Perjalanan Zhan berakhir diresort mewah milik keluarga Wang, mungkin tuan Wang ingin mengapresiasi keputusan Zhan dengan memberinya sedikit liburan diawal seperti ini, tidak tahu apa yang akan terjadi setelahnya, kan?
Dirinya dan Yibo tiba di Guangzhou beberapa jam lalu, namun sopir pribadi yang menjemput mereka bukannya langsung membawa keduanya ke apartement pribadi milik Yibo tetapi malah ke resort yang entah dimana.
Tuan Wang berpesan untuk mereka agar bersantai selama tujuh hari kedepan sebelum mulai bekerja. Mungkin keputusan tuan Wang ini didasari pada keadaan Yibo.
"Hei... Hei, tak mau kah kau bercerita kenapa akhirnya mau ikut denganku?!" Yibo sudah duduk bersila diatas tempat tidur sementara Zhan tengah asyik berguling kesana kemari.
"Hmmm... Aku hanya tak ingin kau seret paksa" jawab Zhan asal.
"Hanya itu?"
zhan mengangguk.
"Tak ada alasan lain, yakin?" Yibo terus menghujaminya dengan pertanyaan bertubi-tubi.
"Kurasa tidak, memang apa yang harusnya kukatakan? Aku tertarik denganmu? Atau karena kau anaknya tuan Yizhou aku tak akan menolakmu?" Zhan duduk persis dihadapan Yibo dengan jarak hanya tertaut beberapa senti. Sebelah alisnya di naikkan sengaja menggoda Yibo.
Yibo mendorong Zhan refleks, hingga ia terjungkal kebelakang.
"Aa.. apa... Apa-apaan itu!!!" Yibo terbata, nafasnya sedikit tersengal. Dibalas kikikkan dari Zhan.
"Ahahaha... Santai saja, aku tidak akan berlaku aneh hanya menggodamu"
Ke...kenapa jantungku berdebar ?! Orang ini benar-benar tidak baik untuk jantungku, aishh...
Kalau saja keadaanku tidak seperti ini sudah kusambar bibirnya tadi - gerutu Yibo dalam hati.Yibo memegang dada bagian kirinya, ia lalu bangkit berencana kembali kekamarnya, sedangkan Zhan hanya menatap sendu kepergian tuan mudanya itu.
Bodoh!!! Kau baru saja membahayakannya - Zhan merutuki dirinya.
Sebenarnya alasan Zhan mau menerima ajakan Yibo bukan serta merta karena kedudukan yang dijanjikan tuan Wang padanya. Ia hanya ingin menjaga Yibo, dan ada untuk Yibo.
"Hhaaah.... Sangat membosankan disini" sungut Zhan, ia menatap lekat langit-langit kamar.
Sementara di kamar sebelah Yibo sedang gelagapan mengatur ritme jantungnya yang dibuat berdebar kencang oleh Zhan, sebelumnya ia tak pernah seperti ini bahkan saat digoda perempuan pun Yibo tidak bereaksi apa-apa. Lalu, reaksi apa ini?!
Yibo duduk dipinggiran tempat tidur, pikirannya melayang, terkadang ia heran dengan dirinya sendiri mengapa ia begitu tertarik dengan pemuda berparas cantik yang tengah berada di kamar sebelahnya. Apa ini kali pertamanya jatuh cinta? Tentu saja bukan. Yibo sudah beberapa kali berpacaran dengan wanita tentunya, tapi ia merasa hubungan itu hampa dan memutuskan kontak dengan wanita tersebut secara sepihak, dan ia merasa semua pacarnya dulu hanya menginginkan harta yang ia miliki bukan karena mencintainya.
Lalu perasaan ini?
Yibo tak pernah menampik kalau dirinya seorang anti gay atau semacamnya, ia hanya belum bisa welcome seratus persen pada masalah itu, yang ia tahu rasa cinta dan sayang tidak terikat gender. Pikirannya cukup terbuka, ia sama sekali tidak menghakimi orang-orang disekitar dengan orientasi seksual macam itu. Tapi entahlah kalau dirinya sendiri, mungkin demi Zhan, Yibo rela putar haluan.
Zhan sendiri pemuda polos yang tak pernah merasakan bagaimana indahnya memiliki kekasih, masa sekolah ia lalui hanya berkutat dengan buku-buku di perpustakaan. Tak heran diusia yang sangat muda ia sudah menyelesaikan pendidikan hingga jenjang S2. Temannya tak begitu banyak, ia paling sesekali makan bersama dengan teman SMAnya atau teman kuliah. Setelahnya Zhan lebih memilih menghabiskan waktu sendirian dengan membaca buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
For You [Yizhan Fanfic]
Fanfiction[ SEDANG DALAM PROSES REVISI ] Pertemuan singkat membawa ku kepadanya. • Meski waktu dapat di putar aku tidak berpikir untuk mengubah keputusanku; menyelamatkan seorang tuan muda penuh ambisi bernama Wang Yibo. -Zhan.