggalin gw itu tepat"
"Bukannya lo yang tinggalin gw?" Vania malah balik mengatakan hal yang sebenarnya memang terjadi.
"Gw cuman nerusin alur dari lo aja ko" Sambungnya acuh.
"Gw ga maksud gitu Van,gw kemakan omongan Feby. Dia bilang waktu itu lo ja--" Jelas Erick yang kini terpotong.
"Jalan sama cowok lain?" Tanya Vania.
Erick tak menjawab apapun. Semua jawabannya hanya ia jawab dari anggukan pelannya.
"Rick. Seharusnya lo mau dengerin gw,gaakan gini jadinya. Tapi apa? Lo malah percaya oranglain timbang sama pacar lo. Iyakan?" Kini giliran Vania yang mengeluarkan suaranya.
"Katanya lo sayang sama gw,kalo sayang lo pasti gabakal tega giniin gw" Sambung Vania yang kini terlihat jelas matanya sudah berkaca-kaca.
"Vania,Untuk ngejauh dari lo,itu bener-bener sulit buat gw. Gapernah gw jatuh hati sampe segininya. Gw akuin gw salah,gw minta maaf. Gw gamau buat lo sedih kayak gini" Jelas Erick yang segera menghapus air mata gadisnya itu.
"Gw gapapa ko" Ucap Vania yang langsung menepis tangan Erick dari wajahnya.
"Van" Lirih Erick.
"Gw butuh lo di hidup gw yang hitam Van. Lo bawa semua warna di hidup gw"
"Tapi semuanya udah terlambat Rick" Sesal Vania yang membuat tangisnya malah semakin menjadi-jadi.
"Jangan bilang gitu,kita mulai dari awal lagi ya?" Tanya Erick yang langsung memeluk gadis di hadapannya itu.
"Maksudnya?" Tanya Vania yang langsung melepaskan pelukan tersebut dan berdiri dari tempak duduknya.
"Lo mau kan Van jadi pacar gw? Lagi" Tanya Erick yang kini menatap dalam-dalam mata yang selalu membuatnya bahagia ini.
"Gw gaakan kecewain lo lagi,gaakan pernah sia-sia in lo. Gw sayang sama lo Van" Sambungnya.
"Plis,lo jangan buat gw terus khawatir sama lo. Gw gabisa jagain lo selalu,kalo lo gaada hubungan apa-apa sama gw"
"Erick?" Tegur Vania yang kini menepuk pundaknya.
Lamunannya pun pecah,ia tersadar hal itu hanyalah khayalannya.
"Lo kenapa?" Tanya Vania.
"Gw..." Jawab Erick gelagapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bubble Love
Teen FictionIni tentang dia yang tak pernah mau mengenal 'CINTA'. Mendengar kata itu aja sudah membuatnya sangat geli. Tapi,apakah ada yang bisa merubah perasaannya tersebut? Lanjut masuk ke blog ini ya❤️ InshaAllah sering update guys🙏 Makanya,klik tombol Vote...